Membibit Kader Muhammadiyah (Sebuah Pengantar)

Posted by KahfiMedia Saturday, October 25, 2014 0 comments


“Kaderisasi adalah seni. Tak ada buku standar untuk melakukannya. Anda bisa berkreasi. Tapi jangan pernah bermimpin sukses, jika tak mencobanya.” ­_ESP


Pekan akhir Oktober 2014 ini ada momen spesial, bukan karena banyaknya kawan yang menikah, melainkan dalam sepekan di rumah ada dua kajian rutin Pemuda Muhammadiyah tingkat ranting. Pertama, pada malam senin, merupakan kajian rutin Pemuda Muhammadiyah Ranting Sendangagung untuk kategori ‘senior’. Ini memang khusus bagi kader yang tak lagi aktif langsung dalam kepengurusan PRPM, tetapi mereka masih aktif dalam kegiatan. Sehingga bisa tetap saling terhubung dan mendukung kepengurusan PRPM.  Ini juga sebagai upaya mencegah terputusnya kader dari ghirah dakwah, khususnya lewat Muhammadiyah.

Arif Munandar, Ketua PRPM Sendangagung


Uniknya kajian ini  adalah, rangkaian acara disampaikan dengan bahasa Jawa, mulai dari MC, Iftitah oleh tuan rumah, sampai inti kajian. Semua dengan Bahasa Jawa, kecuali tadarus yang tetap menggunakan Bahasa Arab J Kisaran pesertanya rata-rata 6-10 orang, dan dilaksanakan rutin setiap dua pekan sekali.

Pada malam Sabtu, ternyata kami juga ketempatan kajian rutin PRPM Sendangagung, kali ini untuk kategori PM ‘yunior’, yakni mereka yang ada dalam kepengurusan. Adik saya termasuk di dalamnya. Meskipun kami bukan dari keluarga Muhammadiyah, simbah saya lebih cenderung ke NU, sedang bapak saya netral, alhamdulillah kami bisa bersama-sama dengan Pemuda Muhammadiyah sampai saat ini.

Kajian ini telah dirintis sejak lama, seingat saya, mungkin telah mendekati waktu sepuluh tahun. Sebuah perjalanan panjang. Dulu biasanya dibuatkan undangan setiap ada kajian, seiring berkembangnya teknologi, kini cukup dengan SMS dan mereka telah siap untuk hadir. Kategori ‘yunior’ pesertanya lumayan, sekitar 20 pemuda.

Dari kajian rutin inilah kaderisasi dalam kepengurusan berlangsung, sehingga kami tak kekurangan stok untuk pergantian kepengurusan. Rata-rata mereka gabung sejak SMA, kemudian setelah lulus dan bekerja maka akan berganti lagi dengan generasi berikutnya. Sampai kini.

Kajian rutin adalah ruh kaderisasi. Meski begitu, selain kajian rutin. PRPM Sendangagung juga melakukan kegiatan rutin yakni Olah Raga Bulu Tangkis setiap malam Rabu dengan PBPM-nya, dan latihan Futsal dengan FC Asy-Syabab-nya. Sehingga tetap bisa menjaring kader-kader lain untuk bergabung. Dalam bidang seni, PRPM Sendangagung memiliki grup Nasyid Hamasah.


Dengan upaya yang ada, PRPM Sendangagung ingin agar kaderisasi terus berlangsung. Regenerasi dari satu kader ke kader lain, agar tidak mandeg. Semoga ke depan tetap terjaga dan berhasil membibit kader Muhammadiyah.

0 comments:

Post a Comment

Terbanyak Dibaca

Sosok

Risalah

Catatan

Kabar

Halaman Dilihat