Disebut Muhammadiyah, Paus Yohanes Paulus II Sujud
Wednesday, December 26, 2012
0
comments
Diposting oleh: Aries Kurniawan, 3
Februari 2009
SEKRETARIS
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Drs. H. Goodwill Zubair mengatakan pada saat
pertemuan 150 tokoh agama seluruh dunia berkumpul di Vatikan, Uskup Roma, dan
Kepala Gereja Katolik Roma Paus Yohanes Paulus II sujud di kursi roda pada saat
Muhammadiyah memperkenalkan diri di hadapan seluruh peserta yang hadir.
Tentunya,
peristiwa ini membuat peserta yang lain heran. Sebab, Paus tidak sujud pada
tokoh agama yang lain. Padahal Muhammadiyah pada saat itu mendapat giliran
nomor 37 untuk memperkenalkan diri.
Setelah
selesai sujud di atas kursi roda dengan menggunakan tujuh bahasa yakni bahasa
Inggris, Arab, Jerman, Prancis, Italia, Belanda dan Polandia mengatakan
tentunya anda heran mengapa pada saat disebut Muhammadiyah, ia sujud. ‘’Saya
kagum dengan perkembangan Muhammadiyah,’’ jelasnya pada acara peletakan batu
pertama Lembaga Pengembangan Bahasa Arab di Gedung Muhammadiyah – Batu Aji-
Batam.
Ada dua hal,
kata Paus, yang membuat Muhammadiyah dikagumi. Pertama, Muhammadiyah konsisten
terhadap gerakan amar makruf nahi munkar. Pada saat Ketua Pimpinan Pusat (PP)
Muhammadiyah, AR Fachruddin, Muhammadiyah secara resmi mengirim surat kepada
Paus. Isinya, tentang ajakan untuk mengucap dua kalimat syahadat. ‘’Apakah,
Muhammadiyah tidak tahu kalau saya dalah pemimpin nomor satu umat Katolik?
Tentu jelas tahu,’’ ujarnya.
Yang kedua,
katanya, yang dapat menyaingi kegiatan dan amal kemanusiaan kemasyarakatan umat
Katolik hanya pergerakan Muhammadiyah.’’Saya telah mengunjungi Timor-timur
(yang pada saat itu masih bergabung dengan Indonesia, red), Jogjakarta dan
Medan. Dan saya mendapat laporan bahwa hanya pergerakan Muhammadiyalah yang
dapat menandingi katolik,’’ jelasnya.
Dengan
demikian, jelas Goodwill, perkembangan Muhammadiyah ternyata ‘’disegani oleh
kawan dan ditakuti oleh lawan.’’ Untuk menjaga hal itu, maka pengurus dan warga
Muhammadiyah harus tetap memegang teguh amanah yang diberikan oleh masyarakat.
Goodwill
mengatakan, pada saat menteri agama dijabat oleh Munawir Zalzali terdapat tiga
Organisasi Islam di Indonesia yang diberi bantuan sejumlah Rp2 miliar dengan
kegunaan pembangunan masjid dan sekolah.
Setelah
beberapa bulan, Munawir mengkontrol perkembangan bantuan yang diberikan. Pada
organisasi pertama, Sekolah sudah siap dan beroperasi. Pembangunan Masjid sudah
siap namun hanya tempat wudhunya saja yang belum siap. Pada organisasi kedua,
baik Masjid maupun Sekolah belum siap. Sedangkan pada organisasi ketiga hanya
terdapat sepuluh ribu bata. ‘’Dan Muhammadiyah adalah organisasi yang pertama
tersebut,’’ ujar Goodwill. (***)
(saya mencoba menelusuri lewat google untuk
mencari rujukan utama berita di atas, tapi belum menemukan)
0 comments:
Post a Comment