Mengapa Pilih-pilih Teman?
Sunday, August 30, 2015
2
comments
Oleh: Rais Sani Muharrami
Tanpa kita sadari, kita sering
pilih-pilih teman, orang-orang yang merasa "baik" merasa risih jika
berteman dengan orang yang "dianggap tidak/belum baik". Begitu juga
sebaliknya yang merasa bukan golongan orang "baik" merasa risih pula
jika berteman dengan orang yang dianggap "baik".
Orang yang merasa "baik" sering
mengutip hadits "bertemanlah dengan penjual minyak wangi, agar tertular
dengan wanginya" untuk melakukan "pembenaran" akan pilihan
sikapnya. Padahal kenapa sih kita tidak pernah berfikir untuk menjadi tukang
parfumnya ??, yang dengan enjoynya mampu menebarkan wewangian kepada siapa saja
tanpa pandang bulu. Karena siapa lagi yang akan menebarkan kebaikan kepada
orang yang dianggap "tidak/belum baik" kalau bukan orang-orang yang
baik ??
Begitupun orang yang merasa
"tidak/belum baik", mrk merasa orang yang dianggap "baik"
itu g asik buat diajak temenan. Padahal setiap orang itu PASTI ada sisi
baiknya, sebagaimana orang juga PASTI punya sisi buruknya....tentu sampaikanlah
kebaikan itu dengan bahasa kaumnya, jadilah "biasa" dihadapan mereka,
karena itu menjadi sarana utk menerima kebaikan yang engkau sebarkan
"Jadilah manusia paling baik di sisi
Allah. (tetapi) Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu, (dan)
jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.” (Imam Ali dalam Nashoikhul 'Ibad)
Maka mendekatlah wahai orang-orang yang
baik, jangan kau jauhi kami yang belum baik ini...
#Muhasabah
2 comments:
saya suka kata "PASTI" punya dua sisi, baik dan buruk... ibarat sebuah motor- bisa berputar karena adanya tarikan dua sisi magnet +(positif) dan - (negatif)
kalau dalam Al Quran, katanya, hanya kata 'kaya' yang tidak berpasangan dengan 'miskin', melainkan dipasangkan dengan kata 'cukup'
Post a Comment