Boikot Produk Israel dalam Pandangan Aktivis Kampung
Tuesday, August 5, 2014
0
comments
Oleh : @ekosangpencerah
“Israel
bisa jadi lebih takut negara mereka bangkrut ketimbang azab Tuhan.”
Sampai
hari ini, Selasa (5/8/2014) korban kebiadaban Israel mencapai 1500 lebih tewas
dan 8000 lebih luka-luka. Hampir 200 masjid dirusak dan ribuan bangunan ambruk.
PBB diam, Negeri Arab bungkam, apalagi AS sekutu Israel. Aktivis HAM? Mungkin
mereka sedang mengeram. Situasi di Gazza sangat parah, meski rakyat di sana
tetap kuat. Listrik mati, pasokan makanan dan obat terbatas, akibat ‘Fir’aun’
Mesir masih menutup akses ke Gazza. Sisi sang Pengkudeta melarang bantuan masuk
ke Gazza. (Ingat bagaimana sebagian umat Islam justru tertawa ketika pemerintahan
yang sah di bawah Ikhwanul Muslimin dikudeta dan anggotanya dibantai? Sebagian
umat Islam justru senang dan bilang, ‘Itu
masalah politik’ Sekarang masalah
politik itu berakibat fatal)
Lalu
apa yang bisa kita lakukan, mengutuk, demo, atau menangis di sudut kamar
memanjatkan doa kepada Allah Swt.? Lalu tanpa melakukan apa-apa dengan dalih
doa itu senjata? Rasulullah mungkin pemilik doa paling mustajab, tapi beliau
menyiapkan pedang untuk berperang, berlatih gulat dan memanah. Tidak sekedar
berdiam, berdoa lalu semua beres.
Doa sudah
jelas dan pasti, tapi butuh langkah konkrit dan ikhtiar. Memaksa pemerintah
mengirim pasukan ke Gazza jelas mustahil, pilpres saja kita kalah. Dibodohi media
bayaran. Boikot adalah pilihan tepat. Israel bisa jadi lebih takut bangkrut
ketimbang pada Tuhan. Boikot produk telah dilakukan banyak orang di eropa dan
amerikan. Termasuk oleh perusahaan, bank dan institusi pendidikan. Itu membuat
Israel kerepotan. Silakan baca : Intifada Ketiga, Ketika Dunia Bersatu Melawan israel
Anehnya
di sini, sebagian justru mencibir orang yang menyerukan atau melakukan boikot
produk israel. Dalihnya, komputer, facebook, internet kan juga punya yahudi. Jika
di medan pertempuran Anda melihat pedang musuh terjatuh, apakah Anda akan
mengambilnya untuk berperang atau mendiamkannya saja? Gunakan senjata musuh
untuk memusnahkan mereka!
Produk
makanan dan kebutuhan sehari-hari patut juga kita boikot jika ada subtitusinya.
Jika belum, minimal kita kurangi konsumsinya. Untuk produk-produk apa saja yang
perlu diboikot, silakan cari sendiri lewat google. Saya punya beberapa alasan
untuk memboikot, dan keluarga kami telah melakukannya sejak empat atau lima
tahun lalu, dan tak ada masalah.
Pertama, kelak
kita mungkin akan ditanya, dengan apa kita membela saudara kita di Gazza.
Kedua, sebagian ulama di
timur tengah, semisal Dr. Yusuf Al Qaradhawi, saya baca-baca juga menyerukan
boikot.
Ketiga, banyak produk yang
jelas mendukung israel dan menghina Islam alam iklan mereka.
Keempat,
jika Anda punya dua tetangga memiliki toko, satu non-muslim dan donatur bagi
agamanya. Dan satunya muslim, donatur untuk masjid atau setidaknya bukan
donatur agama lain, Anda pilih mana?
Kelima, israel negara kecil
dan tak kaya sumber daya alam, mereka hidup dan memiliki senjata karena
dukungan AS dan perusahaan kelas dunia. Jika perusahaan itu turun omset atau
bangkrut, israel akan kelabakan.
Itu sekelumit
alasan saya melakukan boikot produk. Bagi yang sepakat silakan gabung, yang
tidak sepakat tak usah menghujat. Itu lebih bijaksana.
0 comments:
Post a Comment