Indonesia "Kiblat" Baru Muslim Dunia
Tuesday, August 6, 2013
0
comments
Jumlah kicauan Indonesia tentang Idul
Fitri lebih besar bahkan dibanding seluruh negara di dunia digabungkan. Urutan
kedua Arab Saudi dengan 923 ribu kicauan, dan ketiga Uni Emirat Arab dengan
231.000 kicauan
Hasil penelitian Prapancha Research tentang
Idul Fitri melalui Twitter selama 12 Juli 2011-12 Juli 2013, menemukan dari 3,3
juta perbincangan 1,8 juta (56 persen) berasal dari Indonesia yang bisa menjadi
kiblat baru muslim dunia.
"Fenomena Twitter yang menempatkan
kicauan Indonesia tertinggi ini tak lepas dari jumlah penduduk muslim Indonesia
yang sangat besar, serta pertumbuhan ekonomi tinggi, yang membuat akses
masyarakatnya ke teknologi menjadi terbuka," kata Analis Prapancha
Research, Muhammad R Nirasma, Sabtu dikutip Antara.
Namun, selain menunjukkan posisi
perekonomian Indonesia di antara negara-negara dengan jumlah penduduk muslim
besar, kicauan tinggi tentang puasa dan Idul Fitri jugamenunjukkan betapa
aktivitas sehari-hari masyarakatnya amat termotivasi oleh agama.
"Dalam berbagai hal, kita menjadi
konsumen produk asing. Namun kali ini kita harus merebut momentum. Kita bisa
memanfaatkan ini untuk bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang punya daya
saing di tingkat global, dan menjadi kiblat baru Muslim dunia," ujar
Nirasma.
Ia mengatakan setiap bulan Ramadan
harga-harga selalu naik. Ini menunjukkan aktivitas konsumsi di Indonesia
meningkat signifikan mengikuti momen-momen keagamaan.
Oleh karena itu Indonesia sangat
potensial untuk menjadi pasar produk-produk Muslim. Industri buku Muslim sangat
bergairah di tanah air. Demikian juga dengan industri musik rohani, keuangan
syariah, motivasi Islami, dan lain-lain.
Nirasma mengatakan jumlah kicauan
Indonesia tentang Idul Fitri lebih besar bahkan dibanding seluruh negara di
dunia digabungkan. Di urutan kedua adalah Arab Saudi dengan 923 ribu kicauan,
dan urutan ketiga Uni Emirat Arab dengan 231.000 kicauan.
Menurut dia adapun perbandingan kicauan
perihal puasa memperlihatkan hasil yang lebih fenomenal.Dari 74 juta kicauan
puasa dalam berbagai bahasa di seluruh dunia, 42 juta berasal dari Indonesia.
Di urutan kedua adalah Malaysia dengan 6,1 juta kicauan, dan urutan ketiga Arab
Saudi dengan 3,97 juta kicauan, ungkap Nirasma.
Ia mengatakan Indonesia oleh berbagai
pihak diproyeksikan akan menjadi pusat industri Muslim dunia, khususnya busana
Muslim. Hal ini yang kemudian mendorong PR melakukan telaah singkat dengan
membandingkan intensitas kicauan media sosial di negara-negara berpenduduk
mayoritas Muslim terkait aktivitas bulan Ramadhan.
"Jumlah kicauan diasumsikan
merepresentasikan secara kasar keberadaan kelas menengah suatu negara, lapisan
berdaya beli yang merupakan pasar potensial. Juga merepresentasikan antusiasme
mereka terhadap aktivitas keagamaan," jelasnya.*
Sumber: hidayatullah.com
0 comments:
Post a Comment