Kejujuran Mahkota Kehidupan
Wednesday, January 16, 2013
0
comments
"Dia
mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh
hati." (QS Ghafir: 19).
"Sesungguhnya
Rabb-mu benar-benar mengawasi." (QS al-Fajr: 14).
Suatu hari,
Khalifah Umar bin Khattab berjalan melintasi padang rumput. Dia terpesona melihat
kambing-kambing yang gemuk dan sehat.
Dia kemudian
menemui sang penggembala dan berniat untuk membelinya. Namun, budak itu
menolak, dengan alasan kambing itu punya majikannya.
Khalifah
Umar berkata lagi, "Bilang saja kepada majikanmu bahwa kambing itu dimakan
serigala."
Namun, apa
kata si bocah gembala? "Kalau begitu, di mana Allah?" Akhirnya, Umar
membebaskan budak tersebut dan menyerahkan seluruh kambing itu kepadanya.
Pada waktu
lainnya, ketika musim paceklik, Khalifah Umar berjalan berkeliling Kota
Madinah. Sebelumnya, dia mewanti-wanti kepada kaum Muslim agar jangan berlaku
curang.
Ketika pada
suatu malam dia melintas dekat sebuah rumah, terdengar percakapan antara
seorang ibu penjual susu dan anak gadisnya. Sang ibu menyuruh anaknya untuk
mencampur susu tersebut dengan air, supaya hasilnya lebih banyak dan mereka
untung lebih besar.
Namun, sang
gadis tidak mau, karena Khalifah Umar melarang warga mencampur susu dengan air.
"Memang, tidak ada orang yang mengetahui perbuatan kita. Tapi, di mana
Allah? Allah dan para malaikat tahu, dan besok di hari kiamat kita akan
dimintai pertanggungjawabannya," kata si gadis.
Mendengar
kejujuran sang gadis, Khalifah Umar lalu mengambilnya sebagai menantu.
Dua kisah di
atas menggambarkan betapa agungnya kejujuran. Kejujuran yang lahir dari iman
yang teguh kepada Allah SWT. Iman yang meyakini bahwa Allah Mahamelihat apa pun
yang kita lakukan, biarpun tidak ada orang lain yang tahu. Selalu jujur kapan
pun dan di manapun. Selalu merasa diawasi oleh Allah SWT (muraqabah).
Rasul SAW
memerintahkan kepada setiap Muslim untuk selalu bersikap dan berbuat jujur.
Sebaliknya, Rasul SAW mengingatkan setiap Muslim agar menghindari sikap dan
perbuatan dusta.
Mari kita
simak hadis berikut ini: "Bersikaplah jujur. Sesungguhnya kejujuran
mengantarkan pada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke surga… Jauhilah
bohong. Sesungguhnya kebohongan menyeret pada kedurjanaan, dan kedurjanaan
menyeret ke neraka…" (HR Muslim).
Jujur adalah
mahkota kehidupan. Karena itu, sudah seharusnya kaum Muslim senantiasa
berpegang teguh pada kejujuran. Kejujuran akan mencegah seseorang dari
melakukan hal-hal yang tidak diridai Allah SWT.
Misalnya,
korupsi, berjudi, berzina, mencuri, merampok, menipu, memperdaya orang lain,
dan berbagai perbuatan buruk lainnya yang selama ini, dan terutama akhir-akhir
ini, makin sering terjadi di negeri ini.
"Sesungguhnya
Allah itu cemburu. Cemburunya Allah, yaitu jika seseorang melakukan sesuatu
yang diharamkan terhadapnya." (HR Bukhari-Muslim).
Sumber: republika.co.id
__________________
A. Riawan
Amin
Adalah anggota
tim ahli dan penasehat
Majelis Ekonomi
Dan Kewirausahaan
PP Muhammadiyah
Periode 2010 - 2015
0 comments:
Post a Comment