Jenderal Soedirman : Kisah Panglima Besar Pejuang Bersahaja
Wednesday, November 28, 2012
0
comments
Ia mungkin telah jadi ikon:
sepotong jalan utama dan sebuah universitas negeri telah menggunakan namanya.
Raut lelaki tirus itu pernah tertera pada sehelai uang kertas.
Di Jakarta, tubuhnya yang
ringkih diabadikan dalam bentuk patung setinggi 6,5 meter di atas penyangga 5,5
meter. Menghadap utara, dibalut jas yang kedodoran, ia memberi hormat–entah
kepada siapa.
Barangkali, hanya sedikit
cerita yang kita ingat dari Soedirman–sejumput kenangan dari buku sejarah
sekolah menengah. Ia panglima tentara yang pertama, orang yang keras hati. Ia
pernah bergerilya dalam gering yang akut–tuberkulosis menggerogoti
paru-parunya.
Sejak ia remaja, orang segan
kepadanya: karena alim, dia dijuluki kaji. Ia aktif dalam gerakan Hizbul
Wathan–kepanduan di bawah payung Muhammadiyah.
Dipilih melalui pemungutan
suara sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat/Angkatan Perang Republik
Indonesia pada 12 November 1945, Soedirman figur yang sulit dilewatkan begitu
saja. Ia mungkin sudah ditakdirkan memimpin tentara.
Dengan banyak pengalaman,
tak sulit baginya terpilih sebagai panglima dalam tiga tahap pengumpulan suara.
Dia menyisihkan calon-calon lain, termasuk Oerip Soemohardjo–kandidat lain yang
mengenyam pendidikan militer Belanda.
sumber: majalah tempo
sumber: majalah tempo
0 comments:
Post a Comment