Ujian Dapat Meninggikan Derajat dan Gugurkan Kesalahan
Saturday, March 16, 2013
0
comments
Sesungguhnya di surga ada tingkatan yang tidak dapat
dicapai oleh seorang hamba dengan amalnya, apapun amalnya itu. Allah
menyediakan kedudukan tertentu di surga bagi hamba hambanya beriman; bukan
karena amal mereka melainkan karena ujian dan cobaan yang mendera mereka. Oleh
karenanya Allah menyiapkan bagi mereka sebab sebab yang akan mengantarkan
mereka kepada ujian dan cobaan itu. Ya, sama persis seperti halnya Dia
memberikan taufik kepada mereka untuk beramal saleh yang juga merupakan sebab
sebab yang akan menyampaikan mereka ke sana.
Ada tingkatan iman yang tidak bisa dicapai oleh seorang
hamba dengan amalnya. Ia hanya akan mencapainya dengan ujian dan cobaan. Allah
berkehendak untuk meningkatkan imannya maka Allah pun menetapkan ujian dan
menolongnya untuk bersabar dan teguh menghadapinya. Jadi, ini merupakan rahmat
dariNya bagi sang hamba. Bukannya sekiranya orang orang musyrik Quraisy tidak
merampas harta Shuhaib Ar Rumiy, ia tidak akan mencapai derajat, “Wahai Abu
Yahya, perniagaanmu benar benar beruntung.”
Bukankah sekiranya keluarga Yasir tidak merasakan
pedihnya siksa yang dilakukan oleh orang orang musyrik Quraisy, mereka tidak
akan sampai derajat,”Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya kalian
dijanjikan surga.”
Sekiranya bukan karena tubuh Anas bin Nadhar tercincang
dalam perang Uhud, ia tidak akan meraih kemuliaan, “Seandainya ia bersumpah dan
memohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya.” Kalaulah
bukan karena itu, niscaya wajahnya tidak akan berseri seri dan tidak akan
terwujud apa yang diinginkannya saat ia bersumpah,” Demi Allah! Gigi seri
Rubayyi tidak akan tanggal.”
Jika bukan karena siksa yang dirasakan oleh Bilal bin
Rabah dari tangan Umayyah bin Khalaf dan algojo algojonya, niscaya ia tidak
pernah mendapat gelar, “Bilal penghulu kita.”
Kalaulah bukan karena kesabaran Yusuf As saat digoda dan
saat dipenjara, ia tidak akan mndapatkan panggilan, “Wahai yang terpercaya.”
(QS Yusuf :46)
Sekiranya bukan karena kesabaran Umar bin Khattab
mengenyam pahit getirnya kebenaran dan keadilan, tangannya tidak akan
terbentang menguasai dunia seisinya. Atau seperti banyak dikatakan, “ Tangannya
terbentang menyentuh bumi dengan kilau perhiasan.”
Sekiranya bukan karena kesabaran Umar bin Abdul Azis
mengenyam pahitnya kebenaran dan keadilan, ia tidak akan diakui sebagai
khalifah yang kelima.
Sumber:
eramuslim.com
0 comments:
Post a Comment