Perusahaan Ini Kirim Isyarat Ancaman untuk Produk Yahudi
Thursday, October 17, 2013
0
comments
Nama
Herba Penawar Al-Wahida (HPA) di Malaysia cukup terkenal. Seperti namanya, HPA
dikenal sebagai produsen obat dan makanan herbal. Hingga kini, sebagaimana
tercantum di website-nya, sudah ada 261 produk herbal yang diluncurkan HPA.
Dari
segi prestasi, belum lama ini HPA mendapat penghargaan sebagai perusahaan
penjual terbanyak produk-produk agro di Malaysia.
Untuk
menjaga kesinambungan produknya, HPA telah membangun 4 pabrik di Perlis, Kedah
dan Sabab. Sedangkan guna memasok bahan baku, HPA juga punya perkebunan sendiri
seluas 500 hektar.
HPA
juga membangun berbagai unit bisnis untuk menjual langsung berbagai produknya,
disamping memasarkan dengan sistem MLM ((multi level marketing). Unit bisnis
itu seperti Radix Fried Chicken, Radix
Oriental Cuisine, Restaurant Organic Recipe, HPA Ilham Holidays, dan juga ada
toko buku.
Di
Indonesia sendiri, HPA masuk sejak 9 tahun lalu. Sayangnya, perkembangannya
hingga kini tidak secermelang di negara
aslinya. “Ada beberapa penyebab,” kata Tuan Haji Ismail bin Ahmad, Pengarah
Urusan HPA
Tuan
Haji Ismail, begitu biasa dipanggil, adalah orang dibalik sukses HPA. Pria
murah senyum kelahiran Perlis ini pendiri sekaligus motor dari HPA.
Menurut
Ismail, semua yang ia kembangkan itu
sekedar prototype (contoh). “Semua bisnis ini hanya prototype yang bisa
dikembangkan dimana-mana,” katanya.
Yang
menarik, semua bisnis yang dilakukan HPA, baik di Malaysia atau Indonesia tidak
semata meraup keuntungan. Ada mimpi, istilah yang sering digunakan Ismail, yang
akan diwujudkan. Yakni, bagaimana menguasai ekonomi dunia dengan produk-produk
halal.
Secara
tegas, Ismail mengatakan bahwa ia hadir ingin menantang perekonomian Yahudi
yang kini menguasai dunia. “Kita memang secara sengaja meletakkan diri sebagai
ancaman buat mereka,” katanya tegas.
Bagaimanakah
HPA akan melakukan itu di tengah gurita kapitalisme yang teramat besar ini?
Persoalan sanggup, tentu itu sangat tergantung pada seberapa besar upaya yang
dilakukan. Oleh sebab itu, dalam perbincangan selama 1 jam dengan Ismail, Suara
Hidayatullah menggali banyak hal tentang upaya yang dilakukan HPA dalam
melakukan tekad tadi.
Berikut
hasil petikan wawancara Ismail dengan Ahmad Damanik dan Mahladi, wartawan Suara
Hidayatullah usai santap siang di Radix Fried Chicken, Sungai Petani, Kedah,
Malaysia. Selamat menikmati.
Apa
cita-cita besar yang ingin Anda
wujudkan?
Insya
Allah, kita ingin menguasai ekonomi Malaysia dan dunia. Yang kita buat sekarang
hanya prototype (contoh). Kita membuat contoh hotel, kedai, dan rumah makan.
Semua adalah contoh yang bisa dikembangkan di semua tempat dan daerah.
Apa
yang ada lakukan bukan sekedar bisnis. Tapi juga cita-cita besar. Kapan
cita-cita itu mulai dibangun?
Awalnya,
kita tidak menyangka, karena kita berangkatnya hanya ingin menolong dengan
memberi obat-obatan yang baik. Kita tidak menyangka kalau penjualannya bisa
begitu tinggi, mencapai 2 juta ringgit (sekitar 6 milyar, red). Dari keuntungan
itu, ada upaya besar yang bisa kita lakukan untuk umat. Maka, kita membuat
rencana untuk menguasai pasar halal di Malaysia.
Menguasai
ekonomi Malaysia tentu bukan perkara mudah. Apa strateginya?
Kita
mempertahankan kesetiaan pengikut (konsumen). Kalau pengikut dapat kita
pertahankan kesetiaannya, mereka bisa berbuat apa pun yang kita inginkan
bersama.
Seperti
apa yang dilakukan?
Masyarakat
saat ini sedang dahaga dengan produk-produk halal, mereka mencari. Tapi yang
ada hanya sekedar slogan saja, tak dapat dipraktekan. Punya cita-cita tapi tak
punya solusi. Kita mencoba memenuhi harapan mereka dan membuktikannya. Bahwa
apa yang tidak bisa itu, sesungguhnya ada penggantinya.
Jadi
menurut Anda tidak ada kata darurat?
Tidak
ada.
Kalau
mimpi besar itu sesuatu yang jauh. Sementara pesaing sudah lama melakukannya.
Bagaimana Anda bisa yakin bisa mengalahkan mereka?
Kita
mempunyai kekuatan sendiri, yakni tenaga ahli. Hanya saja, selama ini kita
tidak sanggup menyatukan tenaga ahli yang kita miliki. Apa yang dilakukan HPA,
hanya menyatukan keahlian yang dimiliki oleh setiap orang. Kami percaya bahwa
setiap diri punya potensi yang bisa dikembangkan. Kalau itu bisa kita lakukan,
akan mempercepat jalan kita.
Contoh,
kalau ada seorang punya kepakaran dalam suatu bidang. Kita hanya perlu membantu
mengembangkan bidang tersebut. Kita perlu memberikan pengarahan, selanjutnya
produk yang dihasilkan tidak perlu di kemana-manakan, HPA yang akan
memasarkannya.
Selama
ini kondisinya bagaimana?
Selama
ini kita tidak mampu menyatukan mereka. Maksudnya, tenaga ahli itu berpecah,
tidak ada satu organisasi tempat mereka bisa memberikan keahlian bersama-sama.
HPA menyediakan ruang, apa pun keahliannya, misalnya dalam bidang film,
penulisan, dan lainnya. Tugas kami adalah men-support, sehingga mereka bisa
menjadi industri yang besar.
Anda
pernah mengatakan ingin menghapus sekat negara. Bagaimana konsepnya?
Sekat-sekat
itu hanya strategi penjajahan Barat, mereka berusaha memecah dan menjajah.
Sepatutnya tidak ada persengketaan sempadan dan tanah. Orang Islam itu
bersaudara. Sebagai orang Islam, kita gembira bila ada persaudaraan di antara
kita.
Apa
tantangan terbesar umat Islam saat ini untuk bisa berkembang?
Kita
tidak ada model atau contoh. Jadi yang kita bicarakan hanya teori dan
pandangan. Tidak ada contoh, kalau kita ingin merujuk dimana kejayaan yang
dilakukan oleh umat Islam. Kita juga tidak meyakini bahwa kita bisa sukses.
Orang-orang kita lebih senang bekerja dengan orang-orang non Muslim.
Ini
yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (SAW), yaitu mewujudkan
contoh. Dan contoh itu yang memberikan keyakinan para sahabat untuk hijrah.
Jadi,
mimpi yang sedang dibangun ini akan menuju kemana?
Kita
akan kembali kepada sistem khalifah, kembali kepada pelaksanaan hukum-hukum
Allah subhanahu wa ta’ala (SWT) yang sempurna dalam semua bidang. Kalau kita
bicara ekonomi, kita akan mewujudkan ekonomi Islam.
Nah,
saat kita mengembangkan ekonomi Islam, itu berarti pada saat yang sama kita
meruntuhkan ekonomi jahiliyah. Jadi, bila mimpi besar kita agar Islam bisa
menguasai, maka ekonomi merupakan salah
satu pilar Islam.
Menurut
Anda, bangkitnya ekonomi Islam itu dimulai dari mana?
Bangkitnya
ekonomi Islam bukan dari Timur atau Barat. Tapi akan dibangkitkan oleh
orang-orang beriman, dimanapun mereka berada. Kita tidak boleh mengatakan
kebangkitan itu akan terjadi di Malaysia, Indonesia, atau tempat-tempat
lainnya. Saya melihat, bila di suatu tempat kuat tekanannya, di situ akan
terbangun kebangkitan.
Tekad
Anda ini membuat HPA menjadi ancaman bagi produk-produk Yahudi…
Bukan
saja mereka yang menganggap ancaman, kita sendiri yang meletakan diri sebagai
ancaman buat mereka. Bisnis yang sedang kita lakukan ini adalah sebuah isyarat.
Bisnis mereka yang tak pernah tertantang oleh orang lain, kini sudah ada
penantangnya, dan penantangnya itu mulai membesar.
(SUARA
HIDAYATULLAH, edisi September 2009)
Disalin dari http://afkn-nuuwaar.com
0 comments:
Post a Comment