Mewaspadai dan Mengungkap Lembaga-Lembaga Kristen Berkedok Islam
Friday, March 1, 2013
0
comments
Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka
dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki
yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.
Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al Baqarah : 109)
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk
Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. Al Baqarah : 120)
Sesuai dengan dua ayat di atas, Majalah TIMES pada tahun
2003, dengan tema Should Christian Convert to Muslim, mengungkapkan bagaimana
Gerakan Misionaris dan Evangelis terus mengkampanyekan untuk menyebarkan Gospel
(Injil) ke Negara-negara Muslim dengan berbagai cara. Cara-cara yang mereka
tempuh antara lain:
1. Melalui Bantuan
Kemanusiaan.
Dengan memberikan sembako, dan pengobatan gratis
(kesehatan) ke Negara-negara miskin dan wilayah bencana perang.
2. Melalui Bantuan Pendidikan.
Dengan mendirikan sekolah-sekolah umum dan sekolah
berlabel Kristen.
3. Melalui Proyek Amal.
Dengan memberikan sumbangan dalam bentuk apapun dan
disertai pesan-pesan khusus.
4. Membina Hubungan dengan Pemerintah Lokal dan Penduduk
setempat.
Dengan cara menyamar sebagai Pekerja Sosial, Pekerja
Agama, LSM, Lembaga Pendidikan, Lembaga Sosial dll.
5. Membangun Bisnis.
Para Missionaris membangun jaringan bisnis di berbagai
bidang.
6. Berpura-pura Jadi Muslim.
Sebagaimana doktrin dari para pendahulunya, para
missionaris dan Evangelis dalam melancarkan misinya menggunakan metode Paulus
yaitu ‘bak musang berbulu ayam’ atau ‘serigala berbulu domba’, hal ini
dijelaskan pula oleh Pendeta R. Muhamad Nurdin yang mengaku ahli Islam.
(Penulis pernah diskusi langsung dengan Pendeta Rudy
Muhamad Nurdin di kampus Institut Agama Islam Al-Ghurabaa Rawamangun Jakarta
Timur, ternyata beliau tidak bisa membaca Al Qur’an dan tidak bisa membuktikan
bahwa Nabi Muhammad Saw ketika menikah dengan Siti Khodijah memberikan maharnya
alkitab Injil dan diberkati oleh Warokoh bin Naufal, yang beliau tulis dalam
beberapa bukunya. Itulah pendeta
‘asbun’, Waspadalah…!)
Ketika wawancara di Tabloid Jemaat Indonesia, edisi No.
112 tanggal 10 Juni 2001, pendeta R. Muhamad Nurdin mengatakan bahwa dalam
menyebarkan missi harus mengikuti jejak Paulus yaitu, “Kita harus cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati.” Supaya orang mau menerimanya kita
harus mengikuti ajaran Paulus di dalam kitab 1. Korintus 9 : 20, “Demikianlah
bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan
orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku
menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri
tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang
hidup di bawah hukum Taurat.”
Landasan Dasar Kristenisasi Berkedok Islam
Dalam menjalankan misi kristenisasi berkedok Islam, para
missionaris dan evangelis mengambil landasan dasarnya pada alkitab yang mereka
pegang, diantaranya:
“Lihat, Aku
mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu
cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Matius 10:16)
“(9:19) Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku
menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak
mungkin orang.
(9:20) Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti
orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang
hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum
Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat
memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.
(9:21) Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum
Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat,
sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum
Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum
Taurat.” (1. Korintus 9:19-21)
Di Indonesia yang mayoritas adalah Muslim, dengan
landasan dasar di atas mereka mendirikan
lembaga-lembaga Kristen dengan menggunakan/memakai nama Islam, antara lain: di
Batam ada Yayasan Kristen bernama “Yayasan Islam Al-Hanif” yang dipimpin oleh
M. Simanungkalit; “Majelis Nuzulul Kalimatul Hayat Al-Amin” di Kediri; “Yayasan
Aulia” di Jakarta Utara; “Yayasan Nur Kalimatullah (Yanuka)” yang dipimpin Pdt.
Mafali Bali; “Yayasan Jalan Arahmah” di Mampang Jakarta Selatan. Di Jakarta
Utara, Pdt. Kristen Advent Robert Paul
Walean mendirikan “Islam Hanif”; Yayasan Kristen Bona P juga memakai nama “Yayasan Islam Hanif”. Di Slipi Jalan
Anggrek Neli Raya Jakarta Barat ada
“Yayasan R. Muhammad Nurdin”, “Yayasan Amal shaleh”, “Yayasan Suara Al’Alim”.
Selebihnya, mendirikan Sekolah-sekolah Tinggi Teologi,
sebut misalnya: Institut Teologi Kalimatullah (ITK), STT Apostolos di Jakarta
dengan matakuliah Islamologi (llmu tentang Keislaman) sebanyak 46 sks, guna
mempersiapkan Pemimpin dan Pelopor Gereja masa depan yang mampu berdialog
dengan dunia Islam (kaum Muslimin), STT Kiayi Sadrach, SATT (Sekolah Alkitab
Terampil dan Terpadu) yang mensyaratkan kelulusannya harus dapat mengkristenkan
minimal lima orang saudara sepupu (Umat Islam, pen).
Sekarang ini, bisa jadi lembaga-lembaga itu terus
berkembang, meningkat jumlahnya, dan meluas ke wilayah-wilayah lainnya di
negeri ini.
Sebagaimana disebutkan di atas, beberapa tahun lalu di
Jakarta Utara lembaga kristen berkedok Islam yang dibentuk Robert Paul Walean
(yang mengaku Waroqoh bin Naufal) mendirikan ajaran Islam Hanif, kemudian
bersama-sama dengan Jaringan Alqiyadah al Islamiyah pimpinan Rasul Sesat Ahmad
Mushaddeq, yang sudah difatwakan sesat oleh MUI, mereka berupaya menyesatkan
umat Islam. Setelah difatwa sesat oleh MUI, Alqiyadah berganti
nama menjadi KOMAR (Komunitas Millah Abraham). Lihat buku Alqiyadah yang
berjudul “Almasih al mau’ud dan Rohul
Qudus dalam perspektif Taurat, Injil dan Al Qur’an.” Bukunya sudah diterbitkan
oleh Ahmad Mushaddeq dengan nama baru KOMAR (Komunitas Milah Abraham). Dan kini
KOMAR mengubah nama barunya menjadi ORMAS Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara),
inilah aliran sesat yang sudah
difatwakan MUI–Pusat dan dilarang Pemerintah.
Sedangkan buku-buku yang diterbitkan Robert Paul Walean
tentang Islam Hanif yang menyesatkan Umat Islam antara lain:
1. “Kebenaran
Yang Terungkap dari Al Qur’an,” di atasnya memakai kalimat Bismillahir
Rahmaanir Rahiim, tetapi di bawahnya memakai lambang salib. Kesesatan isinya
antara lain membelokkan surat Al Fatihah dan Surat An-Naas yang intinya supaya
menyembah dan mempertuhankan Isa Almasih. Kesesatan itu antara lain:
• Al Fatihah
(1):2, “Alhamdulillahi rabbil’aalamin”
yang artinya “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” Dipelintir
maknanya menjadi Si Nama Allah (Isa Putera Maryam) yang Rahmaanir Rahiim itulah
yang patut dipuja dan diagungkan karena Dia aslinya adalah Tuhan semesta alam,
Q.S. An-Nisaa (4):171 Allah Kalimatulloh Rohulloh telah menjadi manusia Isa
almasih putera Maryam. (hal 16)
• Al-Fatihah
(1):3, “Ar Rahmaanir Rahiim” yang artinya “yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang”. Kembali diulang-ulangi untuk menegaskan dan menyatakan betapa besar
rahmat Allah itu telah dibuktikannya dengan rela mati ditiang salib. (hal 17)
• Alfatihah
(1):5, “Iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’iin” yang artinya “hanya kepadaMU kami
menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan.” Dipelintir sedemikian
rupa sehingga dikatakan “Sangat jelas bukan kepada manusia, juga (bukan kepada
Rasul) tapi hanya kepada Allah Kalimatuhu Isa Putera Maryam hakim yang adil
itulah kita menyembah dan meminta pertolongan agar nanti di hari kiamat kita
akan diselamatkan.” (Hal 17)
Intinya seluruh isi surat al Fatihah pengertiannya
dibelokkan kepada Isa almasih. Begitu juga Q.S. An-Naas seluruh isinya
dibelokan kepada Isa almasih yaitu Tuhan yang jadi manusia.
• “Robbinnaas =
Tuhan manusia, Malikin Naas = Raja manusia, Ilaahin Naas = Tuhan manusia.”
Siapakan Tuhan manusia itu? Dalam buku sesatnya dijelaskan “Dia adalah Isa
Putera Maryam yang aslinya Allah (Q.S. 4:171) yang telah rela mati untuk
menebus dosa UmmatNya, untuk memikul beban yang manusia tidak sanggup pikul,
sehingga manusia dapat mencapai negeri yang dituju (sesuai kamus Agama Islam
hal 25). (Hal 19).
2. Buku
“Kebenaran Yang Terungkap Dari Al Qur’an dan Alkitab” sesungguhnya Menyatakan
Allah itu Maha Esa (Tauhid)?
Naskah ini konon telah disampaikan kepada BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AGAMA DEPAG RI Jln.M.H Thamrin No. 6 Jakarta. Dalam
buku tersebut menurut Robert Paul Walean telah dipresentasikan di Badan Litbang
Kementrian Agama, ternyata ini berbohong, setelah dikonfirmasikan ke Balitbang
Depag, menurut penjelasan Prof.Dr. Atho mengatakan tidak pernah ada buku
tersebut, baru pertama kali melihatnya hari ini. Buku ini isinya Sangat
menghina dan melecehkan Allah dan Al Qur’an.
Antara lain di halaman 66, “Sesungguhnya kitab Al Qur’an
yang dimulai dengan surat pertama Al Faatihah dan ditutup dengan surat terakhir
An-Naas, intisarinya adalah untuk menyatakan betapa besar Rahmaanir Raahiimnya
Allah kepada UmmatNya dengan sering diulang-ulangi dengan kata BISMILLAAHIR
RAHMAANIR RAHIIM, yang artinya sesungguhnya adalah ‘DENGAN MENYEBUT SI NAMA
ALLAH YAITU ISA ALMASIH PUTERA MARYAM YANG RAHMAANIR RAHIIM”. (hal 66) Isi buku
ini isinya banyak menyelewengkan ayat-ayat Al Qur’an.
3. Alkitab
Menubuatkan Islam Hanif akan masuk Surga Versi Pendeta Robert P Walean dari
kristen adventis. Akan tetapi, mari kita lihat bagaimana kesesatan yang
ditawarkannya.
Menurut Robert P.Walean Islam Hanif bukan
ajaran Kristen. Tetapi Islam
Hanif adalah ajaran yang ada dalam
Qur’an. Hari ibadahnya bukan hari Jum’at tapi hari Sabtu. Dasarnya
Al Qur’an dan alkitab, wajib menghormati
hari Sabtu. Dan mengakui pengorbanan Isa almasih di kayu salib untuk
menebus dosa manusia.
Tentu ini adalah bentuk kebohongan yang besar. Yang
dimaksud Islam Hanif menurut Walean sesungguhnya adalah kristen advent hari
ketujuh yang ibadahnya pada hari Sabtu, alasannya karena Tuhan menciptakan alam
semesta hanya enam hari, dan pada hari ketujuh (Sabtu) Tuhan beristirahat.
Untuk mengetahui
gerakan Pemurtadan berkedok Islam
dan aliran-aliran sesat dapat
dibaca di buku berjudul “MENGAWAL AQIDAH UMAT DAN MEWASPADAI ALIRAN SESAT”,
Penerbit Pustaka Tazkia Az-Zahra, karya Abu Deedat. Kita akan mengetahui
buku-buku Kristenisasi berkedok Islam dan mengetahui strategi penghancuran
agama oleh Yahudi lewat aliran-aliran sesat. [ ]
Sumber:
http://tabligh.or.id
0 comments:
Post a Comment