Kisah Wakaf Seratus Ribu Rupiah Pak Sarjono

Posted by KahfiMedia Monday, April 25, 2016 0 comments

Namanya Pak Sarjono, sebagian teman cukup memanggilnya Jon. Usianya tak lagi muda, kisaran 50 tahun. Sudah berkeluarga dan memiliki beberapa anak. Penulis sendiri tidak begitu tahu kondisi keluarganya. Hanya saja dulu beliau terkadang mampir ke rumah, karena bekerja di ladang yang digarap kerabat di dekat rumah.


Sosoknya biasa saja. Kerja secara serabutan, apapun pekerjaan yang bisa dikerjakannya dan halal, ia akan sanggupi. Mulai dari membuat kolam, bekerja di sawah sampai urusan kebersihan. Pak Jon akan dengan penuh semangat mengerjakannya.

Dan dari beberapa orang yang pernah memberinya pekerjaan, semuanya memberi kesan positif tentang dia. Tekun, tepat waktu dan tuntas. Maka tak salah jika ada acara pengajian di Balai Desa, ia biasa diberi tugas menyiapkan konsumsi hingga kebersihan.

Beberapa waktu lalu, diadakan Pengajian Akbar bersama Prof. Dr. M. Amien Rais, M.A.. Kegiatan digelar dalam rangka pengumpulan dana untuk pembelian Tanah dan Bangunan Loji, oleh PCM Minggir. Rencananya akan digunakan untuk TPA dan Kantor Cabang PCM Minggir.

Dalam pengajian ini, undangan yang dibagikan ada seribu eksemplar, dengan asumsi kehadiran 75% atau sekitar 750 orang. tetapi nyatanya jamaah yang hadir di atas seribu orang. pagi, ketika panitia lain belum hadir, Pak Sarjono telah siap di sana. Menyiapkan minuman, menata kursi sampai dengan bersih-bersih. Dan saat acara selesai pun ialah yang menjadi orang terakhir di sana. Menyapu, mengumpulkan sampah dan memastikan meja dan kursi tertata dengan rapi.

Seusai acara, penulis menanyakan kepada panitia yang bertanggungjawab untuk urusan kebersihan, apakah upah untuk Pak Sarjono sudah diberikan. Niat saya, memastikan agar sudah dibayarkan sebelum beliau pulang. Alangkah takjubnya saya saat panitia mengatakan, upah seratus ribu rupiah yang disediakan panitia tidak ia terima. Uang seratus ribu rupiah itu ia kembalikan dan ia niatkan sebagai wakaf!


Saya hampir tak menyangka, Pak Sarjono melakukan itu. Berpeluh ia seharian membantu pelaksanaan pengajian, dan saat ia tinggal menikmati hak nya, ia ikhlaskan untuk diwakafkan. Semuanya.

0 comments:

Post a Comment

Terbanyak Dibaca

Sosok

Risalah

Catatan

Kabar

Halaman Dilihat