AS juga Sadap Yahoo dan Google
Friday, November 8, 2013
0
comments
Badan
Keamanan Nasional AS, NSA, menyadap pusat data Yahoo dan Google, demikian
menurut bocoran intelejen Edward Snowden dikutip BBC.
Dalam
laporan yang disampaikan Washington Post disebutkan bahwa jutaan data
dikumpulkan tiap hari dari jaringan internal perusahaan internet raksasa
tersebut.
Tetapi
laporan ini dibantah oleh Direkur NSA Jenderal Keith Alexander yang mengatakan
tidak memiliki akses ke komputer Google dan Yahoo.
Kepada
Bloomberg TV Keith Alexander mengatakan: "Kami tidak memiliki otorisasi
untuk masuk ke server dan mengambil data perusahaan AS."
Bagaimana
pun ini bukanlah bantahan pertama atas klaim spionase yang dilakukan badan ini.
Pengumpulan
informasi
Dalam
dokumen bocoran Snowden terbaru, disebut bahwa NSA menyadap data dalam satu
waktu saat melintasi kabel optik dan perlengkapan jaringan lain yang tersambung
dengan pusat data Google dan Yahoo.
Penyadapan
ini mengumpulkan sejumlah informasi mulai dari metadata hingga teks, audio dan
video, yang kemudian disaring dengan program NSA yang bernama Muscular,
dioperasikan bersama rekan NSA dari Inggris, GCHQ.
Sebelumnya
NSA sudah memiliki 'pintu masuk' ke akun Google dan Yahoo melalui sebuah
program yang disetujui pengadilan bernama Prism.
Pengungkapan
penyadapan terbaru ini muncul beberapa jam setelah delegasi pejabat intelejen
Jerman tiba di Washington untuk berbicara dengan Gedung Putih menyusul klaim
yang menyebut AS Klik menyadap telepon genggam Kanselir Angela Merkel.
Angela
Merkel menanggapi serius isu penyadapan ini dengan mengirim dua orang penasihat
utamanya, Cristoph Heusgen penasihat kebijakan luar negeri dan kordinator
intelejen Guenter Heiss untuk membicarakan masalah ini.
Pekan
depan, kepala badan spionase Jermat juga akan berkunjung ke Washington.
Pertemuan
ini dianggap sebagai upaya untuk membangun kembali kepercayaan dan bagaimana
badan intelejen kedua negara mungkin atau tidak untuk bekerja dalam satu
harmoni.
Kepala
badan intelejen AS selama ini Klik membela kebijakannya mengawasi para pemimpin
negara asing sebagai kunci operasi, tetapi hal ini justru memicu kemarahan dari
para sekutu yang turut disadap seperti Jerman, Prancis dan Spanyol.*
Sumber: hidayatullah.com
0 comments:
Post a Comment