Tantangan yang Dihadapi Pemuda Muhammadiyah
Saturday, December 1, 2012
0
comments
Ketua Umum PP Pemuda
Muhammadiyah Saleh P. Daulay mengingatkan kepada kadernya akan banyaknya
tantangan yang saat ini dihadapi. Salah satunya adalah soal jamaah yang lari ke
organisasi keagamaan lain, yang banyak muncul belakangan ini.
"Banyak jamaah kita
yang diambil oleh orang lain. Karena menganggap jamaah di sana lebih baik dari
Muhammadiyah. Padahal, belum tentu jamaah yang baru itu lebih baik dari
muhammadiyah," ujar Saleh dalam pembukaan Tanwir I di Hotel Grand Mahkota,
Pontianak, Kalimantan Barat (Kamis, 17/5).
Saleh mengungkapkan, hal itu
terjadi karena kurangnya perhatian terhadap pembinaan anggota lewat
pengajian-pengajian. Selama ini pengajian itu dianggap tidak penting.
"Ini adalan tantangan
bagi Pemuda Muhammadiyah. Karena itu pengajian harus dihidupkan. Karena
disitulah makna hidup akan didapatkan. Hanya disitu pemahaman keagamaan kita
bisa lebih sempurna," imbau Saleh.
Selain itu, Saleh juga
mengungkapkan, saat ini gerakan radikalisme bahkan terorisme masih muncul di
tengah masyarakat, yang sudah menciderai Islam dan Indonesia. Saleh menegaskan,
Pemuda Muhammadiyah tidak pernah menoleransi gerakan radikalisme dan terorisme.
Saleh juga mengungkit
persoalan-persoalan sosial. Misalnya, masih kerapnya terjadi konflik di tengah
Masyarakat. Yang terbaru adalah kerusuhan antarkelompok masyarakat di Ambon.
"Untung aparat
keamananan sigap. Tapi ini terus berulang. Patologi semacam ini adalah tanggung
jawab kita sebagai kader umat, parsyarikatan, dan negara (untuk
mengatasinya)," beber Saleh.
Begitu juga soal ekonomi.
Kemandirian ekonomi pemuda masih perlu dibenahi secara serius. Munculnya
konflik, gejolak, kerusuhan, bahkan demonstrasi yang melibatkan pemuda juga
karena persoalan ekonomi. Saleh mengaku pernah menemukan seseorang anak muda
yang berdemo tapi tidak tahu apa yang mereka tuntut.
"Karena mereka berdemo
hanya untuk mendapatkan uang. Karena itu, kalau ekonomi sudah terbenahi dengan
baik di kalangan pemuda, niscaya gejolak sosial itu tidak akan terjadi,"
tegasnya.
Saleh juga menyoroti soal
perpolitikan di tanah air. Dia mengaku risau melihat potret politik nasional,
yang setiap hari hanya diwarnai manuver, iri bahkan dengki di antara sesama
politikus. Belum lagi lahirnya peraturan perundang-undangan yang tidak memihak
masyarakat kebanyakan.
"Karena itu, saya
mengharapkan, dalam Tanwir ini, kita harus rapatkan barisan. Karena persoalan
politik adalah sangat fundamental bagi kita. Kita berharap, 1, 2, 3, 4 atau
bahkan 100 kader Pemuda Muhammadiyah harus mampu merebut tampuk kepemimpinan di
negeri ini," tantangnya.
Karena Saleh yakin, kader
Pemuda Muhammadiyah, apabila diberi kepercayaan, akan bersifat amanah. Hal ini
sesuai dengan tuntutan Islam, tentang apa yang harus dilakukan dalam politik.
"Tujuan kita berpolitik
itu ada dua. Pertama, dirosatu ad-din. Yaitu bagaimana menjamin kelangsungan
agama Islam, tegak dan beridiri di bumi yang kita cintai ini. Kedua, siasyatu
ad-dunya. Dengan politik, kita bisa melakukan pensiasatan, strategi, menyusun
bagaimana masa dengan bangsa ini ke depan," dalih dosen FISIP UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ini.
Karena itu tegas Saleh, bagi
Pemuda Muhammadiyah, politik itu bukan sesuatu yang tabu. Meski Pemuda
Muhammadiyah bukan organisasi politik atau organisasi yang berafiliasi dengan
partai politik.
"Tetapi, kader-kader
Pemuda Muhammadiyah adalah kader yang cerdas yang mampu memilih siapa calon
pemimpin masa depan Indonesia. Jangan sampai kader Pemuda Muhammadiyah memilih
orang yang katanya beragama Islam, tapi tidak pernah shalat, zakat, puasa, dan
tidak tahu arah kiblat," ungkapnya.
"Kader itu, Pemuda
Muhammadiyah adalah kader agama Islam yang militan yang mampu mendudukkan siapa
yang layak menjadi pemimpin Indonesia yang mayoritas umat Islam. Karena itu
jangan sampai salah pilih. Kalau sampai salah pilih, masa depan Banga Indonesia
yang akan jadi taruhannya," katanya lagi.
"Saudara-saudara
silahkan renungkan. Mencoba muhasabah nafsiyyah kemudian diputuskan dalam
muhasabah jamiyyah. Dan Insya Allah jelang 2014 nanti, secara bisik-bisik,
Pemuda Muhammadiyah akan membuat satu gerakan kemana arah kepemimpinan bangsa
ke depan," demikian Saleh.
Sumber:
rmol.co
dengan pengubahan judul
0 comments:
Post a Comment