Saat Atap Rumah Buya Hamka Bocor
Thursday, November 15, 2012
0
comments
Sebelum menjadi salah satu ulama yang populer, Buya Hamka
hidup dalam kesederhanaan bersama istri dan anak-anaknya. Rumah mereka sangat
sederhana.
Pada suatu hari, Buya Hamka
sedang pergi untuk sebuah urusan. Hujan turun menyirami rumahnya. Atap rumahnya
bocor. Mereka tahu itu dan berencana memperbaikinya segera setelah terkumpul
uang yang cukup. Hari itu, mereka masih harus bertahan dengan atap yang bocor.
Tetes demi tets air jatuh
dari lubang-lubang di atap rumah. Istri Buya segera mengambil ember dan baskom
untuk menampung tetesan air. Semakin deras
hujan di luar, semakin banyak air yang mengalir ke dalam baskom.
Terlintas perasaan iba
terhadap keadaan yang harus dihadapi anak-anaknya dengan tinggal di rumah yang
kurang layak itu. Namun, menurut beliau, ini bukanlah saatnya untuk meratapi
hidup.
Istri buya mengambil
selembar kertas bekas, lalu mulai melipatnya membentuk sebuah kapal-kapalan. Ia
menaruhnya di atas baskom penampung air, mengajak anak-anak bermain. Jadilah sekeluarga
itu bermain kapal-kapal an dan bukannya meratapi nasib mereka yang atapnya bocor.
Sumber: buku 101 Kisah
Inspiratif
0 comments:
Post a Comment