Muzara'ah : Revolusi Hijau Yang Insyaallah Segera Kita Mulai
Sunday, January 20, 2013
0
comments
Oleh
: Muhaimin Iqbal
Sejak
krisis finansial global memuncak pertengahan Ramadhan lalu, saya sibuk mencari
buku-buku yang ditulis penulis barat tentang situasi yang sedang terjadi.
Penasaran saja, saya ingin tahu apa yang mereka pikirkan tentang ekonomi dunia
yang selama ini mereka agung-agungkan. Belum banyak memang buku yang keluar
semenjak puncak krisis meletus tersebut, mungkin mereka lagi mulai nulis atau
bisa jadi lagi bengong melihat apa yang sedang terjadi yang ternyata tidak
sesuai dengan teori mereka.
Yang
cukup relevan dan up-to-date dengan situasi yang ada adalah buku yang ditulis
oleh Thomas L. Friedman dengan judul Hot, Flat, and Crowded . Penulis ini
sangat terkenal karena sebagai columnist di The New York Time , tiga kali dia
mendapatkan Pulitzer Price. Tiga bukunya terdahulu selalu menjadi best seller
dunia, diantaranya buku yang berjudul The World is Flat (2005). Nampaknya buku
yang terakhir ini merupakan semacam lanjutan dari buku sebelumnya, The World is
Flat tersebut.
Apa
yang menarik tentang isi buku ini ?; Friedman menggambarkan dunia ini sekarang
sebagai dunia yang panas, datar dan penuh sesak. Dunia yang panas , datar dan
penuh sesak ini akan menggerakkan lima masalah besar berikutnya yaitu :
•
Ketidak seimbangan antara supply & demand dibidang energy.
•
Petrodictatorship yaitu diktator-diktator baru yang memperoleh kekuasaannya
melalui kekayaan energy minyak.
•
Perubahan iklim.
•
Kemiskinan energy, semakin banyak penduduk dunia yang tidak mampu membeli
energy yang dibutuhkan.
•
Hilangnya biodiversity yaitu punahnya berbagai jenis tanaman dan hewan.
Untuk
kembali memimpin dunia menurut Friedman; Amerika yang sejak peristiwa 9/11
digambarkannya sebagai bangsa yang kehilangan arah yang pembawaannya dia sebut
sebagai Code Red yaitu inginnya perang melulu dan menganggap semua orang
sebagai ancaman; sekarang harus menjadi Amerika yang membawakan Code Green
yaitu memimpin dunia dengan revolusi hijau.
Revolusi
hijau ini tidak terbatas pada pengembalian biodiversity tanaman-tanaman dan
hewan, tetapi juga pada arah implementasi clean energy, efficiency energy dan
konservasi. Hanya melalui revolusi hijau inilah menurut Friedman Amerika akan
bisa berjaya kembali memimpin dunia.
Sayangnya
Friedman adalah orang yang anti Islam dan tidak segan-segan menunjukkan kebenciannya
pada Islam. Dalam bukunya yang terakhir ini misalnya dia menyebut Islam sebagai
agama yang akarnya berasal pada jaman pra-modern dan tidak bisa mengikuti
perkembangan jaman.
Disinilah
salah besarnya Friedman dan para pemikir barat lainnya; juga para pemikir
negeri ini yang kebarat-baratan. Karena pikiran mereka terkunci oleh dogma
mereka sendiri yang menganggap Islam terbelakang; mereka tidak bisa mengambil
manfaat dari lautan sumber ilmu yang tidak akan habis-habisnya yaitu Al-Qur’an
dan Al-hadits itu sendiri.
Apa
yang mereka sebut sebagai Revolusi Hijau dalam mengantisipasi krisis berikutnya
misalnya; Islam punya konsep Muzara’ah yang sudah pernah saya tulis 17 Juli
2008 lalu.
Juga
tuntunan Islam yang sangat jelas dari Al-Qur’an bagaimana mengantisipasi krisis
yang akan datang dengan konsep nabi Yusuf dalam Surut Yusuf 43-48 yang sudah
saya uraiakan pada tulisan saya tentang Manhaj Islam dalam Mengantisipasi
Krisis .
Umat
ini memiliki sumber Ilmu yang bisa digali tanpa habisnya, yaitu Al-Quran dan Al
Hadits. Sebagai agama akhir zaman, sumber Ilmu tersebut juga kita yakini akan
selalu valid dan up-to-date sampai kapanpun. Dengan sumber ilmu yang begitu
agung dan komprehensive tersebut, tidak seharusnya umat ini menjadi jajahan
dunia barat - paling tidak di bidang ekonomi dan pemikiran.
Tantangannya
adalah bagaimana mengamalkan ilmu yang kita gali dari sumber-sumber yang agung
tersebut; jangan sampai justru umat lain - yang membenci Islam - yang duluan
mengamalkan apa yang seharusnya kita amalkan.
Revolusi
hijau lebih pantas kita duluan yang mengembangkan dan mengaplikasikannya karena
kita punya konsep Muzara’ah yang sudah sangat detil ditulis ilmunya oleh para
ulama kita terdahulu. Perintah untuk bercocok tanam secara sungguh-sungguh-pun
sudah ada di surat Yusf tesebut diatas. Lantas yang kurang apa ?, ya amal itu
lagi yang kurang.
Kalau
kita sungguh-sungguh mengamalkan ajaran kita, maka bukan Amerika yang akan
memimpin dunia; tetapi kitalah yang akan memimpin dunia – mungkin bukan pada
zaman kita, tetapi janji Allah pasti benarnya. Tinggal kita memilih peran kita,
ikut sebagai sebab atau puas hanya sebagai akibat.
Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman. (QS 3:139).
Amerika
masih akan sibuk merumuskan Code Green atau Revolusi Hijau mereka; Untuk kita
hal ini sudah tamat dibuat; blue-printnya, aturan mainnya dlsb. sudah sangat
jelas ditulis para ulama dengan mengikuti Al-Qur’an dan al Hadits; kita tinggal
mengamalkannya.
Setelah
saya menulis tulisan pertama saya tentang Muzara’ah bulan Juli lalu, saya
banyak menerima ‘tantangan’ dari para pembaca untuk mewujudkannya. Sama dengan
gerakan Dinar yang awalnya pemikiran dan sekarang kita alhamdulillah sudah
dalam proses implementasinya; maka gerakan Muzara’ah untuk menhgijaukan bumi
ini juga insyaallah akan segera mulai.
Bahkan
bagi yang berminat ikut terjun menaman pohon; baik untuk investasi maupun untuk
amal jariyah sudah dapat mulai mendaftarkan diri di Kontak situs ini.
Anda
belum perlu membayar apapun sekarang, karena kami masih menegosiasikan tanah
pertama yang akan kami jadikan proyek percontohan untuk Muzara’ah ini. Tetapi
dengan Anda mendaftar (hanya bagi yang berminat), kami akan dapat memperkirakan
– berapa luas lahan yang akan kita ambil tersebut.
Mohon
do’a restunya agar niat baik ini dapat terlaksana; agar juga kita mendapatkan
ladang amal baru yang tidak hentinya mengalir pahalanya sebagaimana hadits
berikut :
“Tidak
ada bagi seorang muslim yang menanam tanaman, kemudian ada burung atau manusia,
atau binatang ternak memakannya, kecuali baginya sedekah” HR. Bukhari Muslim.
Bayangkan
kalau kita masing-masing kita bisa menaman 1000 pohon di tanah 1 ha, yang
overall investment cost-nya ‘hanya’ sekitar 50 – 80 Dinar – berapa banyak
burung, hewan dan manusia bisa mengambil manfaatnya ? Selain kita sendiri juga
mendapat manfaat tentunya.
Semoga
Allah memudahkan kita merealisasikan niat yang sungguh-sungguh ini.
Sumber: geraidinar.com
________________________
Muhaimin Iqbal adalah pemilik Gerai Dinar
Alumni SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
0 comments:
Post a Comment