Diskusi Lintas Agama di Facebook
Wednesday, August 21, 2013
0
comments
Judul: Diskusi Lintas Agama di Facebook
Pensurvei: Waskito Hartono, Aulia Abdan,
Husni Mubarok
Survei:
Objek survei: grup FB: Agama Samawi..
Yahudi, Kristen, Islam.
Waktu Survei: 22 Mei 2013, 13:20 sampai
selesai
Pemetaan Masalah:
Perdebatan lintas agama dalam grup
facebook yang memanjang dan berlarut-larut (pada beberapa perdebatan mencapai
ratusan comment) yang ujung-ujungnya pasti menjadi debat kusir, tanpa dasar
ilmu bahkan berujung saling menghina.
Grup tersebut menjadi alat yang digunakan
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dari agama lain (seringnya dari
agama kristen) untuk mencitrakan bahwa Islam adalah agama yang kasar dan tidak
mempunyai sopan santun.
Beberapa modus dari mereka antara lain
sebagai berikut:
Mula-mula mereka membuat satu statement
tentang agama Islam yang negatif dan kental dengan provokasi.
Statement tersebut sudah dipastikan akan
mendapat banyak tanggapan dari orang-orang Islam.
Setelah perdebatan mulai memanas, maka
mereka sudah tidak memperdulikan pokok bahasan pada statement pertama namun
mulai menghina dan biasanya yang menjadi sasaran adalah Allah dan Rasulullah
saw.
Kemudian sudah dapat dipastikan
orang-orang islam akan terpancing dan balas menghina mereka dengan seluruh
kata-kata serapah.
Setelah mendapatkan kata-kata hinaan yang
bertubi-tubi (karena biasanya mereka kalah jumlah) maka mereka sedikit-demi
sedikit menarik diri dan mengesankan diri mereka sebagai pihak yang terpojokkan
dan terdzolimi.
Dari modus yang mereka lancarkan
tersebut, orang-orang Islam yang awam akan dapat menilai bahwa terkesan Islam
adalah agama yang kasar dan akan menggoyahkan keimanan mereka terhadap agama
Islam itu sendiri.
Selain itu, mereka membuat fitnah yang
lain dengan memasang foto profil dan nama yang berbau islami, padahak
statement2 mereka juga memojokkan Islam.
Selain akan membuat citra agama Islam
semakin buruk dimata umum, perdebatan-perdebatan sejenis bertentangan dengan
ajaran Islam yang luhur. Karena Allah swt telah berfirman:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ
رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ ۚ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. (QS. an-Nahl: 125).
Solusi yang ditawarkan:
Melihat permasalahan diatas memang sangat
dilematis. Dalam satu keadaan, statement-statement mereka yang sangat bertolak
belakang dengan kenyataan mendorong setiap orang yang mengaku beragama Islam
untuk membela agama mereka dari fitnah yang keji dan jika dibiarkan begitu saja
maka mereka akan merasa benar dan menang. Namun dalam keadaan lain, jika
orang-orang Islam itu terpancing untuk bergabung dalam perdebatan tersebut maka
mereka telah terseret dalam skenario para pembuat fitnah itu. Oleh karena itu,
kami menawarkan satu solusi yang kami pandang cukup efektif dan sudah kami
praktekkan beberapa kali yang meskipun tingkat keberhasilannya tidak terlalu
signifikan namun minimal dapat menghindari kita terjebak dalam skenario licik
mereka dan sekaligus menghindarkan agama Islam dari fitnah dan pencitraan yang
keji. Solusi tersebut dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini:
Sebelum ikut masuk kedalam perdebatan
panjang tersebut terlebih dahulu kita sempatkan membaca beberapa statement dan
perdebatan-perdebatan panjang yang telah ada sebelumnya untuk kemudian kita
pelajari dan kita analisis pola dan strategi yang mereka gunakan untuk
menyerang kita.
Setelah terbiasa dengan
perdebatan-perdebatan tersebut baru kita ikut masuk kedalam salah satu
perdebatan.
Usahakan kesan pertama kita bagi anggota
grup itu baik dan berusaha untuk menyelesaikan perdebatan dengan cara yang
baik.
Setelah kita terlibat dengan beberapa
perdebatan yang tentunya kita tetap tenang dan menghindari kata-kata keras dan
kasar maka kita harus menganalisis dan mencermati minimal satu oknum yang kita
anggap sebagai sosok sentral dan menjadi provokator dalam perdebatan tersebut.
Kemudian setelah kita menemukan sosok
tersebut dengan beberapa analisis tentunya, kita beranikan diri untuk menantang
dia “bertarung” secara fear dengan melalui dinding masing-masing. . tujuannya
jelas, yaitu untuk menghindari debat kusir yang penuh dengan caci-maki dari
kedua belah pihak, karena salah satu penyebab caci-maki tersebut adalah jumlah
orang yang terlalu banyak dalam satu perdebatan sehingga membuat kita dan juga
mereka malas untuk menjawab satu persatu masalah yang semakin melebar dan
akhirnya berujung dengan caci-maki.
Setelah dia bersedia mengunjungi facebook
kita, maka kita mulai perdebatan kita secara head to head dengan tetap dingin
dan mengedepankan ilmu pengetahuan karena kembali prinsip kita adalah
sebagaimana tercantum dalam QS. an-Nahl ayat 125 diatas.
Dengan mengharap pertolongan dari Allah
swt, insyAllah kita dapat membangun pemahaman yang baik dengan dia dan
diharapkan akan minimal membuat dia mengakui kesantunan agama Islam dan tidak
lagi membuat provokasi yang tidak pantas.
Selain itu, untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, maka kita diharuskan mempelajari ilmu lintas agama dengan baik dan
mumpuni agar tetap dapat menegakkan agama Islam dimanapun, kapanpun dam
bagaimanapun keadaannya.
Sumber: http://putm-muhammadiyah.org
0 comments:
Post a Comment