Melihat Benturan Muhammadiyah dengan PKS
Sunday, February 3, 2013
7
comments
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCCMKBt3vzosqotGJXGQvfijYgzTgevmkWxcqfMIUZPjBRmuCttSlNvy3MPa3ndJPjgn-_DpR-fuV-9IhQE20Wq8JZTA0Q-cWVbZVBak8KdAjSMhkTwEzhW0BrfSn_s0kcrxw3roGyCIgx/s320/csp+1.jpg)
Dalam satu kesempatan sang Kajur menyampaikan
bahwa beberapa dosen enggan menjadi pembimbing karena judulnya berkaitan dengan
hal yang sensitif. Beberapa hari kemudian Gempa melanda Yogyakarta, dan
perkuliahan di UIN Sunan Kalijaga pun diliburkan selama kurang lebih tiga
bulan. Alhamdulillah....
Akibat dari libur yang terlalu lama, membuat
saya khilangan gairah. Ah..... Baiklah, segera ke inti kajian yang saya temukan
dalam penelitian, karena terlalu panjang maka hanya akan saya kutipkan sebagian
saja.
Kehadiran PKS memiliki implikasi yang
kompleks terhadap gerakan Muhammadaiyah di Kecamatan Minggir. Di satu sisi
kehadiran PKS telah mengubah gerak Muhammadiyah yang statis dan monoton menjadi
lebih dinamis dan kreatif. Di sisi lain kehadiran PKS telah mengubah
konsentrasi dakwah umat yang selama ini digarap Muhammadiyah menjadi terpecah.
Penyusutan jumlah kader potensial di Muhammadiyah juga menjadi imbas dari
kehadiran PKS. Secara umum PKS telah memberi warna baru dan perubahan-perubahan
bagi Muhammadiyah dalam berbagai segi di antaranya:
Struktur
Organisasi
Kehadiran PKS yang juga melakukan berbagai
aktifitas dakwah telah menarik kader-kader Muhammadiyah untuk ikut bergabung
dengan alasan-alasan yang bemacam-macam. Baik bersifat umum sampai yang
bersifat personal. Sebagian kader tersebut yang duduk di struktur organisasi
cabang maupun ranting kemudian hijrah ke PKS umumya juga menjadi kader-kader
tumpuan. Sehingga mereka juga dipercaya duduk dalam kepengurusan DPC PKS.
Kondisi ini secara otomatis menjadikan secara
struktural terjadi dua kemungkinan, pertama, kader yang hijrah tersebut konsen
ke PKS dan meninggalkan Muhammadiyah, kemudian ada pula ynag masih menjalani
dua aktifitas sekaligus yakni di PKS dan Muhammadiyah. Ini mengakibatkan
terjadinya ketidakefektifan dalam pelaksanaan program. Serta kemungkinan berkurangnya
kader-kader potensial di tubuh Muhammdiyah.
Hal yang paling nyata dan bisa dirasakan
adalah berkurangnya jumlah anggota pimpinan yang hadir pada setiap rapat rutin
untuk menggodok serta mengevaluasi jalannya organisasi yang dilaksanakan setiap
bulan.
Secara mencolok, perubahan ini terlihat dalam
Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul ‘Aisyah. Sedangkan di Muhammadiyah dan
‘Aisyiah dampak ini masih belum signifikan. Mengingat gerak langkah PKS memang
sasaran utamanya adalah pemuda dengan acara yang bernuansa kepemudaan. Meskipun
demikian fenomena ini mendapat cukup perhatian dari Muhammadiyah, karena
bagaimanapun juga PM dan NA akan menjadi penerus pergerakan Muhammadiyah dan
‘Aisyiah.
Penataan struktur organisasi pun terus
dilakukan oleh Muhammadiyah dengan mengadakan koordinasi antara Muhamamdiyah
dan Ortom yang lebih intensif, membangun komunikasi dan kerja sama yang lebih
erat.
Kemudian mengenai munculnya TKIT dan SDIT
yang dikelola oleh kader-kader PKS, secara struktural Muhammadiyah lalu
menjalin kerja sama dengan kepala TK dan Kepala Sekolah dari tingkat desa
sampai atas guna menjalin koordinasi, terutama mengenai penerimanan siswa baru
setiap akan dimulainya tahun ajaran baru.
Sehingga kehadiran PKS telah mendorong
semakin intens dan efektifnya struktur dalam Muhammadiyah untuk saling bahu
membahu dalam memperkuat ketahanan Muhammadiyah ke depan. PKS di satu sisi
menjadi rival namun di sisi lain juga menjadi pemacu yang membangunkan tidur
panjang Muhammadiyah.
Pengaktifan masing-masing ranting dan majlis
yang semula tidak berfungsi juga menjadi perhatian Muhammadiyah sebagai dampak
gencarnya perkembangan dakwah PKS. Sekarang ini ranting-ranting mendapat
perhatian lebih dalam penanaman kembali ideologi Muhammadiyah. Tokoh-tokoh
cabang lebih aktif turun ke ranting untuk memberikan kajian-kajian dan
ceramah-ceramah mengenai ideologi Muhammadiyah.
Secara struktural kini sekolah-sekolah
Muhammadiyah benar-benar di bawah cabang. Cabang yang selama ini kurang
memiliki taring, kini mengeluarkan jurus-jurusnya untuk menekan sekolah-sekolah
Muhammadiyah lebih serius lagi dalam mendidik dan mempersiapkan calon-calon kader Muhammadiyah. Baik secara
kwantitas maupun kwalitas.
Dampak kehadiran PKS bagi Muhammadiyah secara
struktural secara garis besar dapat disimpulkan.
Manajemen organisasi yang lemah dan berbagai
aktifitas pimpinan yang padat mengakibakan selama ini Muhammadiyah tidak
berjalan dengan maksimal. Pasca hadirnya PKS kehadiran ini di satu sisi telah
membuat Muhammadiyah kehilangan banyak kader-kader aktif yang menginginkan
perubahan namun tidak mendapatkannya di Muhammadiyah. Banyak kader-kader muda
potensial yang kemudian lebih aktif di PKS. Hal ini telah disikapi oleh
pimpinan. Imbasnya unsur-unsur pimpinan semakin memperkuat dan menata struktur
organisasi agar tidak roboh dengan
menempuh berbagai langkah di antaranya:
a. Mempererat
kedekatan Cabang dengan ranting melalui forum-forum kajian yang melibatkan
pimpinan cabang sebagai pembicara.
b. Mengaktifkan
kembali majlis-majlis yang selama ini kurang diperhatikan, terutama majlis
dikdasmen dan majelis Wakaf dan ZIS.
c. Melakukan
koordinasi seara rutin dengan Kepala TK dan Sekolah-sekolah Muhammadiyah. Untuk
memperlancar komunikasi dan pembinaan terhadap kader-kader yang mengelola amal
usaha pendidikan.
d. Membuat
Kantor Cabang secara resmi sebagai bagian dari identitas Muhammadiyah sekaligus
untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
Dan seterusnya.....
Kesimpulan yang saya ambil, dilihat dari sisi
positif, kehadiran PKS bagi Muhammadiyah ibarat seorang pengendara honda astrea
grand tahun 1994 list merah yang sedang mengendarai dengan santainya di jalan,
tiba-tiba dari belakang ada motor honda C-70 mendahului dengan kecepatan penuh.
Kontan saja pengendara astrea grand tersentak dan kemudian memacu kendaraannya
agar tidak tertinggal. Dengan adanya pesaing baru, Muhammadiyah bisa benar-benar
mengamalkan kalimat fastabiqul khairat!
*)
Penulis pernah menjadi sekretaris Ranting Pemuda Muhammadiyah Sendangagung
Minggir.
7 comments:
semua pasti ada hikmahnya :D
"Sekali waktu memang perlu melihat sisi positifnya," kata R. Kian Santang
TERIMA KAASIH TULISAN INI SEMOGA AKAN DAN SELALU MENAJADI MULTIVITAME KEPADA KADER MUHAMMADIYAH
Ijin saya share ya ust...
Remas Prapak kulon, sendang mulyo, minggir.
silakan mas Muhammad Kaka, salam kenal dari kami
seluruh umat islam ibarat satu tubuh... sesuai porsi masing masing :)
betul, fungsi masing2 dan sama-sama penting, so tidak usah saling menggunjing apalagi berniat 'menggunting'
Post a Comment