Mega Proyek Mengontrol Industri Pangan Dunia : If You Control Food…
Sunday, September 7, 2014
0
comments
Oleh
: Muhaimin Iqbal
India
adalah negeri yang unique, profesi yang pada umumnya dianggap paling aman di
dunia – yaitu petani – ternyata menjadi profesi yang mengerikan di negeri itu. Pasalnya
adalah setiap 30 menit rata-rata, satu orang petani bunuh diri di negeri itu.
Ribuan kilometer dari India, sebuah gudang super aman sedang dibangun di laut
Barents dekat Arctic – 1,100 km dari kutub utara. Apa hubungan kedua cerita ini
?
Dua
cerita tersebut terhubung oleh suatu benang merah yang disebut Terminator
Technology atau juga disebut GURT (Genetic Use Restriction Technology), suatu
technology yang membuat benih hanya bisa ditanam sekali – setelah itu meskipun
tanaman bisa menghasilkan biji tetapi tidak bisa menjadi benih lagi.
Gara-gara
technology ini petani di India harus membeli benih yang mahal setiap kali
hendak menanam. Benih yang mahal ditambah dengan sarana produksi pertanian
lainnya (pupuk, pestisida, dlsb) yang juga mahal membuat petani dari waktu ke
waktu terjebak dalam hutang yang semakin membesar dan akhirnya bunuh diri.
Satu
perusahaan benih raksasa dunia saja bisa menguasai sampai 95 % dari benih
tanaman tertentu yang dibutuhkan oleh negeri itu, jadi bisa dibayangkan dampaknya
pada ketergantungan benih yang mahal untuk industri pertanian.
Barangkali
ini scenario a la Henry Kissinger yang ketika menjadi menteri luar negeri
Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1970-an,
saat itu dia membuat membuat pernyataan “If you control the oil, you
control the country; if you control food, you control the population”.
Setelah
minyak kini terbukti dikendalikan oleh segelintir pihak – yang juga terbukti
mengendalikan negara, sejumlah pihak rupanya sedang ancang-ancang untuk
mengendalikan pangan dunia. Petani-petani yang bunuh diri di India tersebut
hanyalah contoh-contoh korban yang sudah terjadi, karena beberapa pihak sedang
meng-exercise keahliannya untuk menguasai sumber-sumber pangan dunia.
Siapa-siapa
mereka ini ? Orang selama ini terkagum-kagum dengan yayasannya Bill and Melinda
Gates yang anggaran belanjanya saja mendekati anggaran belanja badan dunia
sekelas WHO ! tetapi untuk apa ini ? Menurut salah satu laporannya Centre for
Research and Globalization (CRG) Canada, Sebagian kecil memang dana tersebut
untuk program-program kemanusiaan – agar foundation tersebut mendapatkan
keistimewaan pajak.
Tetapi
yang sangat besar dari anggaran yayasan orang paling kaya di dunia ini adalah
untuk program-program yang memiliki agenda khusus. Salah satunya yang sangat
besar adalah untuk membiayai gudang benih hari kiamat atau mereka sebut
Doomsday Seed Fault di laut Barents tersebut di atas.
Di
suatu tempat yang nyaris tidak berpenghuni – di Swalbard – sebuah gudang super
aman dibangun. Gudang ini dirancang untuk tahan terhadap guncangan nuklir
sekalipun, dan bisa dioperasikan secara otomatis tanpa perlu operator manusia
di sana.
Apa
isinya ? ya itu tadi jutaan benih dari seluruh dunia yang menurut mereka sudah
di’mulia’kan dengan genetic technology – padahal siapa yang lebih mulia
ciptaannya selain dari Allah Sang Pencipta sendiri ?
Mungkin
kalau hanya Bill Gates dan istrinya yang membangun gudang tersebut, orang masih
bisa berprasangka baik bahwa karena dia orang super kaya – maka dia ingin dan
bisa berbuat banyak untuk kemanusiaan.
Baru
menjadi mencurigakan karena ternyata Gates tidak sendirian, disampingnya ada
Rockefeller Foundation dan berbaris dibelakangnya hampir seluruh nama-nama
besar dunia di bidang GMO – Genetically-Modified Organism, yaitu para penguasa
benih dunia yang antara lain membuat para petani India bunuh diri di atas.
Jadi
di dekat kutub utara yang sangat dingin, ditempat yang nyaris tidak dijamah
oleh manusia – sedang dibangun upaya untuk menguasai pangan dunia. Suatu upaya
untuk mengimplementasikan ucapan Henry Kissingers “If you control food, you
control population”.
Menjadi
lebih menarik lagi, bila kita gali siapa-siapa di belakang foundations dan
corporations yang sedang membangun ‘bukit roti’ ini dengan hadits shahih
berikut : “ Tidak ada orang yang lebih banyak bertanya kepada Rasulullah
Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam tentang Dajjal daripadaku, dan beliau bersabda
kepadaku : “Hai anakku ! engkau tidak usah terlalu risau memikirkannya. Dia
tidak akan mencelakakanmu ! “ Kataku : “Orang-orang menganggap bahwa Dajjal itu
mempunyai sungai mengalir dan bukit roti”. Beliau bersabda : “ Itu sangat mudah
bagi Allah Ta’ala untuk menciptakannya”. (Shahih Muslim no 4005 dan Shahih Bukhari no 6589 dengan teks
yang sedikit berbeda).
Maka
agar populasi kita tidak dikendalikan oleh ‘pasukan Dajjal’ yang sedang
membangun ‘bukit rotinya’ sambil mulai berupaya mengendalikan pangan dunia –
seperti yang sudah terjadi di India, maka sungguh umat ini perlu benar-benar
beriman dan beramal shaleh (QS 18:2) agar bisa benar-benar keluar dari ‘fitnah
Dajjal’ baik Dajjal kecil maupun yang besar nantinya.
Dalam
kaitan dengan ‘bukit roti’ yang sedang dibangun ‘Dajjal’, amal shaleh yang kita
butuhkan antara lain ya menguasai seluk-beluk pangan kita dari hulu sampai
hilirnya.
Dari
hulunya adalah usaha untuk menghasilkan benih atau bibit-bibit makanan kita
sendiri, mengelola lahan-lahan pertanian/perkebunan kita sendiri – sampai di
hilirnya adalah menguasai menu-menu makanan di meja makan kita yang tidak boleh
dikendalikan oleh scenario ‘roti Dajjal’.
Mengapa
demikian ?, karena kalau hanya di hulu kita kuasa - tetapi menu di meja makan
masih menu mereka – maka mau tidak mau kita akan tergantung pada sumber bahan
baku dari mereka.
Demikian
pula sebaliknya, bila hanya di menu saja kita dandani sesuai tuntunan Al-Qur’an
dan Sunnah sementara di hulu produksi bahan bakunya tidak kita kuasai – maka
kita juga akan tergantung pada bahan baku dari ‘bukit roti’ mereka.
Barangkali
inipula salah satu hikmahnya kita disunahkan untuk menghafal 10 ayat pertama
dari surat Al-Kahfi untuk bisa menghidari fitnah Dajjal. Karena didalamnya
antara lain ada ayat yang memerintahkan kita untuk beriman dan beramal shaleh
tersebut di atas.
Maka
inilah salah satu amal shaleh yang kini menjadi fardhu kifayah – bagi umat ini,
yaitu membangun kemandirian pangan kita sendiri. Bukan hanya untuk bangsa,
tetapi lebih luas dari itu yaitu untuk umat. Sebagian dari petani-petani yang
tercekik kehidupannya di India sana juga bagian dari umat ini, dan mereka
menjadi cermin bagi kita – akan seperti itulah kita bila kita tidak beramal
shaleh mulai dari kita di sini di jaman ini. InsyaAllah.
Untuk mendownload bukunya secara Gratis silakan klik : Buku The Mindset : Wana Tani dan Ternak
Sumber: geraidinar.com dengan pengubahan judul
0 comments:
Post a Comment