Belajar Keuangan dari Rasul
Friday, August 28, 2015
0
comments
Oleh: Raisani Muharrami
Melemahnya nilai tukar mata uang kita
terhadap dolar, mungkin belum terlalu berpengaruh terhadap keuangan pribadi kita.
Tapi jika kondisi ini terus berlanjut beberapa waktu ke depan, maka akan
menimbulkan gejolak pada keuangan kita, baik keuangan negeri, maupun pribadi.
Maka kondisi tersebut, menjadikan kita
untuk sedikit lebih cerdik lagi dalam mengelola keuangan pribadi kita. Momentum
ini juga menjadi waktu yang tepat kembali melirik pengelolaan keuangan ala
Rasulullah.
Dalam sebuah hadits dikisahkan, seorang
laki-laki datang menghadap Rasulullah. Ia sedang didera problem finansial; tak
bisa memberikan nafkah kepada keluarganya. Bahkan hari itu ia tidak memiliki
uang sepeserpun.
Dengan penuh kasih, Rasulullah
mendengarkan keluhan orang itu. Lantas beliau bertanya apakah ia punya sesuatu
untuk dijual. “Saya punya kain untuk selimut dan cangkir untuk minum ya
Rasulullah,” jawab laki-laki itu.
Rasulullah pun kemudian melelang dua
barang itu. “Saya mau membelinya satu dirham ya Rasulullah,” kata salah seorang
sahabat.
“Adakah yang mau membelinya dua atau tiga
dirham?” Inilah lelang pertama dalam Islam. Dan lelang itu dimenangkan oleh
seorang sahabat lainnya.
“Saya mau membelinya dua dirham”
Rasulullah memberikan hasil lelang itu
kepada laki-laki tersebut. “Yang satu dirham engkau belikan makanan untuk
keluargamu, yang satu dirham kau belikan kapak. Lalu kembalilah ke sini.”
Setelah membelikan makanan untuk
keluarganya, laki-laki itu datang kembali kepada Rasulullah dengan sebilah
kapak di tangannya. “Nah, sekarang carilah kayu bakar dengan kapak itu…”
demikian kira-kira nasehat Rasulullah. Hingga beberapa hari kemudian, laki-laki
itu kembali menghadap Rasulullah dan melaporkan bahwa ia telah mendapatkan 10
dirham dari usahanya. Ia tak lagi kekurangan uang untuk menafkahi keluarganya.
Salman Al Farisi punya rumus 1-1-1.
Bermodalkan uang 1 dirham, ia membuat anyaman dan dijualnya 3 dirham. 1 dirham
ia gunakan untuk keperluan keluarganya, 1 dirham ia sedekahkan, dan 1 dirham ia
gunakan kembali sebagai modal. Sepertinya sederhana, namun dengan cara itu
sahabat ini bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dan bisa sedekah setiap hari.
Penting dicatat, sedekah setiap hari.
Nasehat Rasulullah yang dijalankan oleh
laki-laki di atas dan juga amalan Salman Al Farisi memberikan petunjuk kepada
kita cara dasar mengelola keuangan. Yakni, bagilah penghasilan kita menjadi
tiga bagian...
Selamat berkeuangan ala Rasulullah...:)
0 comments:
Post a Comment