Tips Menghafal Al Quran Dari Palestina
Friday, January 25, 2013
0
comments
Selalu ada hal yang tidak sempat tersampaikan dalam setiap
pemaparan kisah perjalanan seseorang ke suatu tempat yang di inginkan atau
bahkan tempat yang amat jarang di idam-idamkan oleh orang kebanyakan. Yang
tak-tersampaikan itulah yang MuslimDaily dapatkan dari kisah perjalanan Syauqi
M. Rabbani, relawan Rumah Zakat yang menghabiskan akhir tahun 2012 di negara
yang dikenal penuh konflik, Palestina. Dalam acara bertajuk My Gaza Story,
anggota gerakan Indonesia Tanpa JIL ini membagi rekam jejak kemenangan Palestina
pada agresi militer Israel, November 2012 lalu.
Di
sela-sela acara tersebut Syauqi menceritakan pengalaman kesehariannya di
Palestina kepada MuslimDaily. Perjalanan yang berlangsung selama empat minggu
ini dihabiskan lebih banyak bersama para penghafal Al Quran di Masjid Jami’atul
Abrar. Masjid ini dibom oleh Israel tapi masih ada beberapa ruangan yang
tersisa dan masih dapat ditinggali.
Oleh-oleh
berharga yang dibawanya ke Indonesia salah satunya adalah semangat menghafal Al
Quran yang dicontohkan pemuda Palestina di sana. “Mereka mengajari saya
bagaimana cara menghafal Al Quran dengan mudah. Saya praktekkan di sini, dan
ternyata bisa.” Ujarnya. “Sebelum tidur kita membaca halaman atau ayat yang
sedang dihafal selama 10 kali. Tilawah ini dilakukan benar-benar jelang tidur
yang tidak ada aktivitas lain sesudah itu. Pada pembacaan 10 kali ini bacaan
kita harus benar-benar lancar dan tidak boleh ada kesalahan tajwid di dalamnya.
Pada pembacaan yang ke 10 kita baca per-ayat beserta artinya. Pada tahap ini kita
harus sampai paham makna dan maksud ayat yang kita hafal. Betul-betul harus
masuk ke kepala kita cerita yang sedang kita hafal.
Setelah
itu kita tidur. Keesokan paginya kita bangun sebelum subuh. Setelah Qiyamu Lail
barulah kita menghafal ayat-ayat yang sudah dibaca 10 kali sebelum tidur tadi.
Sebelum subuh kita harus sudah hafal ayat tersebut. Pada bagian ini pentargetan
dilakukan. Jika tidak ada target, biasanya kita suka berleha dalam menghafal Al
Quran. Setelah shalat subuh kita murajaah atau mengulang ayat-ayat yang sudah
dihafal. Sampai waktu dhuha, kita melaksanakan shalat dhuha 8 rakaat. Setiap
rakaat kita mengulang 1 ayat yang dihafal. Jika pada shalat dhuha hafalan kita
sudah lancar, insyaAllah ayat-ayat tersebut sudah menempel di benak kita” papar
Syauqi.
Hal
yang membuat Palestina selalu dirindukan adalah nilai perjalanan di sana. “Kita
bisa menjadikan perjalanan ke Mekah dan Madinah sebagai perjalanan spiritual,
tapi perjalanan jihad tidak bisa kita dapatkan di sana. Perjalan jihad bisa
kita dapatkan di Palestina.” tutur Syauqi. Semangat jihad rakyat Palestina
menjadi penggugah semangat. Jika tidak ada hambatan, Mei 2013 Ia akan kembali
ke Palestina untuk menyalurkan donasi dari Rumah Zakat dan Indonesia Tanpa JIL.
[lnd]
Sumber: muslimdaily.net
0 comments:
Post a Comment