Rezeki Itu Datang Lebih Cepat Bergerak Daripada Ajalnya
Thursday, March 7, 2013
0
comments
Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki karunia
Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan
menghinakan martabat.
Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki
karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri
dan menghinakan martabat. Kondisi dunia modern yang sarat persaingan dan
pergulatan menuntut mereka untuk lebih berjibaku dalam mencari nafkah berupa
karunia Tuhan. Betapa banyak setiap pagi hari di belahan bumi manapun didapati
wajah-wajah penuh ketegangan dan kepanikan yang memancarkan rona khawatir dalam
mengais rezeki di pagi hari. Seolah mereka tiada memiliki Tuhan yang Maha Kaya
Yang Mampu menjamin rezeki setiap hambaNya. Dialah Allah, Ar Razzaq Sang
Pemberi Rezeki.
Hal yang sering luput dari diri manusia zaman modern ini
adalah keimanan dan keyakinan bahwa Allah Swt telah menjamin rezeki dan nafkah
setiap hambaNya. Karena keyakinan ini semakin memudar, maka setiap individu
bergulat dan berkutat dalam kehidupan dunia demi memenuhi kebutuhan hidup
belaka.
Dalam kitab Mirqaat al Mafatiih terdapat kutipan
pernyataan Al Qusyairi yang mengatakan, ““Seseorang yang mengetahui bahwa Allah
itu adalah Sang Pemberi Rezeki, berarti ia telah menyandarkan tujuan kepadaNya
dan mendekatkan diri dengan terus bertawakal kepadaNya.”
Pernyataan Al Qusyairi ini penting untuk diyakini bahwa
memang kunci mendapatkan rezeki adalah dengan mendatangi Sang Pemilik rezeki
yaitu Ar Razzaq! Sebab dengan mendatanginya maka segala kebutuhan akan
terpenuhi.
Apakah kita belum pernah mendengar hadits yang amat
masyhur ini:
Hai manusia, jika dari generasi pertama sampai terakhir,
baik jin dan manusia berkumpul dalam satu tempat untuk meminta kepadaKu, lalu
masing-masing orang meminta untuk dipenuhi kebutuhannya, niscaya hal tersebut
tidak mengurangi sedikit pun dari kekuasaanKu, kecuali hanya seperti jarum yang
dicelupkan di laut. HR. Muslim
Ini semua bukanlah demi menafikan sebuah ikhtiar mencari
nafkah atau bekerja. Tetap saja bekerja adalah sebuah prasyarat mulia untuk
mendapatkan nafkah, dan para nabi manusia terhormatpun tetap melakukannya.
Namun tekanan yang terpenting dalam mencari rezeki dan nafkah adalah ketaatan
kepada Allah Sang Pemberi rezeki.
Dalam kitab Shahih Al Jami’ disebutkan sebuah hadits dari
Rasulullah Saw yang berbunyi, “Sesungguhnya malaikat Jibril menghembuskan ke
dalam hatiku bahwasanya jiwa hanya akan mati sampai tiba masanya dan memperoleh
rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah, carilah nafkah yang baik, jangan
bermalas-malasan dalam mencari rezeki, terlebih mencarinya dengan bermaksiat
kepada Allah karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan apa yang dicarinya
kecuali dengan taat kepadaNya.”
Sebab itu usahlah panik dalam mencari karunia Allah Swt
berupa rezeki. Yakinilah bahwa rezeki itu datang, bahkan kedatangannya menghampiri
diri kita begitu cepat.
“Sesungguhnya rezeki itu akan mencari seseorang dan
bergerak lebih cepat daripada ajalnya.” HR. Thabrani
Semoga Allah memberkahi rezeki & hidup kita bersama.
Amien!
Sumber:
eramuslim.com
0 comments:
Post a Comment