Hidup Sehat Ala Rasulullah
Saturday, March 23, 2013
0
comments
Berdasarkan sejarah hidup baginda Rasulullah, disebutkan
bahwa beliau hanya dua kali menderita sakit, yang pertama setelah menerima
wahyu di Gua Hira. Penerimaan wahyu tersebut mendadak membuat Rasulullah demam
karena mengalami ketakutan. Sedang sakit kedua yang dialami Rasulullah yaitu
pada saat menjelang beliau meninggal. Fakta tersebut membuktikan bahwa
Rasulullah memiliki ketahanan fisik yang luar biasa. Sementara kondisi alam di
Jazirah Arab ketika itu sangat keras, tandus, panas di siang hari dan dingin di
malam hari.
Sebagian dari kita pasti sudah sering mendengar istilah
pola hidup sehat. Dalam ajaran Islam pola hidup sehat juga sudah dikenalkan
oleh Rasulullah Muhamad Saw. Ajaran pola hidup yang sehat mencerminkan pribadi
yang kuat. Masalah kesehatan juga tertera dalam kitab suci Al-Qur’an yaitu ”Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus: 57).
Ada dua pola hidup sehat yang menonjol dan relevan dengan
disiplin ilmu kesehatan masyarakat yakni kesehatan individu dan masalah
pengaturan gizi kesehatan. Dan berikut adalah beberapa pola hidup sehat yang
dianjurkan oleh Rasulullah:
1. Makan secukupnya
Telah termaktub dalam surat cintaNya QS. Thaha ayat 81:
Artinya: “Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu,
dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu.
dan Barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, Maka Sesungguhnya binasalah ia.”
Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa janganlah kita berlebihan dalam makan
karena akan berdampak buruk bagi kesehatan kita. Berbagai penyakit dapat muncul
kalau kita sembarangan dan tidak mengatur pola makan kita dengan baik.
Makan secukupnya sesuai dengan kadar kemampuan lambung
kita untuk menampungnya dan memprosesnya menjadi energi, juga tak boleh makan
terlampau sedikit karena kita akan cepat kehabisan energi dan akhirnya lemas
saat beraktivitas. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasul
menyatakan bahwa hendaknya manusia hendaknya menjaga keseimbangan tubuhnya,
sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk udara.
Sebagaimana Sabda Rasul: “Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum
lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”.
2. Tidur yang cukup
Setelah seharian beraktivitas, tubuh kita perlu
beristirahat. Tidur yang cukup untuk ukuran orang dewasa adalah sekitar 6-8
jam. Tidur cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita, apalagi
untuk kita yang berstatus sebagai pekerja, tidur cukup dapat meningkatkan daya
konsentrasi saat bekerja. Kalau tubuh kita kekurangan tidur, maka kita akan
sulit untuk berkonsentrasi, tubuh kita terasa lemas, dan sulit untuk berpikir
jernih. Dan buat kita yang berstatus sebagai pencari ilmu, maka kita akan
terancam gangguan mengantuk di kelas. Bagaimana kita akan dapat menyerap ilmu
yang disampaikan sang guru/dosen bila kita mengantuk? sungguh sebuah kerugian
besar bukan?
3. Berolahraga
Dengan berolahraga, maka peredaran kita akan menjadi
lancar, pembakaran kalori menjadi energi bisa menjadi optimal. Banyak
berolahraga dapat menjauhkan kita dari berbagai macam penyakit, karena itu kita
tak boleh malas dalam berolahraga. Minimal satu kali satu minggu, untuk
menyeimbangkan gerak otot dan memperlancar asupan oksigen ke dalam otak
sehingga meningkatkan daya konsentrasi. Olahraga tak mesti di tempat fitness
yang mahal, berjalan kaki atau bersepeda termasuk sarana olahraga yang mudah
dan murah.
4. Bangun pagi atau subuh
Ketika fajar menjelang, atau ketika subuh. Udara masih
bersih dari polusi, sehingga sangat bagus untuk kesehatan paru-paru. Bangunlah
lebih pagi untuk mendapatkan asupan udara bersih bagi paru-paru kita. Dengan
bangun lebih pagi, kita juga bisa merencanakan apa yang akan kita lakukan
secara lebih cermat dan tak terburu-buru. Agar bisa bangun lebih pagi, maka
kita pun harus bisa tidur lebih awal.
5. Puasa Senin-Kamis
Selain berpahala, dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis
memberikan waktu bagi lambung kita untuk beristirahat. Bayangkan, setiap hari
lambung kita disuruh bekerja keras untuk mencerna makanan setiap pagi, siang
dan malam. Saat berpuasa, lambung kita akan beristirahat dan memproses makanan
yang belum tercerna sebelumnya, juga dapat menyaring racun yang mungkin
tersimpan dalam tubuh kita karena proses pencernaan makanan yang kurang
sempurna.
6. Menjaga Kebersihan
Satu hal lagi yang tak kalah pentingnya dalam gaya hidup
sehat adalah menjaga kebersihan. Tempat yang kotor rentan menyebabkan penyakit,
maka dari itu Islam sangat menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri, tempat
tinggal, dan juga pakaian. Bahkan Rasulullah sendiri juga mengatakan bahwa
kebersihan itu merupakan sebagian daripada iman. Maka, dengan menjaga
kebersihan juga akan berdampak positif bagi kesehatan kita.
7. Mengkonsumsi kurma dan madu
Pada aspek pengendalian gizi, Rasulullah selalu menjaga
makanan yang dikonsumsinya. Dalam hidupnya Rasulullah kerap mengonsumsi kurma
baik kurma kering maupun kurma basah. Anjuran mengonsumsi kurma beberapa kali
disebutkan dalam Al-Quran, seperti pada Surat Ar-Ra’du: 4, “Dan di bumi ini
terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman
dan pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang
sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagian yang lain tentang
rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berpikir”
Semasa hidup Rasulullah senantiasa peduli pada kesehatan,
baik kesehatan pribadinya maupun kesehatan umatnya. Ajarannya beliau pada aspek
kesehatan lebih banyak menitik beratkan pada pola pencegahan daripada
pengobatan. Gaya hidup sehat Rasulullah lebih mengacu pada pengendalian gizi
makanan. Makanan Rasulullah terseleksi secara disiplin dan ketat, baik dari
tingkat kehalalannya maupun kebaikannya. Ukuran kehalalan dinilai dari cara
mendapatkanya secara halal (legal) dan berkaitan dengan urusan akhirat.
Sedangkan kebaikan (thayyib) berkaitan dengan kandungan gizi pada makanan untuk
dikonsumsi. Makanan yang kerap dikonsumsi Rasul selain kurma adalah madu untuk
membersihkan pencernaan. Sebagaimana hadits beliau, “Hendaknya kalian
menggunakan dua macam obat, yakni madu dan Al Quran” (HR Ibnu Majah dan Hakim).
(Ragil/ari Berbagai Sumber)
Sumber:
hadila.com
0 comments:
Post a Comment