Khittah Perjuangan Pemuda Muhammadiyah: Dimensi Sosial
Friday, January 18, 2013
0
comments
B.
Dimensi sosial
Pada
dimensi sosial, Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi garda terdepan
dalam merajut kohesivitas sosial dengan seluruh komponen bangsa. Dengan
kohesivitas sosial yang baik, seluruh anak bangsa akan dapat bekerja sama dalam
membangun masa depan Indonesia yang lebih menjanjikan. Kohesivitas sosial hanya
dapat diwujudkan jika keadilan dapat ditegakkan pada seluruh sektor kehidupan
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, Pemuda Muhammadiyah harus berani
melawan setiap ketidakadilan yang terjadi baik yang dilakukan secara personal
maupun yang diorganisir secara struktural. Pemuda Muhammadiyah berpandangan
bahwa bangsa ini hanya dapat berdiri dengan kokoh atas dasar prinsip-prinsip
keadilan sebagaimana telah diperintahkan Allah dalam surat Al-Nisaa’ ayat 58
yang berbunyi:
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
Melihat.
Dalam
rangka mewujudkan keadilan sosial, Pemuda Muhammadiyah mendasarkan pokok
perjuangannya kepada empat macam persoalan mendasar. Pertama, rendahnya
kualitas dan tidak meratanya akses pendidikan bagi semua anak bangsa. Berkenaan
dengan hal ini, Pemuda Muhammadiyah dituntut untuk melakukan terobosan-terobosan
baru dalam memperjuangkan kualitas dan kuantitas lembaga-lembaga pendidikan. Di
samping itu, Pemuda Muhammadiyah juga dituntut untuk selalu mengikuti,
mengkritisi, sekaligus memberikan masukan konstruktif pada setiap produk
regulasi pendidikan yang ditetapkan pemerintah.
Kedua,
rendahnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk menjawab masalah ini,
Pemuda Muhammadiyah dituntut agar selalu berperan aktif dalam memperjuangkan
peningkatan kuantitas dan kualitas sarana pelayanan kesehatan, peningkatan
kuantitas anggaran pembiayaan kesehatan, dan sosialisasi pola dan gaya hidup
sehat.
Ketiga,
tingginya angka pengangguran dan maraknya tindak kriminalitas. Menyikapi
masalah ini, Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat berpartispasi aktif dalam menciptakan
lapangan kerja dan mendukung setiap usaha semua pihak yang diarahkan pada upaya
perbaikan taraf hidup rakyat.
Keempat,
rendahnya moral dan akhlak anak bangsa. Terkait masalah ini, Pemuda
Muhammadiyah harus memprakarsai berbagai macam program yang berorientasi pada
upaya revitalisasi akhlak dan moral bangsa. Upaya ini dapat dilakukan dengan
cara menghidupkan kembali ajaran agama sebagai basis utama pertahanan akhlak
dan moral. Selain itu, kearifan-kearifan lokal yang dijadikan sebagai panutan
di masa lalu dapat dijadikan tawaran alternatif dalam mengimbangi moralitas
sekuler, hedonis, dan materialis akibat perkembangan informasi dan teknologi
serta arus globalisasi yang tidak terkendali.
sumber: ammmerden.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment