Pesan, Nasehat, dan Wasiat KH. Ahmad Dahlan
Thursday, November 8, 2012
0
comments
KH. Ahmad Dahlan adalah
Pendiri Organisasi Muhammadiyah dan Hizbul Wathan. Selain tokoh masyarakat
beliau adalah tokoh nasional. Atas jasa-jasa KH. Ahmad Dahlan dalam
membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan
pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan
Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961. Kisah hidup dan
perjuangan Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadyah diangkat ke layar lebar dengan
judul Sang Pencerah. Tidak hanya menceritakan tentang sejarah kisah Ahmad
Dahlan, film ini juga bercerita tentang perjuangan dan semangat patriotisme
anak muda dalam merepresentasikan pemikiran-pemikirannya yang dianggap
bertentangan dengan pemahaman agama dan budaya pada masa itu, dengan latar belakang
suasana Kebangkitan Nasional. Berikut adalah beberapa Pesan, Nasehat dan Wasiat
KH. Ahmad Dahlan :
Tulisan di Papan Tulis Dekat
Tempat Tidur KH. Ahmad Dahlan
Tulisan ditulis dengan
berbahasa arab yang artinya:
"Hai Dahlan, sungguh di
depanmu pasti kau lihat perkara yang lebih besar dan mematikan, mungkin engkau
selamat atau sebaliknya akan tewas.
Hai Dahlan, bayangkan kau
sedang berada di dunia ini sedirian beserta Allah dan dimukamu ada kematian,
pengadilan amal, surga, dan neraka. Coba kau piker, mana yang paling mendekati
dirimu selain kematian. Mereka yang menyukai dunia bisa memperoleh dunia
walaupun tanpa sekolah. Sementara yang sekolah dengan sungguh-sungguh karena
mencintai akhirat ternyata tidak pernah naik kelas. Gambaran ini melukiskan
orang-orang yang celaka di dunia dan akhirat sebagai akibat dari tidak bisa
mengekang hawa-nafsunya. Apakah kau tidak bisa melihat orang-orang yang
mempertuhankan hawa nafsu?"
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan : Semangat
Ber-Muhammadiyah
KH. Ahmad Dahlan Berkata:
"Mengapa engkau begitu
bersemangat saat mendirikan rumahmu agar cepat selesai, sedangkan gedung untuk
keperluan persyarikatan Muhammadiyah tidak engkau perhatikan dan tidak segera
diselesaikan?"
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
Nasehat KH. Ahmad Dahlan :
Kewajiban Setiap Manusia
"Aku ini sudah tua,
berusia lanjut, kekuatanku pun sudah sangat terbatas. Tapi, aku tetap
memaksakan diri memenuhi kewajibanku beramal, bekerja, dan berjuang untuk
menegakkan dan menjunjung tinggi perintah tuhan. Aku sangat yakin
seyakin-yakinnya bahwa memperbaiki urusan yang terlanjur salah dan
disalahgunakan atau diselewengkan adalah merupakan kewajiban setiap manusia,
terutama kewajiban umat Islam."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan :
Muhammadiyah Untuk Semua
"Menjaga dan memelihara
Muhammadiyah bukanlah suatu perkara yang mudah. Karena itu aku senantiasa
berdoa setiap saat hingga saat-saat terakhir aku akan menghadap kepada Illahi
Rabbi. Aku juga berdoa berkat dan keridlaan serta limpahan rahmat karunia
Illahi agar Muhammadiyah tetap maju dan bisa memberikan manfaat bagi seluruh
ummat manusia sepanjang sejarah dari zaman ke zaman."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan : Teruslah
Menuntut Ilmu Pengetahuan & Kembali Kepada Muhammadiyah
"Muhammadiyah pada masa
sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu
hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh
pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana
saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah
master, insinyur, dan (propesional) lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah
itu."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan :
Kutitipkan Muhammadiyah
KH. Ahmad Dahlan berkata:
"Mengingat keadaan
tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku semua
sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan kepadamu. Aku
hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian."
"Karena itu, aku
titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau
sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar
Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan : Kuberi
Nama Muhammadiyah
"Usaha berjuang dan
beramal tersebut aku lakukan dengan mendirikan persyarikatan yang aku beri nama
Muhammadiyah. Dengan itu aku berharap kepada seluruh umat yang berjiwa Islam
akan selalu tetap mencintai junjungan Nabi Muhammad dengan mengamalkan segala
tuntunan dan perintahnya."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
Khittah KH. Ahmad Dahlan
Tidak Menduakan Muhammadiyah
dengan organisasi lain;
tidak dendam, tidak marah,
dan tidak sakit hati jika dicela dan dikritik;
tidak sombang dan tidak
berbesar hati jika menerima pujian;
tidak jubria (ujub, kikir,
dan ria);
Mengorbankan harta benda,
pikiran, dan tenaga dengan hati ikhlas dan murni;
bersungguh hati terhadap
pendirian.
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
Kemunduran Ummat Menurut KH.
Ahmad Dahlan
Menurut pendapat KH. Ahmad
Dahlan, kemunduran umat Islam karena sebagian besar umat Islam terlalu jauh
meninggalkan ajaran Islam. Selain itu disebabkan pula oleh kemerosotan akhlak
sehingga penuh ketakutan seperti kambing dan tidak lagi memiliki keberanian
seperti harimau. KH. Ahmad Dahlan berkata:
"Karena itu, aku terus
memperbanyak amal dan berjuang bersama anak-anakku sekalian untuk menegakkan
akhlak dan moral yang sudah bengkok. Kusadari bahwa menegakkan akhlak dan moral
serta berbagai persoalan Islam yang sudah bengkok memang merupakan tugas berat
dan sulit."
Lalu beliau melanjutkan:
"Namun demikian, jika
kita terus bekerta dengan rajin disertai kesungguhan, kemauan keras, dan
kesadaran tugas yang tinggi, maka insya Allah tuhan akan memberi jalan dan
pertolongan-Nya akan segera tiba."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan : Jangan
Tergesa-gesa Menyanggupi Suatu Tugas
KH. Ahmad Dahlan berkata :
"Hendaklah setiap warga
Muhammadiyah jangan tergesa-gesa menyanggupi suatu tugas yang ditetapkan oleh
sidang persyarikatan. Telitilah terlebih dahulu keputusan siding yang
menetapkan engkau untuk melakukan suatu tugas apakah pemenuhan tugas itu bersamaan
dengan tugas yang telah engkau sanggupi sebelumnya. Jika itu terjadi, hendaklah
kau permudah memenuhi tugas dalam waktu yang tidak bersamaan dengan tugas
lainnya, agar engkau tidak mudah mempermainkan keputusan sidang dengan hanya
mengirimkan surat atau memberi tahu ketika mendapati waktu pemenuhan tugas itu
bersamaan dengan tugas lainnya yang telah engkau snggupi sebelumnya."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan : Jangan
Gampang Memperebutkan Tanah
KH. Ahmad Dahlan Berkata:
"Hendaklah engkau tidak
gampang melibatkan diri dalam perebutan tanah sehingga bertengkar dan
berselisih, apalagi bertengkar dan berselisih di muka pengadilan. Jika itu
engkau lakukan, maka Allah akan menjauhkanmu memperoleh rejeki dari
tuhan."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan : Dokter
Untuk Kaum Perempuan
Suatu ketika, KH. Ahmad
Dahlan bertanya kepada anak-anak muda perempuan Muhammadiyah, "Apakah kamu
tidak malu jika auratmu dilihat kaum lelaki?" Anak-anak muda perempuan itu
serentak menjawab bahwa mereka akan malu sekali jika hal itu terjadi. Kiai lalu
berkata: "jika kau malu, mengapa jika kau sakit lalu pergi ke dokter
laki-laki, apalagi ketika hendak melahirkan anak. Jika kau memang benar-benar
malu, hendaknya kau terus belajar dan belajar dan jadilah dokter sehingga akan ada
dokter perempuan untuk kaum perempuan!"
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan : Anak Muda
Muhammadiyah akan Tersebar Ke Seluruh Dunia
KH. Ahmad Dahlan Berkata:
"Di masa yang akan
datang, anak-anak warga Muhammadiyah tidak hanya akan tersebar di seantero
tanah air, tapi akan tersebar ke seluruh dunia. Penyebaran anak-anak muda
Muhammadiyah tersebut juga bukan semata-mata karena tugas keilmuan, melainkan
juga akibat hubungan perkawinan."
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
KH. Ahmad Dahlan : Alasan
Tidak Memenuhi Tugas
KH. Ahmad Dahlan berkata:
"Jika engkau meminta
izin tidak melakukan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan oleh suatu keputusan
sidang persyarikatan seperti untuk bertabligh, janganlah engkau meminta izin
kepadaku, tapi memintalah izin kepada Tuhan dengan mengemukakan alasan-alasan.
Beranikah engkau mempertanggungjawabkan tindakanmu itu kepada-Nya?"
"Jika engkau meminta
izin tidak memenuhi tugas tersebut karena alasan tidak mampu, maka beruntunglah
engkau! Aku akan mengajarkan kepadamu bagaimana memenuhi tugas tersebut. Tapi,
jika engkau meminta izin tidak memenuhi tugas tersebut hanya karena sekedar
enggan, maka tiadalah orang yang bisa mengatasi seseorang yang memang tidak mau
memenuhi tugas. Janganlah persoalan rumah tangga dijadikan halangan memenuhi tugas
kemasyarakatan!"
Sumber:
Mulkhan, Munir, Prof. Dr.
SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah.
Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.
Sumber:
gkhwklaten.org
0 comments:
Post a Comment