Ketika Wudhu , Kenapa Harus Menghirup Air?
Sunday, March 3, 2013
0
comments
Pintu masuk kotoran ke dalam tubuh, salah satunya adalah
melalui lubang hidung. Berbagai kotoran dan debu yang beterbangan dan tak
terlihat oleh mata, dapat terhirup masuk ke dalam hidung. Apalagi dengan polusi
udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor. Hal itu dapat menyebabkan
kesehatan terganggu. Karena itu, sebaiknya kita senantiasa menjaga kebersihan
hidung dengan cara membersihkannya menggunakan air, yaitu memasukkannya
(menghirup) ke dalam hidung kemudian dikeluarkan kembali.
Dalam wudhu disunatkan menghirup air dari hidung dan
dikeluarkan lewat mulut. Cara ini adalah penangkal efektif ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut), TBC, dan kanker secara dini.
Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad Salim, tentang
manfaat kesehatan wudhu, dijelaskan, bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan
benar, maka tubuh seseorang akan terhindar dari segala penyakit. “Sesungguhnya
cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan lalu berkumur-kumur,
kemudian mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung lalu mengeluarkannya.
Langkah ini dilakukan sebanyak tiga kali dan seterusnya.”
Dan berdasarkan analisisnya, orang-orang yang tidak
berwudhu, maka warna hidung mereka memudar dan berminyak, terdapat banyak
kotoran dan debu. Ditambahkanya, rongga hidung mereka itu memiliki permukaan
yang lengket dan berwarna gelap. Adapun orang-orang yang teratur dalam
berwudhu, jelas Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan
tidak berdebu.
Selain itu, kata dia, jumlah kuman tampak lebih banyak
terdapat pada rongga hidung orang yang tidak berwudhu, dan itu menjadi tempat
pertumbuhan kuman penyakit. Kondisi tersebut, akan mempercepat pertumbuhan dan
penularan kuman penyakit lainnya.
Sementara itu, orang-orang yang senantiasa mengerjakan
wudhu, maka hidung mereka tampak bersih dari kuman. Bahkan, lanjut Salim,
tempat pertumbuhan kuman relatif tidak ada.
Penelitian Muhammad Salim ini juga menjelaskan, bahwa
orang yang berwudhu dengan memasukkan air ke dalam rongga hidungnya, kendati
hanya sekali, maka hal itu dapat membersihkan hidung dari separoh penyakit.
Selanjutnya, bila memasukkan air ke dalam rongga hidung
sebanyak dua kali, maka dapat menambah sepertiga kebersihan. Kemudian, jika
memasukkan air sebanyak tiga kali, maka hidung benar-benar bersih dari kuman.
Dari hal yang tampaknya kecil dan bahkan disepelekan,
ternyata wudhu mengandung hikmah yang sangat besar manfaatnya bagi kesehatan
seseorang. Rasul SAW bersabda: “Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq, yaitu
memasukkan air ke dalam lubang hidung, kecuali jika kamu berpuasa.”
Secara ilmiah telah dibuktikan, besarnya manfaat yang
bisa dipetik dari wudhu, terutama dalam hal membersihkan lubang hidung.
Logikanya, apabila sekali berwudhu dan melakukan istinsyaq, maka hal itu dapat
menjaga kebersihan hidung hingga 3-5 jam. Dan bila kotor lagi, maka dapat
dibersihkan dengan wudhu berikutnya.
Lebih tegas lagi, Muhammad Salim menjelaskan, orang yang
rajin berwudhu dengan melakukan istinsyaq dan istintsar (mengeluarkan air dari
hidung),kemudian melanjutkannya dengan mendirikan shalat, maka hal itu dapat
menghilangkan 11 kuman penyakit membahayakan yang ada di dalam lubang hidung,
terutama dalam hal gangguan pernafasan, radang paru-paru, panas rumatik,
penyakit rongga hidung, dan lain-lain. Sebaliknya, orang yang tidak berwudhu,
akan lebih mudah terkena penyakit gangguan pernafasan.
Prof Hembing menambahkan, hidung merupakan reseptor
penciuman (sel-sel olfaktoris) yang lebih peka daripada reseptor pengecap
(lidah) . Disebutkan, hidung mampu membedakan lebih dari 10 ribu macam
bau-bauan.
Saluran nafas atau indera penciuman terdapat di hidung
pada lapisan selaput lendir. Indera ini dapat menerima rangsangan berupa bau
atau oflaksi oleh sel pembau. Sel pembau mempunyai ujung-ujung berupa rambut
halus, yang dihubungkan dengan urat syaraf melalui tulang saringan dan bersatu
menjadi urat syaraf elfektori menuju pusat pencium bau di otak. Indera ini
dapat membantu indera pengecap (lidah) menaikkan selera makan.
Dan bila seseorang terkena influenza (pilek dan flu),
maka indera penciuman akan mengalami gangguan dan akan kurang mampu dalam
menerima rangsangan bau. Selain itu, akan berkurang pula selera makannya.
Hembing menambahkan, hidung bisa menjadi alat
penyaringan. Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut yang berfungsi
menyaring debu-debu yang akan masuk ke dalam hidung bersama dengan udara. Adanya
indera pembau dalam rongga hidung dapat menyebabkan gas yang tidak enak baunya
dan tidak berguna bagi tubuh akan dapat dihindari.
Selain itu, tambahnya, hidung juga berfungsi sebagai alat
penghangatan. Adanya konka yang permukaannya banyak mempunyai kapiler darah
yang menyebabkan udara masuk lewat rongga hidung akan dihangatkan.
Ia menambahkan, banyak manfaat yang dapat dipetik dari
ber-istinsyaq danistintsar ini. Setiap kali orang membersihkan dan membasuh
hidung, maka kuman penyakit seperti sinusitis, influenza (pilek dan flu),
bronchitis, dan lainnya akan hilang. Dan faedah yang bisa diambil dari membasuh
hidung ini memiliki makna ganda, yakni untuk kesehatan fisik dan kesehatan
jiwa. (Dz/syafik-kerenunik).
sumber: eramuslim.com
0 comments:
Post a Comment