(Berternak Kambing yang Efisien) Sekali Merangkuh Dayung…
Thursday, March 20, 2014
0
comments
Oleh
: Muhaimin Iqbal
Empat
tahun lalu saya menulis tentang ‘Memilih Bidang Pekerjaan di Akhir Jaman’,
bersamaan dengan tulisan tersebut di lapangan secara harfiah bener-bener kita
lakukan – yaitu kita memelihara kambing dan kemudian juga domba. Kini empat
tahun berlalu, cukup banyak ilmu dan pengalaman kita gali, suka dukapun kita lalui. Hasilnya semakin kita yakini
bahwa ‘menggembala domba/kambing’ ini bisa menjadi salah satu solusi berbagai masalah jaman ini. Bisa jadi
termasuk solusi masalah Anda.
Pertama
coba perhatikan hadits sahih yang sudah saya kutib di tulisan tersebut di atas,
namun saya kutib lagi di sini :
Dari
Abu Hurairah R.A. dari Nabi SAW, dia bersabda : "Setiap Nabi yang diutus
oleh Allah adalah menggembala kambing". Sahabat-sahabat beliau bertanya :
“Begitu juga engkau ?” ; Rasulullah bersabda : “Ya, aku menggembalanya dengan
upah beberapa qirath penduduk Mekah”. (H.R. Bukhari)
Dari
Abu Said berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Hampir saja harta muslim yang
terbaik adalah kambing yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya
hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah (kemungkaran atau
peperangan sesama muslim)”. (H.R. Bukhari)
Dari
Abu Hurairah R.A. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda : “Termasuk penghidupan
manusia yang terbaik, adalah seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya di
jalan Allah. Dia terbang diatasnya (dia menaikinya dengan jalan yang cepat).
Setiap mendengar panggilan perang dia terbang diatasnya dengan bersemangat
untuk mencari kematian dengan jalan terbunuh (dalam keadaan syahid) atau mati
biasa. Atau seorang laki-laki yang
menggembala kambing di puncak gunung dari atas gunung ini atau lembah dari
beberapa lembah. Dia mendirikan sholat, memberikan zakat dan menyembah kepada
Tuhannya hingga kematian datang kepadanya. Dia tidak mengganggu kepada manusia,
dan hanya berbuat baik kepada mereka.” (H.R. Muslim).
Pasti
banyak hikmahnya bila kita berusaha mengikuti apa yang dilakukan uswatun
hasanah kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, lebih-lebih sunnah
yang ini bukan hanya dilakukan oleh nabi akhir jaman kita, tetapi oleh seluruh
para nabi-nabi sebelumnya juga.
Kedua
coba perhatikan jaman yang digambarkan di hadits-hadits tersebut di atas, jaman
ketika fitnah kemungkaran atau pertikaian sesama muslim terjadi, jaman ketika
penghidupan terbaik adalah ‘merespon panggilan perang ‘ atau menggembala
kambing. Bukankah situasi-situasi ini sangat dekat dengan yang dihadapi muslim
di seluruh dunia saat ini ?
Maka
katakanlah pilihan kita saat ini bukan berperang, mengapa tidak memilih
menggembala kambing sebagai pilihan penghidupan manusia yang terbaik berikutnya
?. Tidak masuk akal untuk dilakukan di jaman modern ini ?, pengalaman kita
empat tahun terakhir menunjukkan betapa benarnya hadits-hadits tersebut di atas.
Menggembala
kambing untuk saat ini bukan hanya sangat feasible, tetapi juga sangat
diperlukan agar tanah-tanah kita tetap subur secara alami. Bahkan sudah lebih
40 juta acre lahan di dunia saat ini yang dibangun dan dipertahankan
kesuburannnya dengan apa yang disebut Holistic Planned Grazing-nya Allan
Savory.
Tanah-tanah
yang terlantar bisa disuburkan lagi dengan teknik penggembalaan yang terencana,
rumput-rumput yang tumbuh liar di tanah-tanah perkebunan yang selama ini masih
dianggap sebagai hama yang perlu dibersihkan – bisa diubah menjadi lahan-lahan
gembalaan yang sangat luas.
Ilmu
untuk membiarkan rumput tumbuh di antara pohon-pohon produktif ini-pun
diajarkan langsung oleh Allah melalui ayat-ayatNya ketika Dia memerintahkan
kita untuk memperhatikan makanan kita (QS 80 : 24-32), kenikmatan itu bukan
hanya untuk kita – tetapi juga untuk ternak kita mataa ‘allakum walian’aamikum.
Berternak
dengan menggembala adalah teknik yang paling murah karena ongkos pakannya
minimum. Problem daging nasional kita akan mudah teratasi bila kita kembali
mengembangkan ternak kita bukan di kandang-kandang dengan pakan yang mahal –
yang pakannya dibeli di pabrik, tetapi dengan menggembalakannya – dengan pakan
yang alami.
Apakah
dengan demikian protein yang dikonsumsi hewan kita akan cukup ?, perhatikan apa
yang dimakan domba-domba dalam foto-foto yang saya sertakan di situs ini. Foto
tersebut diambil dari ‘lahan gembalaan’ kita di JonggolFarm. Bahkan dari
rumput-rumput liar inipun Anda bisa saksikan rata-rata domba kita yang
gemuk-gemuk sampai mendekati bulat bentuknya. Bahkan diantara domba itu ada
yang beratnya melebihi 100 kg, yaitu domba yang kami jadikan sebagi
pejantannya.
Maka
sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlewati. Sekali menggembala, bumi
menjadi subur kembali, sumber protein yang murah bisa diperoleh, sumber rezeki
yang bener-bener bersih tidak tercampur riba
dan riswah kini mulai terbuka kesempatannya.
Indonesia
shortage daging dan protein hewani lainnya, bahkan di musim qurban –
kambing/domba menjadi langka sampai beberapa bulan sesudahnya – karena
kambing/domba habis disembelih untuk qurban. Jawabannya antara lain ya
menggembala domba dan kambing banyak-banyak, karena inilah cara paling ekonomis
untuk menghasilkan daging.
Dengan
konsep menggembala ini pula, tiba-tiba kami menyadari bahwa lahan-lahan kami
cukup untuk menampung beberapa ratus domba berikutnya – khususnya untuk
persiapan qurban 7 bulan mendatang. Maka kami buka lagi kesempatan bagi yang
mau kerjasama beternak domba bersama kami, namun karena jumlahnya untuk
JonggolFarm belum banyak – kesempatan akan kami berikan kepada yang lebih
dahulu menghubungi kami.
Kesempatan
berikutnya yang bisa sangat banyak adalah penggembalaan di tanah-tanah
perkebunan yang kami kelola, tetapi yang ini masih perlu beberapa persiapan –
sehingga mungkin belum mengejar untuk target musim qurban tahun ini, InsyaAllah
diumumkan menyusul bila telah siap.
*) Penulis adalah
alumni SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Sumber: geraidinar.com
dengan pengubahan judul
0 comments:
Post a Comment