Menimbang Pak Yunahar Ilyas Sebagai Ketua Umum Muhammadiyah
Sunday, February 16, 2014
0
comments
“Sosok
Pak Yunahar memiliki banyak kemiripan dengan pak AR.” ESP
Secara
pribadi saya tidak mengenal dekat pak Yunahar. Hanya semasa masih menimba ilmu
di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, waktu itu saya di Fakultas Agama Islam
(FAI), dan beliau adalah dekan FAI. Saya juga tidak sempat diajar langsung oleh
beliau. Selain itu, mungkin hanya komunikasi
SMS, jika pas saya membutuhkan informasi, dan beliau tak segan untuk
membalasnya. Pernah juga mendengar khutbah beliau di Masjid Mardhliya UGM,
selatan RS. Sardjito, yang memang beliau menjadi khatib di masjid-masjid
seputaran UGM.
Sejak
beberapa waktu lalu, dalam diskusi kecil dengan teman-teman baik saat di dunia
nyata maupun alam maya, topik tentang sosok Ketua Umum yang cocok untuk
Muhammadiyah terus menghangat. Secara pribadi saya berpikiran, sudah saatnya Muhammadiyah
kembali dipimpin seorang Kyai, atau paling tidak guru ngaji. Bukan bermaksud
meremehkan kalangan birokrat dan akamedisi hanya saja kok rasanya lebih sreg jika dipimpin orang yang bisa ngisi
ngaji sebab anggota Muhammadiyah lebih banyak masyarakat awam yang butuh dakwah
dengan bahasa awam ketimbang bahasa akademik.
Saya
juga berpikir, seorang ketua umum sebaiknya fokus untuk mengurus Muhammadiyah
agar lebih berkemajuan. Saya juga mengusulkan agar ada seorang juru bicara,
semisal HTI, sehingga pernyataan resmi Muhammadiyah hanya yang disampaikan
jubir, selain itu adalah pendapat pribadi pimpinan, sehingga tidak
disalahartikan apalagi di tengah media yang sedang masa-masa ‘sakit’. Mudah sekali
memelintir pemberitaan demi keuntungan pribadi atau sekelompok orang.
Atas
pemikiran itu, saya kok merasa Pak Yunahar cocok untuk menjadi ketua umum dalam
Muktamar ke ke-47 di Kota Makassar pada
2015 mendatang.
Tulisan
ini hanyalah pendapat pribadi saya, sebagai anggota di tingkat ranting yang
memendam harapan agar Muhammadiyah lebih berkemajuan. Jika nanti terpilih, ada
baiknya juga bila beliau mengundurkan diri sebagai dosen UMY dan fokus
mengurusi Muhammadiyah. Organisasi yang sedemikian besar tidak akan mungkin
bisa berjalan efektif jika diurusi dengan sisa-sisa waktu dan tenaga.
Untuk
lebih mengenal profil beliau, saya salinkan tulisan dari web muhammadiyah.or.id.
Putra
Bukittinggi kelahiran 22 September 1956 ini menjadi anggota Muhammadiyah sejak
tahun 1986. Menamatkan pendidikan dasar di Padang, dua gelar S1 diperoleh di
Fak. Usluhuddin Universitas Ibnu Riyadh (1983) dan Fak. Tarbuyah IAIN Imam
Bonjol tahun 1984. S2 dan S3 diselesaikan di Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga
pada tahun 1996 dan 2004. Selama bermuhammadiyah, pernah menjabat sebagai Ketua
Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah periode 2000-2005 dan pada
periode 2005-2010 menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Diluar muhammadiyah,
tercatat sebagai salah satu unsur ketua di Majelis Ulama Indonesia Pusat.
Sehari-hari, bekerja sebagai Dosen/Guru Besar di Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sejak 1987.
Jika
jadwal belum ganti, beliau mengisi Kajian Tafsir Qur’an setiap Kamis Pagi jam 06.00
– 07.30 WIB di PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Cik Di Tiro 23. Siaran ulangnya bisa
disimak melalui AdiTV dalam program Cahaya Rabbani, hari dan jam-nya saya lupa.
*)
Eko Triyanto
Anggota
PRPM Sendangagung Minggir
0 comments:
Post a Comment