Khittah Perjuangan Pemuda Muhammadiyah (3)
Friday, January 18, 2013
0
comments
A.
Dimensi Keagamaan
Pada
dimensi keagamaan, Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat berperan aktif dalam
menggiring umat ke posisi arus tengah Islam (ummatan wa syatha). Dengan posisi
ini, umat Islam tidak terjebak dalam skenario yang dimainkan oleh pihak lain
yang kerapkali bertujuan untuk memecah belah umat Islam. Sudah saatnya umat
Islam dikembalikan pada satu cita-cita, yaitu membebaskan manusia dari setiap
patologi sosial dan penyakit peradaban yang selama ini merasuki alam pikiran
manusia modern. Untuk itu, seluruh kader Pemuda Muhammadiyah harus menebar
pesona Islam di setiap waktu dan tempat dengan cara melaksanakan ajaran Islam
secara total sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 208 yang
berbunyi:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara total, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu.
Untuk
melaksanakan ajaran Islam secara total, Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat
mengaktifkan kembali gerakan dakwah jama’ah dengan menjadikan masjid sebagai
pusat informasi dan komunikasi antar aktivis. Dakwah jama’ah diperlukan bukan
hanya untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah di kalangan aktivis pemuda, tetapi
lebih dari itu da’wah jama’ah juga diharapkan mampu melindungi persyarikatan
Muhammadiyah dari upaya “penyusupan” yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
tertentu di kalangan umat Islam yang memiliki kiprah dan ideologi yang berbeda
dengan Muhammadiyah.
Selain
itu, Pemuda Muhammadiyah harus memperluas jaringan dakwahnya ke seluruh
masyarakat hingga menyentuh berbagai suku, ras, budaya dan adat istiadat yang
berlaku di tengah-tengah masyarakat. Jalan yang dapat ditempuh adalah dengan
menghidupkan gerakan dakwah kultural yang juga berfungsi sebagai sebagai salah
satu sarana perekrutan kader-kader persyarikatan.
Dalam
tatanan kehidupan beragama di tengah komunitas umat Islam, Pemuda Muhammadiyah
harus mampu menampilkan dirinya sebagai teladan dalam menjembatani sekaligus
memediasi setiap perbedaan pandangan, penafsiran, dan praktek keagamaan yang
terjadi di kalangan umat Islam.
Pemuda
Muhammadiyah harus mampu merajut dan merekatkan ukhuwah Islamiyah dengan cara
mengajak semua pihak untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Sunnah secara
bersama-sama.
Seiring
dengan itu, Pemuda Muhammadiyah dituntut agar selalu menjadi inspirator dan
motivator dalam mengembangkan dakwah Islam yang humanis, terbuka, dan
mencerahkan. Pemuda Muhammadiyah menolak secara tegas segala tindak kekerasan
atas nama agama dalam memperjuangkan dan menegakkan agama Islam. Agama Islam
harus disampaikan dengan cara damai, santun, dan beradab agar Islam benar-benar
tampil sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).
Terkait
dengan heterogenitas agama di Indonesia, Pemuda Muhammadiyah harus membuka diri
untuk selalu melakukan dialog antar umat beragama. Cara yang paling efektif
untuk dilakukan adalah menjalin kerjasama lintas agama dalam kerja-kerja
kemanusiaan. Pemuda Muhammadiyah dapat memulai gerakan ini dengan menciptakan
musuh bersama (common enemy) agama-agama berupa kebodohan, kemiskinan, krisis
lingkungan, bencana alam, penyakit menular, narkotika, dan lain-lain.
sumber: ammmerden.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment