Ciri dan Perilaku Kader Muhammadiyah Karbitan

Posted by KahfiMedia Friday, January 18, 2013 0 comments

Namun demikian, dari awal perlu ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan Kader Karbitan bukanlah orang yang baru memiliki kartu anggota atau baru aktif di Muhammadiyah, apalagi ditujukan pada mereka yang tidak punya nasab Muhammadiyah secara genetik (tidak terlahir dari keluarga Muhammadiyah), sama sekali bukan. Karena tidak semua orang yang telah lama mengantongi KATAM dan berkecimpung di Muhammadiyah serta terlahir dari keluarga Muhammadiyah betul-betul paham akan watak dan karakter persyarikatan (Kepribadian Muhammadiyah). Bahkan yang sering terjadi, khususnya kasus semangat untuk mengkooptasi dan memonopoli amal usaha,  dilakukan oleh “kader” yang telah lama aktif dan merasa leluhurnya berjasa dalam mengembangkan amal usaha persyarikatan. Karena mereka dengan sangat jelas dapat melihat dan merasakan keuntungan materil yang terkandung di dalamnya (amal usaha). Namun sebaliknya, bisa jadi orang yang baru aktif dan baru terdaftar sebagai anggota serta tidak memiliki nasab Muhammadiyah, justru hadirnya mereka dalam persyarikatan dimotifasi oleh pemahaman yang benar akan watak dan karakter persyarikatan.

Sebagaimana diketahui, wujud kepribadian Muhammadiyah terletak pada hakekat Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah, Rumusan ini seringkali dijadikan sebagai doktrin tanpa diiringi oleh penjelasan bahwa di dalamnya terdapat sifat Tajdidiyah (Pembaharuan), Ishlahiyah (damai) dan Tabsyiriyah (Menggembirakan) serta menuntut warganya untuk bersikap aktif, kreatif, dinamis, fleksibel, konstruktif, lapang dada, adil dan korektif, ikhlas dan tidak mengenal putus asa. Itulah doktrin yang harus dipahami dengan baik dan sifat yang mesti melekat pada seorang kader sejati Muhammadiyah.

Sedangkan sifat pasif, ikut-ikutan, jumud, kaku, reaktif, picik, masa bodoh, pamrih dan pesimistis adalah karakter atau ciri-ciri kader karbitan.

Secara kasat mata karakteristik kader karbitan tersebut terpantul dalam perilaku mereka dalam persyarikatan, baik yang  menjelma dalam pemikiran yang picik dan jumud serta anti perubahan, ataupun dalam wujud orang-orang yang menjadikan amal usaha sebagai “warung” untuk mengais hidup diri dan keluarganya atau koleganya. Secara lebih jelas karakter karbitan ini termanifestasi pada mereka yang dengan pongah, picik, tidak santun dan tidak bijak dalam menyikapi bentuk penyegaran pemikiran keagamaan di tubuh Muhammadiyah. Atau mereka yang tidak punya malu ‘menjual’ Muhammadiyah untuk kepentingan sendiri sambil sikut kanan kiri dan menjilat serta melakukan manifulasi di sana sini.

Fenomena yang lebih memprihatinkan, jika karakteristik kader karbitan ini menjakiti angkatan muda Muhammadiyah. Dikhawatirkan mereka hanya akan tertarik dan begitu asyik dengan program yang berkaitan dengan proyek-proyek yang membuat kantong tebal. Apalagi jika sampai berani mengais keuntungan  dengan cara-cara yang manifulatif.

HARAPAN

Pemimpin Muhammadiyah, bukan hanya harus mewarisi karakteristik kader sejati, akan tetapi harus mampu manyadarkan atau menertibkan kader-kader karbitan. Jika mereka (kader karbitan) tidak tersentuh atau bahkan dibiarkan, jelas akan semakin menebar virus yang berbahaya bagi keberlangsungan dan kejayaan persyarikatan. Mereka adalah benalu dalam Muhammadiyah.

Sumber: ammmerden.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment

Terbanyak Dibaca

Sosok

Risalah

Catatan

Kabar

Halaman Dilihat