Indonesia Tanpa Kedelai?
Saturday, September 14, 2013
0
comments
Oleh : Muhaimin Iqbal
Sampai kemarin di beberapa daerah,
perajin tahu tempe masih mogok produksi. Akibatnya para tukang gorengan juga
terpaksa berhenti berjualan, menu-menu utama di warung-warung Tegal-pun ikut
absen. Demikian pula tukang ketoprak, rujak cingur dan sejumlah makanan
tradisional lainnya. Sebuah ecosystem perekonomian terganggu di salah satu mata
rantainya yaitu kedelai, padahal kemungkinan kedelai memang bisa hilang dari
Indonesia atau setidaknya tidak terjangkau bila tidak segera dicarikan
solusinya.
Mengapa kedelai bisa hilang dari
Indonesia ?, karena sampai saat ini produksi kedelai kita hanya di kisaran
800-900 ribu ton saja dan kekurangan konsumsi kedelai diimpor dari negara lain,
tahun ini kedelai yang diimpor oleh Indonesia menurut Index Mundi akan mencapai
2.1 juta ton atau lebih dari dua kali dari produksi kita sendiri.
Masalahnya adalah supply kedelai dunia
sudah mendekati mentog, negeri Soylandia (antara lain Brasil) sudah tidak dapat
lagi meningkatkan produksinya kecuali dengan membabat hutan Amazon mereka.
Tambahan kebutuhan kedelai impor China saja setahun terakhir mencapai 10 juta
ton dari 59 juta ton (2012) menjadi 69 juta ton (2013). Sepuluh tahun terakhir
bahkan kebutuhan impor kedelai China naik lebih dari empat kalinya, yaitu dari
sekitar 17 juta ton (2003) menjadi 69 juta ton (2013).
Apa hubungannya impor kedelai China ini
dengan kita ?, artinya kita akan bersaing habis-habisan dengan mereka untuk
memperebutkan kedelai dunia yang terbatas. Karena mereka pembeli yang sangat
besar dibandingkan dengan kita, kemungkinannya kita akan kalah dalam perebutan
ini – pembeli yang lebih besar umumnya memiliki posisi tawar yang lebih baik
ketimbang pembeli yang kecil.
Walhasil kecil kemungkinan supply kedelai
akan bisa bertambah untuk negeri ini, peluang berkurangnya menjadi lebih besar.
Demikian pula dengan harganya, kecil kemungkinannya akan turun, malah
kemungkinan naiknya akan lebih besar. Inipun bila kedelai masih bisa diimpor
untuk memenuhi kebutuhan sumber protein yang (dahulunya) paling terjangkau oleh
rakyat ini.
Lantas apa solusinya ? Bukankah Allah
menjanjikan kecukupan rezeki bagi seluruh makhlukNya ? Betul demikian, tetapi
yang dijanjikan bukan kedelai – sangat banyak sumber protein pengganti kedelai
yang bisa dihasilkan di negeri ini. Dalam jangka pendek salah satunya adalah
koro pedang, yang salah satunya kami ikut panen perdananya di Nganjuk – Jawa
Timur dalam rangkaian Tour de Jawa kali ini.
Dengan sedikit kreatifitas untuk membuang
racunnya – cukup dengan merendam 2-3 hari dan merebusnya – dengan sedikit kreatifitas
dalam membumbuinya – maka koro pedang sudah bisa menggantikan sebagian dari
kebutuhan kedelai. Mata rantai yang hilang di ecosystem kedelai di atas akan
bisa mulai digantikan.
Bukan hanya kedelai sebenarnya yang
supply-nya perlu diperbaiki, konsumsi protein hewani (daging, susu, telur,
ikan) kita yang sangat rendah – juga seharusnya dapat diperbaiki. Dengan apa ?,
dengan memperhatikan makanan ternak kita !
Ketika Allah memerintahkan kita untuk
memperhatikan makanan kita (Surat Abasa 24-32), di rangkaian ayat tersebut
Allah sebutkan ada rumput-rumputan (Surat Abasa 31), lantas Apakah ini untuk
kita ?, itu untuk makan ternak kita – baru kemudian bila kita dapat memberi
makan yang baik untuk ternak kita, dagingnya (juga susu dan telurnya) nanti juga
untuk kita.
Oleh: Muhaimin Iqbal
Kedelai memang bisa saja hilang dari bumi
pertiwi ini, tetapi bila penduduk negeri ini beriman dan bertakwa (QS 7:96)
keberkahan akan melimpah di negeri ini. Bentuk dari keimanan ini antara lain
adalah keyakinan kita bahwa petunjukNya itu meliputi segala hal (QS 16:89), dan
petunjukNya itu disertai penjelasan yang detil (QS 2:185).
Jadi di seluruh aspek kehidupan kita, di
seluruh masalah yang kita hadapi – jalan keluar itu pasti ada – asal kita
mengikuti perintahNya dan menjauhi laranganNya (bertakwa : Surat At-Thalaq 2).
Bisa saja kedelai akan menghilang dari negeri ini, tetapi bahkan ganti yang
lebih baik-pun insyaAllah akan bisa kita hadirkan dengan pertolonganNya semata.
InsyaAllah.
Sumber: geraidinar.com
0 comments:
Post a Comment