Saat Islam Tumbuh di 'Kandang Juventus'
Sunday, October 20, 2013
0
comments
Di negeri para uskup, Italia, Islam
tersebar luas dan terus berkembang. Jika di masa lalu Muslimin hanya terpusat
di bagian selatan Italia dekat Sisilia, sekarang ini Muslimin tersebar di
setiap penjuru negara.
Sekitar 55 persen Muslim justru memilih
tinggal di Italia Utara, 25 persen di pusat, dan hanya 20 persen di Selatan.
Salah satu kota di Italia Utara yang memiliki cukup banyak penduduk Muslim,
yakni Turin.
Berdasarkan data statistik PEW Forum,
Muslim Italia berjumlah sekitar 36 ribu jiwa. Jumlah yang masih sangat minim
atau di bawah satu persen dibanding total penduduk negara. Namun, jika
berdasarkan data dari laman Islam in Europe, jumlah tersebut terus meningkat
tiap dekade.
Pada 2000, ada 600 ribu Muslim di Italia,
kemudian pada 2009 terdapat lebih dari 1,3 juta Muslim, dan saat ini jumlah
Muslim Italia mencapai angka lebih dari 1,5 juta jiwa. Diprediksi pada 2030,
jumlah Muslimin akan mencapai 2,8 juta jiwa.
Adapun di Kota Turin, menurut Press TV,
jumlah Muslimin sekitar 30 ribu jiwa atau sekitar 12 persen dari populasi kota.
Dalam tayangan PressTV yang dapat disaksikan di Youtube, digambarkan pula
kehidupan Muslimin di Kota Turin.
Mereka beraktivitas normal sebagaimana
masyarakat umum yang mayoritas penganut Nasrani. Para Muslimah berhijab pun
tampak bebas berjalan di jalanan umum dan pasar.
Reporter Press TV Max Civilli
mengabarkan, Muslimin Turin tersebar di setiap penjuru kota, terutama di
kawasan multietnis. Sehingga di area tersebut, muncul komunitas Muslim yang
membuat mereka nyaman seperti rumah sendiri.
Pasalnya, banyak Muslimin di sana yang
merupakan imigran. Meski berkewarganegaraan Italia, mereka datang dari
negeri-negeri Muslim.
Turin Councillor for integration Ilda
Curti menuturkan, Kota Turin memang menjadi rumah banyak imigran. Sebagian
besar imigran berasal dari Afrika Utara, Cina, Asia Selatan, dan Filipina.
Jumlah mereka sekitar 20 ribu imigran,
dengan 40 persen di antaranya merupakan usia muda yang lahir di kota tersebut.
“Mereka lahir di Turin, tumbuh besar, dan sekolah di sini,” ujarnya.
Dengan banyaknya imigran, Pemerintah Kota
Turin sangat menghargai toleransi. Mereka berusaha melindungi setiap komunitas
masyarakat, termasuk Muslim. “Bagi sejarah Turin, kota ini layaknya
laboratorium inovasi sosial,” kata Curti.
Dengan toleransi tersebut, Muslimin pun
mendapatkan tempat yang nyaman di sana. Mereka bebas membangun masjid dan
menyekolahkan anak di sekolah Islam. Bahkan, pendidikan Islam tengah diusulkan
untuk masuk ke kurikulum sekolah umum.
Islamic center juga tersebar di penjuru
kota. Sedikitnya, terdapat delapan Islamic center yang menaungi komunitas
Muslim di kota yang menjadi kandang klub ternama Serie A Juventus tersebut.
Sumber: republika.co,id
0 comments:
Post a Comment