Keutamaan Menyebarkan As-Salamu ‘alaikum
Thursday, October 17, 2013
0
comments
Sebagai
ajaran Rabbani Islam memang lengkap dan sempurna. Islam mengatur segenap urusan
kehidupan manusia dari perkara yang paling kecil hingga perkara yang paling
besar. Dari urusan yang bersifat individual hingga urusan sosial.
Salah
satu tuntunan Islam ialah perkara bertegur sapa antara seorang beriman dengan
Muslim lainnya. Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mencontohkan bahwa
bila seorang Muslim berjumpa dengan Muslim lainnya, maka hendaklah ia
mengucapkan sapaan khas Islam yaitu As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa
Barakatuh, artinya Salam damai untukmu dan semoga Rahmat dan Keberkahan Allah
menyertaimu. Subhanallah...! Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan agama
Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman.
Bahkan
dalam suatu kesempatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan tindakan
mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran Islam yang lebih baik. Menebar salam
disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam kesusahan.
أَنَّ
رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ
قَالَ
تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى
مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“Sesungguhnya
seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: “Manakah
ajaran Islam yang lebih baik?” Rasul shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:
”Hendaklah engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu
kenal dan yang tidak.” (HR Bukhary)
Dalam
hadits yang lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan korelasi antara
mengucapkan salam dengan saling mencinta antara satu Muslim dengan Muslim
lainnya. Kemudian korelasi antara saling mencinta dengan keimanan. Kemudian
akhirnya korelasi antara beriman dengan izin dari Allah untuk masuk surga,
negeri keabadian yang penuh dengan kesenangan abadi.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا تَدْخُلُونَ
الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا
أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ
أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
Berkata
Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa
sallam: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Kalian tidak
beriman secara sempurna sehingga kalian saling mencinta. Maukah kalian aku
tunjukkan suatu perkara bila kalian lakukan akan saling mencinta? Biasakanlah
mengucapkan salam di antara kalian (apabila berjumpa).” (HR Muslim)
Dengan
kata lain Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ingin menjelaskan bahwa kumpulan
Muslim yang tidak suka saling menebar salam maka tidak akan saling mencinta.
Bila atmosfir saling mencinta tidak ada, maka keimanannya diragukan
keberadaannya. Dan jika keimanannya diragukan, maka kemungkinan masuk surga-pun
menjadi kecil.
Saudaraku,
marilah kita berlomba untuk masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam
satu sama lain di antara sesama kaum muslimin. Sungguh sederhana, namun
sebagian kita enggan melakukannya. Padahal akibat yang ditimbulkannya menjadi
idaman setiap Muslim: Masuk surga…! Bukankah ini bentuk kompetisi satu-satunya
yang dibenarkan Allah untuk diperebutkan di antara sesama Muslim?
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS
Ali Imran ayat 133)
Ya
Allah, aku mohon kepadaMu akan RidhaMu dan SurgaMu dan aku berlindung kepadaMu
dari MurkaMu dan NerakaMu.
Sumber: eramuslim.com
0 comments:
Post a Comment