Membangun Saluran Kemakmuran…
Thursday, November 7, 2013
0
comments
Oleh
: Muhaimin Iqbal
Kemakmuran
itu seperti air yang seharusnya mengalir bebas ketempat-tempat yang lebih
rendah sampai menuju kesamaan permukaan. Bila air itu terbendung di suatu
lokasi, air menggenang memenuhi satu tempat tetapi yang lain tidak kebagian.
Maka sumbatan-sumbatan yang menyebabkan air menggenang harus dihilangkan – agar
air mengalir kembali lancar. Membangun kemakmuran yang merata adalah seperti
membongkar sumbatan-sumbatan saluran air tersebut.
Tetapi
apa yang menyumbat saluran distribusi kemakmuran itu kini ? Banyak sekali ! Di
antaranya adalah riba, monopoli/oligopoli pasar, ketidak adilan pasar, kartel,
korupsi, kecurangan, peraturan-peraturan yang dhalim dlsb-dlsb.
Riba
sudah jelas harus diperangi, bukan kita yang menyatakan perang tetapi Allah
sendirilah yang mendeklarasikan perang terhadap riba itu (QS 2 : 279). Tetapi
selain menyatakan perang terhadap riba, Allah Yang Maha Adil dan Dia Yang Mahu
tahu juga memberikan petunjuk untuk solusinya.
Solusi
riba yang berdasarkan petunjukNya langsung dalam rangkaian ayat-ayat riba
adalah jual beli atau perdagangan dan sedekah. “…Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba…, …Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah…”
(QS 2:275-276).
Maka
dalam konteks ingin ikut membuka sumbatan-sumbatan aliran kemakmuran itulah
dari waktu ke waktu kami terus berusaha melancarkan saluran kemakmuran itu
dengan membuka pasar. Agar jual beli bisa dilakukan oleh sebanyak mungkin orang
tanpa belenggu-belenggu modal, monopoli, kartel, premanisme pasar dlsb.
Ketika
exercise pasar fisik Bazaar Madinah kurang berjalan mulus karena kendala luasan
lahan, lokasi, modal dlsb; kami terus berpikir mencari jalan lain – persis
seperti air yang tersumbat, mencari jalan agar tetap bisa mengalir - dan
Alhamdulillah solusi lain berupa pasar hybrid teknologi mobile, internet, dan
fisik itu kini sudah berada di depan mata. Selanjutnya kita semua bisa berperan
dalam merealisasikannya di lingkungan kita masing-masing.
Mungkin
Anda belum yakin dengan apa yang bisa kita lakukan bersama dengan pasar hybrid
yang kami beri nama LastFeet.Com ini. Sekarang perhatikan gambar disamping yang
menunjukkan sejumlah kaki yang sudah dipijakkan oleh sebagian pembaca situs ini
untuk menunjukkan keberadaan mereka.
Hanya
dalam dua hari sejak diperkenalkan, kaki-kaki itu sudah menginjak bumi Jawa,
Sulawesi dan Kalimantan. Daerah-daerah lain insyaAllah segera menyusul seiring
partisipasi Anda.
Kelihatannya
baru beberapa kaki, tetapi kalau kaki-kaki di map tersebut di zoom, akan
terpecah menjadi sejumlah kaki lagi seperti yang saya zoom untuk daerah
Jabodetabek di bawah. Ini menunjukkan sudah lumayan banyak partisipasi pembaca
situs ini di wilayah Jabodetabek khususnya.
Semua
perkembangan sebaran kaki-kaki ini dapat Anda saksikan langsung dengan membuka
LastFeet.Com dan pilih menu tampilan peta kemudian mainkan tanda +/- untuk Zoom
In /Zoom Out-nya. Bahkan Anda juga bisa (kalau belum) menapakkan kaki Anda di
wilayah yang sesuai dengan register di LastFeet.Com ini. Petuntuk detilnya
dapat Anda baca di http://www.lastfeet.com/Manual.htm atau download di
http://www.lastfeet.com/Manual.pdf .
Selanjutnya
Andapun bisa menentukan kaki Anda fix di satu lokasi, atau bergerak mengikuti
mobilitas Anda. Pilihan basis lokasi ini dapat Anda lakukan pada saat pertama
kali akan mendaftarkan barang dagangan Anda, atau dapat dilakukan perubahan
kapan saja dengan menggunakan menu Edit Profile. Bila Anda pilih fix location –
Anda perlu menggeser gambar balon merah ke lokasi yang paling pas untuk Anda –
itulah lokasi Anda seterusnya dalam peta. Bila Anda pilih mobile location, maka
lokasi itu sesuai posisi terakhir Anda dan ter-updated ke lokasi yang baru
ketika Anda klik ‘refresh location’ di map dan Anda dalam posisi login.
Bila
Anda belum ada barang dagangan untuk dijual-pun Anda tetap bisa ‘unjuk kaki’ di
peta LastFeet.Com dengan mendaftarkan barang yang Anda cari.
Lantas
apa untungnya kaki Anda exist di peta LastFeet.Com ini ? saat ini mungkin belum
secara langsung memberi manfaat bagi Anda. Tetapi ketika hal ini dilakukan
rame-rame juga oleh lingkungan Anda – bisa Anda promosikan kalau mau, maka
kaki-kaki tersebut akan membentuk satu pasar di lingkungan Anda masing-masing.
Dengan
terbentuknya pasar ini, maka satu sumbatan kemakmuran itu telah Anda bongkar di
lingkungan Anda. Karena ada pasar, maka produksi berbagai kebutuhan akan
ter-encouraged. Ada pasar, ada produksi – maka insyaAllah kemakmuran akan hadir
di lingkungan Anda.
Manfaat
yang lebih besar insyaAllah akan datang kemudian. Ketika kaki-kaki yang begitu
jelas, by name bisa diketahui siapa dan dimana, bisa dikontak langsung via sms
ataupun telepon, bisa diagregasikan dalam system admin kami – maka rangkaian
kaki-kaki tersebut akan membentuk apa yang kami sebut CDC singkatan dari Common
Distribution Channel – saluran distribusi yang nantinya bisa dipakai oleh siapa
saja yang membutuhkannya .
Karena
keberadaan Anda jelas, lokasi Anda jelas dan bahkan Anda bisa menuliskan
spesialisasi Anda di kolom yang sudah disediakan – maka Anda nantinya bisa
dilibatkan untuk menjadi distributor untuk lokasi Anda – untuk barang-barang
unggulan yang nantinya akan didistribusikan melalui CDC ini – yang sesuai untuk
pasar Anda.
Barang-barang
unggulan ini juga bisa merupakan produksi Anda sendiri yang ingin dipasarkan
secara lebih luas atau produksi saudara-saudara kita yang lain yang sudah lebih
dahulu bergerak di bidang produksi. CDC inilah yang kita harapkan nantinya
menjadi saluran kemakmuran yang lebih besar dan lebih luas itu. Produk-produk
bersama kita, tiba-tiba bisa menyebar ke seluruh Nusantara tanpa adanya sumbatan-sumbatan
dalam perbagai macam bentuknya.
Inipula
sebabnya konsep CDC LastFeet.Com ini kami perkenalkan beberapa hari mendahului
peluncuran Startup Center , karena pada waktunya saudara-saudara kita yang lain
merintis usahanya , memproduksi barang ataupun jasa – mereka pasti akan
membutuhkan pasar atau saluran distribusinya. Alangkah indahnya bila saat itu
saluran distribusi ini sudah ada dan siap menyalurkan produk-produk mereka.
Bila
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saja membuat pasar masih di awal-awal Negeri
Islam Madinah terbentuk, pastilah urusan pasar ini termasuk hal yang sangat
penting bagi umat – bahkan lebih penting dari uang itu sendiri . Di masa
hidupnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak membuat uang, cukup
menggunakan yang ada saja – karena uang yang ada saat itu memang sudah
bisa dipakai. Tetapi tidak dengan pasar,
pasar Yahudi yang ada saat itu tidak bisa dipakai secara adil oleh umat ini –
maka perlu dibuat pasar kita secara tersendiri. Kondisi pasar yang ada sekarang
sangat mirip dengan pasar Yahudi, maka kita-pun kini perlu membuat pasar kita
sendiri.
Kesempatan
membuat pasar kita sendiri itu kini terbuka lebar dan tidak menuntut
pengeluaran biaya apapun dari Anda. Tinggal beberapa klik, InsyaAllah Anda
sudah bisa menjadi bagian dari pasar untuk umat ini – bagian dari saluran
distribusi kemakmuran yang tidak lagi tersumbat. InsyaAllah.
Sumber: geraidinar.com
0 comments:
Post a Comment