Beautiful
Tuesday, March 19, 2013
0
comments
Oleh Ustaz Yusuf Mansur
Sudah lama saya tidak bertutur tentang sedekah di
Republika. Awal-awal dulu perjuangan dakwah, atas izin Allah, saya banyak
dibantu Republika.
Memublikasi ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya tentang
sedekah. Republika pun tidak sedikit memuat testimoni Keajaiban Sedekah.
Salah satu kisah menarik yang ada di pekan ini, berkaitan
dengan kisah seorang ibu yang hamil. Lama sekali beliau nggak hamil-hamil.
Hingga kemudian tertarik untuk sedekah. Alhamdulillah, setelah sedekah,
suaminya dipecat dari pekerjaannya.
Sampai di sini, nggak ada yang mau sedekah. Masak sedekah
terus jadi susah? Sedekah kok kemudian dipecat dari pekerjaan? Nggak lucu dong.
Tapi kisah sedekah emang nggak bisa ditebak.
Nggak selamanya berjalan sesuai dengan apa yang kita
bayangkan. Tidak sedikit yang mengalami dulu suka duka, lika liku. Baru
kemudian dia sampai kepada apa yang dijanjikan Allah untuk mereka yang
bersedekah.
Rupanya, sebab dipecat, karena suaminya ini banyak di
rumah. Karena banyak di rumah, 'jadi' itu anak. Istrinya hamil. Setahun
kemudian, suami-istri ini sudah menimang bayi. Subhanallah. Bertanyalah kita,
lalu bagaimana dengan pekerjaan suaminya? Bagaimana dengan kehidupannya? Tentu
akan berat nantinya.
Ini dia. Kita ini suka mendramatisasi keadaan. Suka
sekali berpikir buruk, jelek, sempit. Bahkan tidak sedikit buruk sangka sama
Allah, juga sama ustaznya.
Tidak sedikit juga yang merasa kapok dengan sedekah.
Malas, karena tak kunjung ada hasilnya. Bila tidak berhasil, maka dikatakan,
makanya jangan ngarepin balesan.
Masak sama Allah nggak boleh berharap balasan? Sama Allah
itu namanya doa. Dan ini adalah tambahan amal saleh yang namanya sedekah.
Harusnya dikatakan kepada mereka yang bersedekah, mbok yang sabar.
insya Allah Janji Allah pasti akan datang. Innahuu laa yukhliful
mii’aad, Allah nggak bakal ingkar janji. Allah aja sabar nunggu kita bertaubat,
beramal. Masak kita nggak sabar menunggu Janji Allah datang?
Ketika Allah Berkehendak sama suami ini, dengan
dibuat-Nya berhenti bekerja. Tentu Allah Yang Maha Tahu keadaan hamba-Nya.
Suami ini bercerita, relatif nggak masalah dengan berhentinya dia dari
pekerjaan.
Dia masih bisa hidup dan menghidupi istrinya, serta orang
tua yang ikut dengan mereka. Ini melalui wasilah pesangon dan tabungannya
selama ini.
Mereka berbaik sangka bahwa Allah sedang 'merumahkan' dia
agar bisa banyak bersama istri, dan memprogram kehamilan. Seraya berdoa bareng,
dhuha bareng, tahajud bareng.
“Beautiful,” kata mereka. Amazing! Sesuatu yang jarang
sekali mereka lakukan ketika suami ini bekerja. Masya Allah. Suami-istri ini
bisa sahur bareng dan buka puasa bareng. Subhanallah. Maha Suci Allah Yang
Mengatur Segalanya. Dan finally, istrinya ini hamil. Alhamdulillah.
Terus bagaimana pekerjaannya? Sang suami dikembalikan
pekerjaannya oleh Allah, di tempat yang berbeda. Dan dia bersama istrinya,
menikmati buah dari sedekah dan keyakinannya. Sungguh Allah Maha Benar
Perkataan-Nya.
Sumber:
republika.co.id
0 comments:
Post a Comment