Rahasia Bisnis Rasulullah
Sunday, January 27, 2013
0
comments
Sebelum
menjadi seorang rasul, Nabi Muhammad SAW sangat terkenal sebagai seorang
pedagang besar. Nabi telah diakui oleh banyak orang sebagai salah satu
businessman terbaik di jazirah arab. Beliau memulai membantu keluarganya
berdagang di usia sangat dini. Seringkali, di usianya yang masih belia, Nabi
Muhammad SAW diutus sebagai perwakilan dagang kota Mecca (Makah) untuk
berdagang di kota lain. Puncaknya, ketika berusia 25 tahun, beliau menikah
dengan Khadijah, seorang businessman sekaligus wanita paling sukses di Mecca.
Karir beliau pun tidak hanya terbatas di Mecca atau Saudi Arabia, namun sampai
Yemen, Oman, dan seluruh Jazirah Arab. Terlepas dari apapun agama kita, tentu
belajar dari Nabi Muhammad SAW dalam bidang bisnis bukanlah hal yang sia-sia.
Beliau telah membuktikan metode yang digunakannya berhasil mengatarkannya
menjadi salah satu businessman paling sukses dalam sejarah Jazirah Arab.
Seperti yang telah dikupas tuntas dalam buku popular “Rasulullah Business
School”, berikut adalah 11 rahasia bisnis Rasulullah yang disimpulkan oleh tim
redaksi Majalah StudentPreneur.
Jangan
hanya bermimpi. Rasulullah mengajarkan untuk mewujudkan apapun mimpi dan ide
kita dengan mengambil langkah nyata. Action adalah hal terpenting menurut
beliau. Sebaik apapun mimpi dan ide kita, apabila kita tidak mengeksekusinya,
kita tidak akan punya kesempatan sama sekali.
Jagalah
kepercayaan dari semua orang. Rasulullah dianggap sebagai orang yang paling
jujur dan paling bisa dipercaya di Mecca. Hal tersebut membuat beliau ditunjuk
sebagai perwakilan perdagangan kota Mecca di usia yang sangat dini. Dalam
bisnis modern pun, jujur dan menjaga kepercayaan merupakan hal yang wajib
dilakukan.
Rencanakan
dengan baik dan tentukan goal dengan jelas. Berbisnis tanpa membuat rencana
bisnis yang baik seperti pergi perang tanpa membawa senjata. Berbisnis tanpa
tahu tujuan dan goal kita dari awal, seperti bepergian tanpa ada tujuan yang
jelas. Apabila anda ingin bisnis anda berhasil, rencakan dengan baik dan
tentukan tujuan yang jelas sejak awal berdiri.
Berpikir
kedepan, namun tidak alergi terhadap perubahan. Kita harus bersikap sensitif
terhadap pasar, menebak apa yang kira-kira akan dibutuhkan orang-orang suatu
hari nanti, agar kita mendapatkan keunggulan awal yang jelas. Namun, ketika
strategi kita tampak salah, kita harus cepat-cepat berubah untuk menentukan
arah yang lebih jelas.
Personal
branding adalah hal yang utama. Seperti yang dijelaskan di point yang diatas,
personal branding yang didapatkan rasulullah sebagia orang jujur dan dapat dipercaya
telah memberinya keunggulan nyata dalam berbisnis. Tidak hanya itu, Rasulullah
juga dicap sebagai orang cerdas, mempunyai komunikasi yang bagus, serta pandai
berhitung sehingga laba yang didapatkan investor beliau di masa itu sangatlah
tinggi. Apa personal branding anda? Pikirkanlah dengan baik.
Bekerja
dengan cerdas. Tidak hanya bekerja dengan sangat keras, Rasulullah juga
menganjurkan untuk bekerja dengan lebih cerdas dan efisien, sehingga memberikan
hasil yang lebih maksimal.
Berbisnis
sesuai dengan passion kita. Rasulullah menganggap apabila kita berbisnis sesuai
dengan hal yang kita cintai, maka kita tidak akan merasa bekerja sama sekali.
Kita akan berusaha lebih keras namun tetap menenangkan hati dan pikiran kita.
Menggaji
karyawan bahkan sebelum keringatnya mengering. Kita harus menghargai karyawan
kita lebih. Contohnya adalah dengan gamblang menjelaskan apa job description
mereka serta memberikan gaji tepat waktu. Motivasi karyawan akan meningkat
sehingga kinerja lebih maksimal dan laba yang didapatkan perusahaan semakin
besar.
Gandeng
orang-orang yang memberikan dampak positif. Bagi Rasulullah, partnership adalah
cara terbaik untuk menuju kesuksesan. Semakin kita bekerjasama dengan pihak
lain, baik dalam industry yang sama atau berbeda, suatu saat partnership
tersebut akan memberikan dampak positif untuk bisnis kita. Maka jagalah
hubungan baik dengan relasi anda mulai saat ini.
Jadilah
manusia yang bermanfaat. Meskipun di jaman itu belum tercipta istilah social
entrepreneurship, Rasulullah sudah menyarankan kita untuk melakukan corporate
social responsibility. Selain berbisnis memberikan keuntungan besar untuk diri
kita sendiri, kita juga harus memberikan manfaat positif pada masyarakat di
sekitar kita.
Pandai
bersyukur serta bekerja menganggap pekerjaan sebagai ibadah. Setelah bekerja
sangat keras, kita harus selalu bersyukur karena diberikan hasil yang maksimal
di hari itu. Jangan lupa juga apabila kita mendapatkan hasil yang lebih dari
biasanya, kita menyisihkan sedikit dari penghasilan tersebut untuk beramal.
Semakin besar hasil kita, semakin besar amal kita. Itulah yang dimaksud dengan
menganggap pekerjaan sebagai ibadah.
Nah,
tunggu apalagi Sobat StudentPreneur? Apapun agama anda, belajar bisnis dari
salah satu businessman tersukses di Jazirah Arab tentu bisa membawa bisnis anda
ke level yang lebih baik. Selamat mencoba dan jangan segan berkomentar mengenai
hal ini.
Sumber: studentpreneur.co
0 comments:
Post a Comment