Mengungkap Konspirasi Kaum Yahudi di Indonesia
Monday, January 7, 2013
0
comments
Berikut adalah kultwit dari orang yang memiliki akun
@Antikonspirasi yang saya salin dari laman: http://chirpstory.com
By: @Antikonspirasi
Tidak seorang pun menyanggah
kenyataan bahwa anasir yang merusak, baik di bidang ekonomi maupun sosial di
dunia sekarang ini, bukan saja diawaki, tetapi juga didanai oleh dan untuk
kepentingan kaum Yahudi. Beberapa waktu setelah Kongres Zionisme Internasional
ke-1 di Basel (1897) itu kecenderungan politik kaum Yahudi bekerja untuk dua
arah, yang satu dilakukan secara diam-diam ditujukan untuk menghancurkan dan
menguasai negara-negara non Yahudi di seluruh dunia.
Adapun yang lain lagi untuk
membentuk sebuah negara Yahudi di Palestina. Yang paling mengkhawatirkan bagi
kita di Indonesia adalah kecenderungan politik diam-diam kaum Yahudi. Mereka
bahkan sudah menginfiltrasi Indonesia sejak zaman pra kemerdekaan hingga kini. Apalagi sepanjang kiprahnya gerakan ini
bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak tatanan politik,
ekonomi, dan sosial di negeri-negeri yang mereka tempati.
Di Indonesia upaya
membendung gerakan Yahudi ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Presiden
Soekarno. Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961 Presiden Soekarno
membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara
ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 th 1962 yg membubarkan dan
melarang Freemasonry segala “derivat”nya seperti Rosikrusian, Moral
Re-armament, Lions Club, Rotary Club, dan Baha’isme. Sejak itu, loji2 mrk
disita oleh negara.
Namun di Era Presiden
Abdurrahman Wahid Keppres nomor 264/1962 tersebut dicabut dan mengeluarkan
Keppres nomor 69 th 2000 tgl 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok2
Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society Vrijmetselaren-Loge
(Loge Agung Indonesia)/Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement,
Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians dan Organisasi Baha’i menjadi
resmi dan sah kembali di Indonesia.
Politik diam2 kaum Yahudi
kini menampakkan hasil, keturunan Yahudi Belanda merintis sebuah pemukiman dgn
simbol didaerah Minahasa Sulut. Tugu Manorah setinggi 62 kaki berdiri kokoh di
atas gunung yang menghadap langsung dengan kota Manado. Menorah ini mungkin
adalah yang terbesar di dunia. Pembangunan menorah raksasa tersebut telah
menghabiskan dana APBD sebesar $ 150.000.
Gambar Tugu Manorah di Manado
Menorah adalah salah satu lambang suci peribadatan
Yahudi. Tidak hanya itu, di Manado
bendera Israel dapat dilihat dengan mudah di stand ojek sekitar wisata Tugu
Manorah. Belakangan yg paling mengejutkan seorang legislator lokal Denny
Wowiling, mengusulkan kpd pemerintah daerah DiIndonesia agar membangun kembali
gedung Manorah untuk menarik wisatawan dan pengusaha dari Eropa.
New York Times, dlm
laporannya yg bertajuk “In Sliver of Indonesia, Public Embrace of Judaism” 22
Nov 2010 menyebutkan, walaupun Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan
diplomatik namun diam-diam hubungan militer dan ekonomi telah terjalin selama
puluhan tahun. Dlm beberapa thn terakhir, pengusaha Yahudi dari Israel dan
tempat lain diam2 melakukan perjalanan ke Indonesia utk mencari peluang bisnis.
Moshe Kotel (47), yang lahir di El Salvador dan memiliki kewarganegaraan Israel
dan Amerika, telah datang ke Manado setiap tahun sejak tahun 2003.
Kotel, yang istrinya adalah
warga asli dari daerah itu, mengatakan ia merasa gugup mendarat di bandara di
sini untuk pertama kalinya, "Tapi sejak aku melihat bendera Israel di
taksi di bandara, saya selalu merasa diterima di sini”. Menurut laporan
Jerusalem Post, 29 Desember 2010 ada sekitar dua sinagog yang dibuka pada
tahun-tahun terakhir di Manado dan Tondano
Kedua rumah ibadat tersebut
dioperasikan oleh sedikit orang yang nenek moyangnya orang Belanda Yahudi yang
menjadi Kristen atau Islam karena untuk bersembunyi mencari keamanan. Belanda
Yahudi yang menjadi Kristen atau Islam karena untuk bersembunyi mencari
keamanan. Stl Indonesia merdeka dari
Belanda pd th 1949 Skrg keturunan mereka diduga berjuang utk belajar ttg
Yudaisme dan untuk menjadi orang-orang Yahudi setelah menemukan akar Yahudi mereka.
Toar Palilingan, (27)
merupakan keluarga keturunan imigran Yahudi Belanda abad ke-19, dosen hukum di
Universitas Sam Ratulangi ia memiliki seorang ayah yang beragama Kristen, dan
ibu seorang Muslim yang juga mengajar di Universitas yang sama. Palilingan
melakukan kontak dengan rabbi yang secara fisik paling dekat, yaitu Mordechai
Abergel, seorang utusan di Singapura gerakan Lubavitch Brooklyn berbasis
Chabad.
Rabbi Abergel: bahwa
Palilingan telah melakukan "pekerjaan besar". Palilingan juga
berkomitmen untuk "kemurnian" ultra-Ortodoks Yudaisme. Mengerikan
ternyata Klaim keberhasilan perkembangan Yahudi di Manado,dikemukakan pula di
dalam ‘Protokol yang ke-9. Ini adalah fakta, bahwa: “Agar supaya tidak
menghancurkan institusi-institusi kaum non-Yahudi sebelum waktunya, ‘kita telah
meletakkan’ ikhtiar dan menggenggam pegas mekanisme mereka.
Mekanisme itu semula ada
dalam keadaan kuat dan tertib, tetapi ‘kita tlh’ menggantikannya dgn suatu
administrasi bebas yg membuatnya kacau. ‘Kita telah’ melakukan campur-tangan
terhadap yurisprudensi waralabanya, persnya, kebebasan pribadinya, dan yang
paling penting, pendidikan dan budayanya, yang merupakan sokoguru dari
eksistensi kebebasan.” Kenyataan ini tidak lagi bisa dipendam, mereka kaum
Yahudi dengan halus telah mengeliminasi budaya yang ada di sekitar Tugu Manorah
ditemukan pernyataan yang sangat menarik bagi mereka yang ingin bekerja-sama
dengan kaum Yahudi di bidang pemikiran keagamaan dalam rangka membangun
saling-mengerti dan toleransi.
“Kita telah lama menjaga
dengan hati-hati upaya mendiskreditkan para rohaniwan non-Yahudi dalam rangka
menghancurkan misi mereka, “Kita telah lama menjaga dengan hati-hati upaya
mendiskreditkan para rohaniwan non-Yahudi dalam rangka menghancurkan misi
mereka, yang pada saat ini dapat secara serius menghalangi misi kita.
Pengaruh mereka atas masy
berkurang dari hari-kehari. Kebebasan hati-nurani yang bebas dari paham agama
telah dikumandangkan di mana-mana. Tinggal masalah waktu agama-agama itu akan
bertumbangan”. Sblmnya bangunan maupun simbol-simbol Yahudi banyak tersebar di
Indonesia. Mis saja Gedung BAPPENAS, yang dulunya merupakan Loji Adhucstat. Bundaran
Air Mancur Hotel Indonesia yang telah direnovasi dengan tema sentral cahaya
(Lucifer).
Jika dilihat dari atas
terlihat bagai sebuah mata (Horus) di pusat Ibukota. Kemudian Peta pusat
wilayah elit Menteng, Jakarta Pusat setelah diputar 180 derajat, di mana sebelah
bawah adalah arah utara. Salahsatu bangunan yg berada di dlm kpl binatang
bertanduk (Baphomet). Baphomet adl lokasi Loji Adhucstat/yg kini dijadikan
Gedung BAPPENAS.
Tugu Monumen Nasional
merupakan Obelisk sebagai simbol dominasi Iblis atas bumi ini, kehadiran
beberapa obelisk tertentu (di lokasi tertentu juga) merupakan "tanda
tangannya". Penjelasan detail mengenai hal tersebut akan mencengangkan
siapa pun. Bahwa benda-benda mati yang disembah dan dihormati ternyata
berunsurkan kekuatan-kekuatan spiritual yang tidak main-main dan dipercaya
(sebagai tradisi ritual) oleh mereka kaum Yahudi. Dan obelisk adalah salah
satunya, bukan satu-satunya.
Sekian Kultwit tentang "Politik Kaum Yahudi di
Indonesia" Semoga bermanfaat -Salam-
0 comments:
Post a Comment