Khittah Perjuangan Pemuda Muhammadiyah : Dimensi Kebudayaan dan Peradaban
Friday, January 18, 2013
0
comments
Melalui
kalkulasi sederhana, Pemuda Muhammadiyah memandang bahwa peradaban Barat lebih
maju dari peradaban Islam, antara lain dibuktikan dengan perkembangan ekonomi,
teknologi, dan stabilitas kehidupan sosial-politik yang dicapai Barat. Dengan
menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat fisik material, fenomena kebangkitan
peradaban Barat merupakan keniscayaan.
Namun
bila dikaji lebih dalam, kemajuan sains dan teknologi yang menjadi basis
fundamental bangunan peradaban Barat justru telah menelantarkan dunia di ambang
pintu krisis global yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Krisis global
yang dihadapi umat manusia di planet ini telah menyentuh hampir seluruh dimensi
kehidupan seperti bidang kesehatan, teknologi, ekonomi, politik, ekologi, dan
hubungan sosial. Krisis juga melanda dimensi-dimensi intelektual, moral, dan
spiritual. Anehnya, peradaban Barat ini dijadikan sebagai cermin yang harus
diikuti oleh semua negara, termasuk negara-negara Islam. Inilah yang
menyebabkan rapuhnya fondasi peradaban dunia secara global.
Kerapuhan
fondasi peradaban Barat itu merupakan peluang besar bagi Pemuda Muhammadiyah
untuk membangun peradaban alternatif yang berdimensi moral dan spiritual.
Agenda utama yang harus dikedepankan antara lain membangun kesadaran
eksistensial manusia yang tidak terpisahkan dari Tuhan. Keyakinan terhadap
kehadiran
Tuhan
dalam seluruh dimensi kehidupan akan memberikan kekuatan sekaligus kedamaian
dalam hati setiap manusia yang menjadi aktor pendukung setiap kebudayaan.
Bertolak
dari realitas obyektif di atas, Pemuda Muhammadiyah dituntut untuk mewujudkan
peradaban Islam masa depan dengan melakukan upaya-upaya rekonstruktif melalui
upaya pembumian wahyu melalui kontekstualisasi ajaran Islam. Kontekstualisasi
ajaran Islam tentu saja harus dibarengi dengan upaya eksplorasi ilmu
pengetahuan (scientific exploration). Di samping itu, Pemuda Muhammadiyah juga
harus mengambil peran dalam upaya mencari penemuan-penemuan baru dalam dunia
ilmu pengetahuan (scientific discovery). Dengan ilmu pengetahuan yang
berorientasi ilahiyah-lah, tatanan kebudayaan dan peradaban dunia dapat
diwujudkan secara baik.
I. Penutup
Khittah
perjuangan ini harus dapat mencerminkan kemandirian Pemuda Muhammadiyah dalam
menjalankan fungsinya sebagai organisasi modern yang berorientasi masa depan.
Selain itu, Khittah perjuangan ini harus menjadi variabel pengubah kultur atau
budaya berorganisasi kader-kader Pemuda Muhammadiyah ke arah yang lebih baik.
Agar kultur dan budaya hasanah merekat dalam setiap nadi gerakan Pemuda Muhammadiyah,
maka diperlukan upaya pembumian semangat saling menasihati dalam kebaikan dan
kesabaran dan saling berlomba untuk menuju cinta dan kasih sayang Allah.
Ya
Ilahi anta Maqshudana, wa ridhaka mathlubana.
sumber: ammmerden.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment