Muhammadiyah Kuala Lumpur Kumpulkan 9 Ekor Sapi Kurban
Monday, October 14, 2013
0
comments
Guna menyambut Hari Raya Idul Adha, warga
muslim Indonesia di Kuala Lumpur di bawah koordinasi Pengurus Cabang Istimewa
Muhammadiyah (PCIM) berhasil mengumpulkan hewan kurban sebanyak 9 ekor sapi dan
3 ekor kambing, dan akan disembelih untuk dibagikan kepada warga muslim dari
Indonesia maupun Negara-negara lain yang tinggal di Kuala Lumpur.
Ketua Umum Pengurus Cabang Istimewa
Muhammadiyah (PCIM), Muhammad Arifin Ismail mengatakan, untuk kegiatan kurban
pada Idul Adha tahun ini merupakan tahun ketiga bagi keluarga besar
Muhammadiyah di Kuala Lumpur dan sekitarnya.
Selain PCIM, di wilayah ini juga terdapat
Pengurus Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM) serta 3 ranting Muhammadiyah.
Menurut Muhammad Arifin Ismail, kegiatan
kurban di negara tetangga tersebut merupakan usaha menggalang masyarakat
Indonesia utk berkorban melalui Muhammadiyah yang jumlahnya baru mencapai
kurang dari 10 persen dari total warga muslim yang ada.
“Ini merupakan sosialisasi tentang Ibadan
kurban dan mengimbau kepada warga yang lain. Kurban sebagai syiar, ibadah dan
amanah karena mereka menitipkn kepada kita,’ kata Arifin Ismail dikutip KBRN.
Daging kurban juga akan dibagikan bukan
hanya kepada warga Indonesia termasuk mereka yang ada di kongsi-kongsi (tempat
tinggal sementara pekerja migrant Indonesia) tetapi juga warga Bangladesh maupun
warga muslim lainnya, tambah ARifin Ismail.
Semua hewan kurban akan disembelih
setelah shalat Idul Adha hari Selasa pagi di kampong Bharu yang merupakan
salahsatu basis warga Indonesia di Kuala Lumpur.
Sementara ini basis warga Indonesia yang
mendukung kegiatan syiar Islam melalui Muhammadiyah berada di Kampung Baru dan
kantong-kantong warga Indonesia lainnya, di kampus, mahasiswa dan dosen, dan
kelompok warga lainnya.
Untuk shalat Idul Adha hari Selasa, PCIM
menyerahkan semua warga untuk melaksanakannya di masjid-masjid yang ada di
sekitar tempat tinggal mereka, atau di KBRI Kuala Lumpur.
“Kita shalat I’ed tergantung di mana
mereka berada, seperti yang selama ini dilakukan. Atau kita imbau mereka shalat
Ied di KBRI, tapi takutnya kalau tempat tidak cukup maka kita serahkan mereka
shalat di dekat masjid dimana mereka tinggal,” kata Arifin Ismail.
Menurut Mohamad Arifin Ismail, untuk
sementara ini Muhammadiyah melaksanakan pengajian rutin dan kegiatan social
keagamaan lainnya di rumah-rumah warga berhubung PCIM belum memiliki gedung
sendiri. Untuk waktu yang akan datang diusahakan agar PCIM memiliki gedung
sendiri dan yang lebih utama memiliki masjid bagi warga muslim asal Indonesia.*
Sumber: hidayatullah.com
0 comments:
Post a Comment