Makanan Haram dan Penyakit Asam Urat
Tuesday, January 1, 2013
0
comments
Oleh: Dr.
Ahmad Zain An Najah, MA
"Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang." (Qs. al-Baqarah : 173)

Pertama :
Bangkai
Bangkai
adalah binatang yang mati dengan tidak melalui penyembelihan syar'I, seperti
binatang yang mati karena tercekik, jatuh dari tempat yang tinggi, terkena
benturan keras dan lain-lainnya, yang kesemuanya menyebabkan darah membeku di
dalam tubuh dan menggumpal dalam urat-uratnya, sehingga dagingnya tercemar oleh
asam urat yang beracun. Di samping itu, bangkai juga mengandung racun yang
dikeluarkan dari tubuhnya, sehingga tubuhnya membusuk. Berbeda dengan binatang
yang disembelih secara syar'I, maka setelah disebut nama Allah, hewan tadi
dipotong urat nadi lehernya, sehingga seluruh darahnya ke luar, jadi hewan
tersebut mati karena kehabisan darah, sehingga dagingnya segar dan tidak
terkena zat-zat yang beracun.
Selain itu,
Islam menganjurkan penyembelihan dengan pisau tajam. Ternyata dengan ketajaman
pisau, binatang sembelihan bisa mati lebih cepat tanpa merasakan kesakitan yang
berarti, ini mengakibatkan dagingnya menjadi lebih sehat. Karena pisau tajam
tadi akan memotong dengan sempurna pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju
ke syaraf-syaraf otak yang bertugas mendeteksi rasa sakit. Sehingga binatang
tersebut tidak merasakan kesakitan. Kalau terlihat binatang tersebut kejang-kejang dan meronta ketika
disembelih itu hakikatnya bukan karena rasa sakit, tetapi lebih karena reaksi
dari otot-otot yang mengalami kontraksi dan relaksasi akibat berkurangnya darah
secara drastis.
Penelitian
di Jerman yang dilakukan oleh Prof Wilhelm Schulze dan Dr. Hazim di School of
Veterinary Medicine, Hannover University menemukan bahwa cara menyembelih yang
diajarkan Islam dengan pisau yang tajam ternyata jauh lebih baik dan lebih
manusiawi dibanding dengan cara-cara lain, bahkan yang paling modern-pun,
seperti cara bolt stunning (alat yang menembus tengkorak hingga otak) yang
ternyata menyebabkan rasa sakit yang luar hebat pada binatang.
Penelitian
tersebut menggunakan alat EEG (untuk mendeteksi gelombang otak) dan alat ECG
(untuk mendeteksi detak jantung). 3 detik setelah penyembelihan tidak ada
perubahan pada grafik EEG, ini menunjukkan bahwa tidak ada rasa sakit sama
sekali ketika binatang tersebut disembelih, 3 detik kedua pada grafik EEG
menunjukkan tidak sadar diri, ini karena darah yang keluar dari tubuh binatang
tersebut sangat banyak. Setelah itu grafik EEG menunjukkan zero level, yaitu bahwa
binatang tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Subhanallah.
Apa
hubungannya dengan penyakit asam urat dan kwalitas daging? Lha, ketika
disembelih ternyata jantung binatang masih berdetak, tubuh mengejang
mengeluarkan darah secara maksimal, tapi otak sudah tidak sadar. Ini
menyebabkan daging tidak tercampur dengan darah yang mengandung asam urat yang
beracun.
Berbeda
dengan sistem bolt stunning yang
menghentikan detak jantung binatang ketika otak masih merasakan sakit yang luar
biasa, ditambah dengan tidak kejangnya tubuhnya, sehingga darah masih tersumbat
di dalam, dan ini mengakibatkan darah tercampur dengan racun-racun berbahaya.
Kemudian
penyembelihan secara syar'I dilakukan pada leher saja, sehingga yang rusak
hanya pada daerah leher, dan tidak
merembet ke organ lain. Berbeda jika binatang yang mati dengan cara
lain seperti terbentur atau terkena pukulan, yang menyebabkan salah satu organ
tubuhnya rusak, sehingga pembuluh darah akan membeku dalam organ tersebut. Dan
tentunya mengandung asam urat yang akan meracuni daging begitu cepat.
Kedua :
Darah
Darah adalah
cairan pekat yang mengalir dalam pembuluh-pembuluh arah dan urat-urat nadi
dalam tubuh kita. Darah merupakan medium paling efektif untuk berkembang-biak
kuman-kuman. Oleh karena itu darah menjadi alat efektif untuk menularkan
penyakit. Tidak hanya itu, tetapi racun-racun berbahayapun dikeluarkan dari
darah.
Darah juga
banyak mengandung uric acid (asam urat) berkadar tinggi. Tingginya kadar asam
urat di dalam darah dapat menyebabkan
penyakit peradangan sendi kronis. Asam urat ini sangat berbahaya bagi tubuh,
karena dia adalah sisa dari metabolisme tubuh yang tidak sempurna, sehingga
terjadi penumpukan purine yang berasal dari makanan. Dalam tubuh manusia, 98%
asam urat dikeluarkan lewat urine, sisanya
2% disimpan dan dipecah lewat sistem metabolisme tubuh. Dari sini kita
mengetahui bahwa larangan memakan darah, menghindarkan kita dari penyakit –
penyakit berbahaya, salah satunya penyakit asam urat.
Ketiga :
Daging Babi
Babi adalah
binatang yang tubuhnya dijadikan tempat
paling subur bagi kembang-biak bermacam-macam parasit dan penyakit berbahaya.
Tubuh babi memiliki mekanisme pemecahan asam
urat yang berbeda dengan
manusia. Pada babi, hanya 2 % saja yang dipecahkan, sedangkan yang 98% asam urat
tertahan di tubuhnya. Adapun pada manusia 98% asam urat dikeluarkan
lewat urine, sisanya 2% disimpan dan dipecah
lewat sistem metabolisme tubuh. Sehingga bisa dikatakan bahwa kadar asam urat
yang terdapat pada tubuh babi sangat tinggi. Diprediksi sesesorang yang makan
daging babi akan terkena penyakit asam urat.
Babi juga
dinyatakan sebagai binatang "Penyimpan Penyakit". Hasil penelitian di
Cina dan Swedia, yang mayoritas penduduknya
makan daging babi, bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker
anus dan usus. Presentase penderita penyakit ini di negara-negara yang
penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Sedangkan di negara-negara
Islam, persentasenya rendah, sekitar 1/100
Babi juga
mengandung Taenia Solium (cacing pita ).
Serangan cacing pita ini merata di daerah tertentu di Perancis, Jerman, Italia
dan dataran Eropa. Larva cacing pita
dalam tubuh dapat menyebabkan infeksi jaringan tubuh dan kelemahan syaraf.
Cacing ini dapat menghisap saripati makanan penderitanya, sehingga badannya
dalam kondisi sangat lemah dan kurus.
Yang paling
mengerikan adalah jika larva cacing menempel pada jaringan otak, karena dapat
menyebabkan epilepsi, dan penyakit otak lainnya. Salah satu buktinya pada tahun
2001, para dokter Amerika Serikat pernah mengeluarkan cacing yang berkembang di
otak seorang perempuan, setelah ia mengonsumsi hamburger khas Meksiko yang
berisi daging babi dan terkandung di
dalamnya telur cacing pita, telur ini
akhirnya menempel di dinding usus perempuan tersebut, kemudian terbawa
peredaran darah sampai ke otak. Hal itu menyebabkan disfungsi yang sangat keras
pada susunan otak di daerah yang mengelilingi cacing itu.
Cacing pita
bisa berkembang di usus 12 jari dan dalam beberapa bulan akan menjadi dewasa.
Cacing pita dapat berkembang-biak sampai 1.000 ekor dengan panjang antara 4-10
cm, terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang
air besar).
Daging babi
menyebabkan banyak penyakit berbahaya lainnya, seperti pengerasan pada urat
nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang menyekam (angina pectoris), dan
radang pada sendi-sendi.
Mudah-mudahan
Allah melindungi kita dari makanan-makanan yang haram dan menghindarkan kita
dari berbagai macam penyakit. Aamiin.
Sumber: (arrahmah.com/ahmadzain.com)
0 comments:
Post a Comment