Pribadi Bersahaja Ini Ternyata adalah PNS dan Jendral Pertama di Indonesia
Friday, January 31, 2014
0
comments
Dalam
sebuah kesempatan, GBPH Joyokusumo menerangkan sosok Sang Ayah yang tak lain
ialah Sultan HB IX, Ia bercerita tentang sosok almarhum sang ayah yang sangat
mengena di hati Gusti Joyo. "Pernah suatu ketika saat Sri Sultan HB IX
dilantik menjadi PNS pertama di Indonesia pada tahun 1942, NIP yang dimiliki
beliau sangat unik yaitu 010000001, dan kartu tersebut masih disimpan oleh
keluarga," jelasnya.
Cerita
menarik lainnya adalah saat Presiden Soekarno akan melantik AH. Nasution dan
Sri Sultan HB IX menjadi Jendral Besar. "Namun AH. Nasution menolak bila
Ia yang dilantik pertama kali, melainkan Sri Sultan dahululah yang harus
dilantik pertama kali," ucap adik kandung Gubernur DIY ini mengakhiri
cerita singkat mengenang sang ayah.
Siapa
sangka, bicara tentang sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX ternyata berisi
kisah-kisah yang penuh warna. Tak banyak yang tahu, misalnya, Ngarso Dalem
adalah jenderal pertama di negeri ini. Setelah penobatan dirinya sebagai sultan
pada 18 Maret 1940, Ratu Juliana dari Belanda menganugerahinya pangkat mayor
jenderal tituler. Inilah pangkat tertinggi yang pernah diberikan kepada raja
atau bangsawan Nusantara masa itu.
Tidak
cuma itu. Pangkat jenderal bintang empat juga disandang Sultan setelah
Indonesia merdeka dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan. Pangkat yang
sama pada masa itu dipegang panglima tentara, Jenderal Soedirman. Yang lebih
unik, setelah pelantikan yang dilakukan di Jakarta, ia kembali ke Yogyakarta
dengan jip yang dikemudikannya sendiri.
Hal
itu diungkapkan GBPH Joyokusumo, seperti dikutip harian Kedaulatan Rakyat,
Yogyakarta. Riwayat pengangkatannya pun, menurut dia, cukup menarik. Pada waktu
itu, sekitar tahun 1949, pemerintah sedianya menaikkan pangkat Jenderal
Nasution yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Karena
penghormatannya yang tinggi kepada Sultan, Nasution menolak dilantik sebelum
Ngarso Dalem diangkat menjadi jenderal.
Soal
menjadi orang pertama itu tidak sebatas dalam kepangkatan. Joyokusumo
mengungkapkan pula bahwa ayahandanya tercatat sebagai pegawai negeri sipil
pertama di negeri ini. NIP (nomor induk pegawai) yang dimiliki Sultan sangat
unik, yaitu 010000001. "Kartu (kepegawaiannya) tersebut masih disimpan
keluarga," katanya, seperti dikutip pers.
Lebih
unik lagi cerita tentang kesederhanaan Ngarso Dalem. KRT Jatiningrat, penulis
Sekilas Riwayat Hidup Sri Sultan HB IX, kemenakan Sultan Hamengku Buwono IX
yang bernama kecil Tirun Marwito, ingat betul potret kesederhanaan itu. Sultan
tidak sungkan-sungkan memakai kaus kaki yang sudah kelewat longgar, sehingga
harus diikat dengan karet agar kencang. "Malah, suatu ketika, saat nonton
bola di Lapangan Kridosono, beliau memakai kaus kaki bolong," ujar Romo
Tirun --begitu ia disapa.
Hal
yang sama diungkapkan Sri Sultan Hamengku Buwono X di sela-sela orasinya.
"Kesederhanaannya tercermin saat beliau menonton sepak bola. Seorang
wartawan melihat di kaki beliau terpasang kaus kaki berlubang dan longgar.
Sampai-sampai, untuk menahan melorotnya kaus kaki itu, digunakan gelang karet
untuk mengikatnya," katanya, disambut tepuk tangan warga.
Cerita
terakhir ini tentu menjadi pelajaran bagi siapa pun, termasuk petinggi negara.
Sikap hidup Sultan yang punya kedudukan tinggi sekalipun ternyata tak ubahnya
rakyat biasa. Ia pun tidak mau jorjoran dengan kedudukannya yang tinggi. Sultan
bahkan memberi penghargaan kepada anggota kepolisian bernama Royadin yang
menilangnya di Semarang. Beragam cerita ini, juga cerita lain yang banyak
diketahui publik, benar-benar memperlihatkan sisi humanis Sultan yang memang
unik.
Sumber:
http://newyorkyakarta.blogspot.com,
kaskus.co.id, guded.net,
Sumber
gambar: http://newyorkyakarta.blogspot.com
Kesederhaan beliau juga tercermin dari pengakuan seorang Polisi bernama Royadin
Kesederhaan beliau juga tercermin dari pengakuan seorang Polisi bernama Royadin
0 comments:
Post a Comment