Manajemen dan Disiplin
Saturday, March 16, 2013
0
comments
Ketika aku memasak dan mengiris bawang, aku berpikir
bahwa seorang ibu harus punya thinking skill dan juga managerial skill, agar
hal ini tidak membuat hari-harinya habis hanya untuk urusan rumah tangga saja
mulai dari mengurus anak, cucian,
jemuran, masak nasi yang kelebihan dan lain-lain. Syifa, anak gadisku dan aku
ketika kami baru masuk garasi melihat ke kebun tempat kami menjemur pakaian,
“Ya Allah, aku stress deh Mi lihat pakaian dimana-mana, ada yang di kamar, di
jemuran, di keranjang cucian, kok kerjaan rumah ga habis-habis ya mi. Ini si
Zaki sih pakai baju banyak, sebentar-sebentar ganti, disini tuh gak ada
pembantu Zak, kalau gak perlu ga usah ganti baju lah” ucap Syifa merungut.
“Ha.. ha.. ha..” aku hanya tertawa perlahan dan menjawab “ya udah Syifa,
kerjakan semampunya saja, sisanya Umi yang mengerjakan.”
Ku Tanya lagi, “Syifa mampu menyetrika berapa lembar baju
hari ini? Lima yah?” Tanyaku. Syifa mengatakan “tidak, Syifa setrika semuanaya
saja Mi, baju kalau tidak disetrika kan gak enak, Umi masak saja Ok.” Aku
mengerti perasaan Syifa anakku dan mungkin banyak ibu rumah tangga lainnya yang
sudah stress duluan melihat kerja rumah tangga yang menumpuk.
Intinya adalah manajemen waktu, manajemen pekerjaan dan
jangan menunda melakukan segala sesuatu. Bila bisa dikerjakan hari ini, yaa
kerjakan segera, juga disiplinkan semua anggota keluarga agar masing-masing
membereskan dan merapikan barangnya masing-masing. Intinya semua adalah
manajemen, manajemen dan disiplin. Sebagai contoh, aku tidak mengiris bawang
setiap hari, aku mengiris bawang seminggu sekali dan semua irisan aku simpan di
kotak plastik, simpan di kulkas dan ketika mau dipakai tinggal ambil saja lalu
kembalikan kembali ke kulkas, juga waktu memasak aku batasi hanya 45 menit
sehari tidak lebih. Beres-beres rumah hampir tidak pernah, karena tidak ada
barang di rumah, bila ada mainan anak-anak, maka dia wajib membereskan kembali
semua mainan dan dikembalikan pada kotak mainannya kalau tidak, maka anak tidak
boleh main lagi pada hari itu. Namun anak harus diajarkan dimana harus membuang
sampah, dimana harus makan, dimana harus meletakkan mainan dan
mengembalikannya.
Sumber:
eramuslim.com
0 comments:
Post a Comment