Susu Kambing, Sunnah Rasulullah SAW yang Telah Dilupakan
Wednesday, March 20, 2013
0
comments
Riwayat dari sahabat Rasulullah yaitu Ibnu Abbas ra, “Aku
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khalid bin al Walid masuk
ke rumah Maimunah. Maimunah menyuguhkan kepada kami satu wadah berisi susu
kambing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas meminumnya. Aku berada
di sebelah kanan Rasulullah sedangkan Khalid ada di sebelah kiri Rasulullah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika
minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’ (Ya
Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari itu)
karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan susu.” (HR. Al-Baihaqi
dalam Syu’abul Iman (5957)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak
ada satupun makanan yang bisa menggantikan makanan dan minuman melebihi susu”.
Hadits di atas diriwayatkan oleh Ahmad 3/302 dengan sanad
yang sahih. Kisah di atas asalnya ada di Muwatha’ dan Sahih Bukhari Muslim.
Juga tercantum dalam Sahih Tirmidzi no 3455
KHASIAT LUAR BIASA SUSU KAMBING
Susu kambing adalah minuman yang tidak kalah bergizinya
dibandingkan dengan susu sapi. Bahkan keluhan-keluhan kesehatan yang sering
dijumpai akibat minum susu sapi tidak pernah ditemui beritanya pada orang-orang
yang mengkonsumsi susu kambing.
Susu kambing dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang
mempunyai alergi terhadap susu sapi. Boleh jadi itulah hikmahnya mengapa dalam
riwayat-riwayat shahih tentang kehidupan Nabi Muhammad saw dan
sahabat-sahabatnya kita temui kisah mereka minum susu kambing, dan bukan susu
sapi!
Namun, manfaat susu kambing sayangnya masih belum
disadari oleh kebanyakan kaum muslimin termasuk bangsa Indonesia yang merupakan
penduduk muslim terbanyak di dunia.
Sebagaimana di negara-negara Eropa Barat dan Amerika
Serikat, di Indonesiapun susu sapi dan berbagai produk olahannya lebih
memasyarakat dan lebih mudah dijumpai di pasaran dibandingkan dengan susu
kambing.
Sunnah Rasulullah yang telah dilupakan
Rasulullah saw. pernah bersabda sebagaimana yang
diriwayatkan dalam HR. Muslim bahwa Islam datang dalam keadaan asing dan pada
akhirnya akan datang suatu masa di mana Islam akan menjadi asing kembali.
Karena dalam memahami dan mempraktekkan ajaran-ajaran Islam seorang muslim
diperintahkan Allah SWT untuk meneladani Rasulullah saw. (QS. 33: 21)[1], maka
dalam sejarahnya terdapat pula masa di mana praktek meneladani semaksimal
mungkin seluruh sikap dan perilaku sehari-hari Rasulullah – termasuk
kebiasaan makan dan minumnya – mengalami masa awal yang asing dan masa
kemudian yang asing pula. Di antara jenis minuman yang biasa diminum oleh
Rasulullah saw. adalah susu kambing segar, yakni langsung diminum sesudah
diperah dari ambing kambing (kisah Abdullah bin Masud pada masa remaja saat dia
menggembalakan kambing milik Uqbah bin Muaith)[2].
Namun, berapa persen dari penduduk muslim di seluruh
dunia ini – terlepas dari kemampuan ekonominya yang punya kebiasaan minum
susu kambing? Atau lebih spesifisik lagi: berapa persen dari seluruh kaum
muslimin di dunia ini yang tahu akan manfaat susu kambing?
Sulit untuk menemukan adanya data statistik aktual
tentang jumlah konsumsi susu kambing di seluruh dunia, apalagi di negara-negara
yang penduduknya sebagian besar muslim karena pada umumnya data internasional
tentang produksi, konsumsi dan kebutuhan susu ternak yang didokumentasikan
dengan baik adalah untuk susu sapi]. Bahkan tidak ada data dunia untuk jumlah
populasi ternak ruminant kecil (kambing dan domba) yang dibedakan tujuan
produknya (sebagai pemasok daging, serat wol, kulit ataukah susu).
Namun, dari data yang tersedia nampak bahwa produsen susu
kambing yang paling produktif (dalam kg susu/ekor/tahun) di dunia adalah negara
Eropa Barat dan Timur yang sebagian besar penduduknya non-muslim seperti
misalnya Perancis (400), Rusia (125), Spanyol (121), Italia (115), dan Yunani
(78). Sedangkan di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim seperti
Aljazair (47), Irak (35), Sudan (31), Turki (30), Pakistan (17) dan Indonesia
(15) produktifitas susu kambingnya sangat rendah. Juga dari muamalah penulis
dengan sesama muslim, baik bangsa sendiri maupun bangsa asing yang tinggal di
Jerman, dan dari pengamatan terhadap ketersediaan susu sapi dan susu kambing di
pasar, toko maupun pusat-pusat perbelanjaan diduga kuat bahwa jawaban atas kedua
pertanyaan di atas adalah: tidak banyak.
Kontroversi Susu Kambing dan Susu Sapi
Pada umumnya konsumsi susu ternak dianjurkan karena
potensinya sebagai sumber protein dan kalsium yang sangat penting bagi
kesehatan manusia. Bahkan sebagai sumber kalsium – dengan pola makan masyarakat
yang umumnya sangat kurang konsumsi sayur segarnya – nyaris susu tak bisa
digantikan dengan bahan makanan lainnya. Oleh karena itu, pada umumnya ahli
pangan dan gizi sangat menganjurkan untuk minum susu setiap hari. Namun, seorang
ahli pangan yang sangat memperhatikan pengaruh pola makan terhadap kesehatan
dan proses timbul dan sembuhnya berbagai macam penyakit, Norman W. Walker telah
membuktikan bahwa susu kecuali susu kambing segar adalah bahan makanan yang
paling banyak menimbulkan lendir di dalam tubuh manusia[6]. Beliau juga
mengamati bahwa susu yang paling cocok untuk dikonsumsi manusia (selain bayi
yang belum lepas dari air susu ibu) adalah susu kambing segar. Dinyatakannya
pula bahwa pemanasan di atas suhu 48°C justru merusak nilai fisiologis susu
kambing dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena merangsang timbulnya
lendir yang berlebihan suatu hal yang sangat kontroversial bagi ahli gizi dan
teknologi pengolahan pangan pada umumnya.
Di antara gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari
mengkonsumsi susu sapi adalah kegemukan, asma, infeksi paru-paru, pilek alergi
(misal alergi serbuk sari) dan tuberkulosis6, meskipun pada umumnya ahli gizi
dan dokter berpendapat bahwa susu sapi dapat menjadi bahan makanan sumber berbagai
macam antibodi untuk melawan penyakit.
Allah SWT. telah berfirman bahwa susu adalah minuman yang
disediakan-Nya bagi manusia (QS. 16: 66, 23: 21). Allah juga menyebutkan bahwa
minuman susu itu mudah ditelan oleh manusia. Dalam istilah ilmu gizi tentunya
mudah ditelan ini maksudnya adalah mempunyai arti fisiologis yang baik. Tidak
mungkin Allah menjerumuskan hamba-hamba-Nya dengan menunjukkan sumber minuman
yang justru menimbulkan berbagai macam penyakit.
Maka dalam kontroversi manfaat ataukah kerugian yang akan
kita rasakan sesudah mengkonsumsi susu sapi perlu dikaji secara menyeluruh,
bukan hanya untuk satu jenis gangguan kesehatan semata. Kalau dikatakan susu
sapi bisa menjadi sumber antibodi untuk melawan penyakit tertentu, sedangkan di
sisi lain status kesehatan orang yang bersangkutan tidak dimonitor secara
menyeluruh (misal alergi tetap ada dan berat badan semakin bertambah tanpa bisa
dikontrol), maka boleh jadi memang ada manfaat dari susu sapi bagi kesehatan
manusia di samping banyak mudhorot yang ditimbulkannya.
Ini mirip dengan yang telah berlaku bagi minuman keras
(khamr), tapi dalam khamr ini Allah jelas-jelas telah membongkar rahasianya
dengan berfirman bahwa di dalam khamr memang bisa ditemui ada manfaatnya
(paradoks Perancis dengan khamr anggur merahnya), namun kemudhorotannya jauh
lebih besar. Dengan demikian maka besarnya konsumsi susu sapi oleh kaum
muslimin selama ini bisa jadi hanya disebabkan oleh keterbatasan ilmu manusia
yang keliru dalam menafsirkan ayat tentang susu dalam Al Qur’an sebagai susu
ternak apa saja termasuk sapi, sedangkan seharusnya adalah susu kambing.
Bukti-bukti ilmiah tentang manfaat susu kambing terhadap kesehatan sebetulnya
telah diperoleh manusia hanya saja secara umum publikasinya masih kalah
dibandingkan dengan susu sapi.
Sembuhkan Radang Usus? Konsumsi Saja Susu Kambing
MUNGKIN Anda biasa mengonsumsi susu yang berasal dari
sapi. Tapi tahukah Anda, bahwa susu kambing juga memiliki manfaat yang baik
bagi kesehatan Anda. Berikut ini ulasannya.
Susu kambing dihomogenkan secara alami, dan
gelembung-gelembung lemak dalam susu ini dengan mudah memisahkan diri dan jauh
lebih kecil jika dibandingkan dengan susu sapi. Ini membuatnya mudah diserap
oleh tubuh dan pencernaan dengan mudah. Orang dengan masalah usus bisa
mengatasi penyakit radang usus dengan susu kambing. Sifat probiotik terkait
dengan susu kambing mendorong pengembangan sistem pencernaan yang baik,
demikian yang dilansir Magforwoman.
Manfaat susu kambing lainnya adalah memiliki 35 persen asam
lemak lebih tinggi, bila dibandingkan dengan tujuh belas persen asam lemak
dalam susu sapi. Nutrisi, susu kambing lebih sehat dan lebih baik dikonsumsi
mentah bahkan bagi mereka yang tidak toleran laktosa. Susu kambing juga
membantu menurunkan tingkat kolesterol dan bekerja dengan baik bagi mereka
dengan masalah usus.
Asam lemak antimikroba seperti asam kaprilat dan kaprat
ditemukan dalam susu kambing.Susu kambing juga dipercaya sebagai salah satu
bentuk pengobatan untuk bisul. Tidak adanya protein kompleks dalam susu kambing
yang membuat Anda kurang alergi bila dibandingkan dengan susu sapi. Susu ini
memiliki kemampuan untuk menenangkan saluran pencernaan Anda dan memuaskan rasa
lapar, bahkan baik untuk anak-anak.
Ribuan orang telah melaporkan bahwa susu sapi telah
membuat mereka alergi dan rentan terhadap penyakit pernapasan. Susu kambing
merupakan alternatif yang membantu untuk mengatasi masalah tersebut. Lemak
tinggi dalam susu sapi adalah alasan untuk penumpukan lendir dalam tubuh.
Gelembung-gelembung lemak yang ada dalam susu kambing dapat menghindarkan Anda
dari gangguan masalah usus.
Sumber
: akun facebook Abu Mufti
0 comments:
Post a Comment