Ayat Al Quran yang Dikagumi Yahudi
Sunday, December 23, 2012
0
comments
Bagi kaum Muslim, mengagumi
Al Quran barangkali menjadi hal yang biasa. Apalagi dengan penemuan-penemuan
terakhir dari para ilmuwan yang kian mengokohkan kebenaran Al Quran. Di
antaranya, bulan yang pernah terbelah, adanya sungai bawah laut hingga penemuan
jejak arkeologi kaum-kaum terdahulu. Memang semua tidak disebutkan, karena Al
Quran menerangkan hanya sebagian dari kisah kaum terdahulu yang akan
ditampakkan bekas-bekasnya.
“Itu adalah sebagian dari
berita-berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu
(Muhammad); di antara negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya
dan ada (pula) yang telah musnah." (QS. Huud, 11: 100)
Ternyata, bukan hanya kaum
Muslimin dan ilmuwan berakal saja yang mengagumi Al Quran, sebagai kitab yang
tetap terjaga kesahihannya. Bahkan sejak dulu kaum Yahudi juga mengagumi Al
Quran. Dalam sebuah riwayat dikisahkan perbincangan antara 'Umar bin Khattab
dan Yahudi.
Dari Thariq bin Syihab, ia
mengatakan bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Umar bin Khatab:
"Kalian membaca sebuah
ayat dalam Kitab (al-Qur'an) kalian. Sungguh apabila ayat itu turun kepada kami
bangsa Yahudi, tentu hari turunnya ayat itu akan kami jadikan sebagai hari
raya."
Umar bertanya: "Ayat yang
mana ?"
Mereka menjawab, "Hari
ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku
untukmu." (al-Maidah: 3)
Umar berkata, "Demi
Allah, sesungguhnya aku betul-betul mengetahui hari apa ayat itu turun kepada
Rasullulah dan saat apa ayat itu turun. Ayat itu turun kepada Rasullulah pada
sore hari hari Arafah, hari Jum'at."
Percakapan di atas juga
menegaskan, semestinya seorang muslim, bangga dengan keislamannya, sebab Allah
telah menjamin kesempurnaan islam. Dengan kebenaran dan kesempurnaan Islam,
seorang muslim tidak perlu lagi bingung mencari sistem yang lebih baik
ketimbang Islam.
Imam Thabrani telah
mengeluarkan riwayat hadits dari Abu Dzar al-Ghifari yang menyatakan,
"Rasulullah telah meninggalkan kami dalam keadaan tidak ada seekor
burungpun yang mengepakkan sayapnya di udara melainkan beliau telah menyebutkan
ilmu kepada kami setiap kali kepakan sayap burung itu."
Dengan kebenaran dan
kesempurnaan Islam, dunia pernah merasakan buahnya kurang lebih seribu tahun,
sejak Rasulullah hingga kekhilafahan Turki Ustmani pecah pada tahun 1924 masehi.
Jika orang Yahudi saja bisa
berkata seperti itu, apakah sebagai muslim kita tidak bangga dengan Islam?
[tulisan ini pernah dimuat dan menjadi 'artikel populer pekan ini' di web eramuslim.com]
0 comments:
Post a Comment