Survey: 37 % Remaja Indonesia terbiasa Merokok
Sunday, September 1, 2013
0
comments
Direktur Eksekutif Lentera Anak Indonesia
Jakarta Hery Chariansyah mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan salah
satu lembaga diketahui bahwa 37 persen pelajar di Indonesia dilaporkan biasa
merokok.
"Di Indonesia rokok dijual dan dipromosikan
secara gampang. Jadi, tidak heran jika 37 persen pelajar di Indonesia
dilaporkan biasa merokok," katanya saat "workshop" partisipasi
pelajar dan mahasiswa dalam pengendalian dampak rokok seperti dikutip dari
Antara, Jumat (30/8/2013).
Ia mengatakan bahwa jumlah masyarakat
Indonesia yang merokok tergolong tinggi, bahkan keempat terbesar di dunia
setelah China, Amerika Serikat, dan Rusia.
Bahkan, untuk kalangan pelajar saja,
diketahui bahwa enam dari 10 di antara mereka terpapar asap rokok selama di
rumah dan lebih mengejutkan lagi, ada tiga di antara 10 pelajar tersebut
menyatakan pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun.
Padahal, kata dia, secara jelas sudah
diketahui bahwa dampak asap rokok bagi anak jelas memengaruhi tumbuh kembang anak
dan akan menimbulkan penyakit infeksi saluran napas bagian bawah sehingga anak
sering batuk dan pilek, penyakit asma, penyakit teliga tengah, kelambatan
pertumbuhan dan menurunnya fungsi paru.
Untuk itu, diimbau kepada semua guru
sebaiknya tidak merokok, apalagi saat memberikan materi pelajaran bagi
siswanya. Jika dilakukan, tentu siswa secara tidak langsung akan meniru
perilaku buruk guru untuk merokok.
"Mengingat tingginya jumlah perokok,
sudah sangat perlu adanya regulasi dalam pengendalian dampak rokok,"
katanya.
Sementara itu, Koordinator Pengendalian
Tembakau Yayasan Pusaka Indonesia O.K. Syahputra Harianda mengatakan bahwa
remaja perlu dilibatkan dalam upaya pengendalian dampak rokok.
Semua pihak, kata dia, harus menyadari
bahwa remaja dalam hal ini merupakan korban dari eksploitasi industri rokok,
bahkan berupaya menjadikan remaja sebagai target pasar perokok pemula.
"Dengan terlibatnya mereka dalam
upaya pengendalian dampak rokok, diharapkan remaja mampu berfikir secara cerdas
untuk melakukan budaya hidup sehat sehingga ke depan Indonesia memiliki
generasi penerus bangsa yang lebih produktif," katanya.
Sumber: hidayatullah.com
0 comments:
Post a Comment