Perbedaan Kalender Hijriyah: Penanggalan Masehi dan Berhala
Tuesday, December 4, 2012
0
comments
Setiap awal tahun
kita akan menghadapi bulan Januari. Dalam mitologi Romawi Kuno, dikenal seorang
dewa berwajah dua. Satu menghadap ke depan dan satunya ke belakang. Untuk
menentukan mana yang depan atau belakang, ditandai dengan wajah yang menghadap
depan selalu tersenyum dan optimis, sedangkan yang menghadap ke belakang selalu
terlihat muram dan sedih. Dewa itu bernama Janus, yang bisa pula berarti pintu,
gerbang, gapura atau lorong masuk.
Itulah mengapa bulan
pertama setiap tahun dinamakan dengan bulan JANUARI, Januarius
Mensis (Latin, bulan Januari) dan bulan ini bisa dikatakan berwajah dua. Wajah
yang satu menghadap ke tahun sebelumnya dan lainnya ke tahun berjalan.
Dewa Janus dikatakan
bermuka dua, namun bermuka dua dalam konteks waktu pun dapat kita jalankan.
Setiap awal tahun kita biasanya memiliki resolusi tahun baru yang didapatkan
dari dualisme masa yaitu masa lampau dan masa mendatang (dengan berpijak dari
masa lampau, kita akan meraih masa depan) dan mengisi waktu diantaranya.
Berjuang dalam masa kini.
Begitu
pula dengan bulan-bulan lainnya dalam penanggalan Masehi yang tidak lepas dari
mitologi Romawi Kuno, diantaranya:
FEBRUARI.
Merupakan bulan kedua dalam tahun Masehi. Berasal dari nama dewa Februus, Dewa
Penyucian.
MARET.
Merupakan bulan ketiga dalam tahun Masehi. Berasal dari nama Dewa Mars, Dewa
Perang. Pada mulanya, Maret merupakan bulan pertama dalam kalender Romawi, lalu
pada tahun 45 SM Julius Caesar menambahkan bulan Januari dan Februari di
depannya sehingga menjadi bulan ketiga.
APRIL.
Merupakan bulan keempat dalam tahun Masehi. Berasal dari nama Dewi Aprilis,
atau dalam bahasa Latin disebut juga Aperire yang berarti ”membuka”. Diduga
kuat sebutan ini berkaitan dengan musim bunga dimana kelopak bunga mulai
membuka. Juga diyakini sebagai nama lain dari Dewi Aphrodite atau Apru, Dewi
Cinta orang Romawi.
MEI.
Merupakan bulan kelima dalam kalender Masehi. Berasal dari nama Dewi Kesuburan
Bangsa Romawi, Dewi Maia.
JUNI.
Merupakan bulan keenam dari tahun Masehi. Berasal dari nama Dewi Juno.
JULI.
Merupakan bulan ketujuh dari tahun Masehi. Di bulan ini Julius Caesar lahir,
sebab itu dinamakan sebagai bulan Juli. Sebelumnya bulan Juli disebut sebagai
Quintilis, yang berarti bulan kelima dalam bahasa Latin. Hal ini dikarenakan
kalender Romawi pada awalnya menempatkan Maret sebagai bulan pertama.
AGUSTUS.
Merupakan kedelapan dalam kalender Masehi. Seperti juga nama bulan Juli yang
berasal dari nama Julius Caesar, maka bulan Agustus berasal dari nama kaisar
Romawi, yaitu Agustus. Pada awalnya, ketika Maret masih menjadi bulan pertama,
Maret menjadi bulan keenam dengan sebutan Sextilis.
SEPTEMBER.
Merupakan bulan kesembilan dari tahun Masehi. Nama bulan ini berasal dari
bahasa Latin Septem, yang berarti tujuh. September merupakan bulan ketujuh
dalam kalender Romawi sampai dengan tahun 153 SM.
OKTOBER. Merupakan
bulan kesepuluh dari tahun Masehi. Nama bulan ini berasal dari bahasa Latin
Octo, yang berarti delapan. Oktober merupakan bulan kedelapan dalam kalender
Romawi sampai dengan tahun 153 SM.
NOVEMBER.
Merupakan bulan kesebelas dari tahun Masehi. Nama bulan ini berasal dari bahasa
Latin Novem, yang berarti sembilan. November merupakan bulan kesembilan dalam
kalender Romawi sampai dengan tahun 153 SM.
DESEMBER.
Merupakan bulan keduabelas atau bulan terakhir dari tahun Masehi. Nama bulan
ini berasal dari bahasa Latin Decem, yang berarti sepuluh. Desember merupakan
bulan kesepuluh dalam kalender Romawi sampai dengan tahun 153 SM. Dibulan
inilah diyakini lahirnya Dewa Matahari (25 Dec) yang kemudian diadopsi oleh
Kristen menjadi perayaan gereja, yakni Natal Yesus Kristus
Berbeda dengan
Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada jaman Umar bin Khatab, yg menetapkan
peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW (ditemani Abu Bakar) dari Mekah ke Madinah.
Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29 -
30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman ALLAH SWT:
”Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa.” (At Taubah(9):36).
1.
Muharram.
Artinya, yg diharamkan atau menjadi pantangan. Di bulan Muharram, dilarang
untuk berperang.
2.
Shafar.
Artinya, kosong. Di bulan ini, lelaki Arab pergi untuk merantau atau berperang.
3.
Rabi’ul Awal,
artinya masa kembalinya kaum lelaki yg merantau (shafar).
4.
Rabi’ul Akhir,
artinya akhir masa menetapnya kaum lelaki.
5.
Jumadil Awal, artinya
awal kekeringan. Maksudnya, mulai terjadi musim kering.
6.
Jumadil Akhir,
artinya akhir kekeringan. Dengan demikian, musim kering berakhir.
7.
Rajab,
artinya mulia. Jaman dulu, bangsa Arab sangat memuliakan bulan ini.
8.
Sya’ban,
artinya berkelompok. Biasanya bangsa Arab berkelompok mencari nafkah.
9.
Ramadhan,
artinya sangat panas. Bulan yg memanggang (membakar) dosa, karena di
bulan ini kaum Mukmin diharuskan berpuasa/shaum sebulan penuh.
10. Syawwal,
artinya kebahagiaan.
11. Zulqaidah,
artinya waktu istirahat bagi kaum lelaki Arab.
12. Zulhijjah,
artinya yg menuaikan haji.
Wallahu a'lam
bish-shawwab
0 comments:
Post a Comment